Categories: Berita Pilihan

Harga emas turun 8,4 dolar, tertekan yield obligasi AS lebih tinggi

Chicago (Beritamu.co.id) – Harga emas merosot pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB), memperpanjang kerugian untuk hari kedua berturut-turut dengan harga berada di bawah level psikologi 1.800 dolar AS tertekan oleh imbal hasil obligasi pemerintah AS yang lebih tinggi.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember di Divisi Comex New York Exchange, tergelincir 8,40 dolar AS atau 0,47 persen, menjadi ditutup pada 1.789,70 dolar AS per ounce, setelah mencapai level terendah sesi pada 1.786,05 dolar AS per ounce.

Harga emas berjangka jatuh 17,4 dolar AS atau 0,96 persen menjadi 1.798,10 dolar AS pada Senin (15/8/2022), setelah menguat 8,30 dolar AS atau 0,46 persen menjadi 1.815,50 dolar AS pada Jumat (12/8/2022), dan jatuh 6,5 dolar AS atau 0,36 persen menjadi 1.807,20 dolar AS pada Kamis (11/8/2022).

“Kenaikan baru-baru ini yang membawa emas ke level 1.800 dolar AS tetap cukup utuh, kecuali penutupan terendah 1.780 dolar AS ditembus,” kata Kepala Strategi Teknis di SKCharting.com, Sunil Kumar Dixit.

Harga emas bisa tetap berada di bawah 1.800 dolar AS hingga risalah pertemuan Federal Reserve (Fed) Juli dirilis pada Rabu waktu setempat.

Risalah Fed semakin penting setelah lonjakan dalam laporan pekerjaan AS untuk Juli meredakan kekhawatiran atas prospek resesi. Data inflasi minggu lalu menunjukkan perlambatan bulanan terbesar dalam kenaikan harga konsumen sejak 1973.

Related Post

Pedagang saat ini menilai Fed kurang hawkish, dengan dana fed berjangka menunjukkan peluang lebih besar bagi para pejabat menaikkan suku sebesar 50 basis poin ketika mereka bertemu pada September, daripada 75 basis poin seperti yang telah mereka lakukan pada dua pertemuan terakhir.

Sementara itu, data ekonomi yang dirilis Selasa (16/8/2022) tampak beragam. Departemen Perdagangan AS melaporkan bahwa konstruksi rumah baru AS turun 9,6 persen yang disesuaikan secara musiman pada Juli menjadi 1,45 juta unit, sementara izin bangunan untuk rumah baru turun 1,3 persen menjadi 1,67 juta pada Juli.

Federal Reserve melaporkan Selasa (16/8/2022) bahwa indeks produksi industri AS naik 0,6 persen pada Juli, lebih tinggi dari ekspektasi pasar untuk kenaikan 0,3 persen.

Harga logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman September turun 18,7 sen atau 0,92 persen, menjadi ditutup pada 20,085 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Oktober turun 2,3 dolar AS atau 0,25 persen, menjadi ditutup pada 931,30 dolar AS per ounce.

Berita ini sudah di terbitkan oleh di (https://www.antaranews.com/berita/3062621/harga-emas-turun-84-dolar-tertekan-yield-obligasi-as-lebih-tinggi)

Chavied Mardi

Wisata Blogger yang menyenangkan

Recent Posts

Sepekan Perdagangan, Kapitalisasi Pasar BEI Meningkat 0,29% menjadi Rp11.865 Triliun

Beritamu.co.id - Data perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama sepekan pada periode…

2 days ago

Kembangkan Beton Hijau di Pesisir dan Laut, SIG Gandeng BRIN

Beritamu.co.id - PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (IDX: SMGR) atau SIG menjalin kerja sama dengan…

2 days ago

RDK Bulanan OJK: Stabilitas Sektor Jasa Keuangan pada bulan April 2025 Tetap Terjaga di Tengah Meningkatnya Dinamika Global

Beritamu.co.id - Rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 30 April 2025…

2 days ago

Yacobus Jemmy Hartanto Kembali Tambah Porsi Kepemilikan Sahamnya di OMED

Beritamu.co.id - Yacobus Jemmy Hartanto selaku Komisaris dan juga Pengendali PT Jayamas Medica Industri Tbk (IDX: OMED) telah melakukan transaksi Pembelian…

2 days ago

Ditutup ke Level 6.832, IHSG Akhir Pekan Menguat 0,07 Persen

Beritamu.co.id - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan sore akhir pekan ini, Jumat…

2 days ago

BTN Akan Buka 27 Gerai Baru

Beritamu.co.id– PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (IDX:BBTN) terus melakukan penataan jaringan kantor sebagai…

2 days ago