New York (Beritamu.co.id) – Dolar AS sedikit menyusut terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB), karena ekspektasi luas inflasi AS lebih lemah menjelang data inflasi utama yang dapat memberikan petunjuk tentang seberapa agresif Federal Reserve akan menaikkan suku bunga pada September.
Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, turun 0,06 persen menjadi 106,3750 pada akhir perdagangan.
Dolar AS melemah pada Selasa (9/8/2022) pagi dengan keyakinan di seluruh pasar bahwa inflasi mungkin telah mencapai puncaknya, kata sebuah catatan oleh penyedia solusi valuta asing Monex USA.
Greenback telah melayang lebih rendah dalam perdagangan tipis sejak awal sesi, tetapi kemudian berbalik arah karena pasar saham AS merosot karena peringatan laba, kekhawatiran inflasi global, dan data yang menunjukkan produktivitas pekerja AS turun tajam pada kuartal kedua.
“Ada banyak masalah global dan kita tidak bisa mengabaikannya dan itu memberi banyak tekanan ke bawah pada pertumbuhan global,” Juan Perez, direktur perdagangan di Monex USA mengatakan tentang daya tarik safe haven dolar, dikutip dari Xinhua.
Fokus besar bagi para pedagang adalah pada laporan indeks harga konsumen (IHK) AS pada Rabu, yang diperkirakan menunjukkan bahwa inflasi yang tinggi selama beberapa dekade mereda pada Juli setelah kenaikan suku bunga berturut-turut 75 basis poin oleh The Fed pada Juni dan Juli.
“Kami secara konsisten mendapatkan laporan inflasi yang lebih panas dari perkiraan dan jika itu terjadi lagi, pasar tidak siap untuk itu,” kata Edward Moya, analis pasar senior di Oanda. “Jika itu terjadi, kami menguji keseimbangan lagi terhadap euro,” katanya tentang potensi penguatan dolar yang lebih besar.
Pada akhir perdagangan New York, euro meningkat menjadi 1,0208 dolar AS dari 1,0190 dolar AS pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris turun menjadi 1,2070 dolar AS dari 1,2072 dolar AS pada sesi sebelumnya. Dolar Australia turun menjadi 0,6956 dolar AS dari 0,6980 dolar AS.
Dolar AS dibeli 135,17 yen Jepang, lebih tinggi dari 134,86 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dolar AS turun menjadi 0,9540 franc Swiss dari 0,9561 franc Swiss, dan naik menjadi 1,2891 dolar Kanada dari 1,2863 dolar Kanada.
Berita ini sudah di terbitkan oleh di (https://www.antaranews.com/berita/3048641/dolar-turun-tipis-karena-ekspektasi-inflasi-telah-mencapai-puncaknya)
Beritamu.co.id – Gerakan pelestarian lingkungan kini semakin masif digalakkan oleh seluruh sektor industri, tak…
Beritamu.co.id - PT Bukit Teknologi Digital (BTech), anak perusahaan dan lini penelitian dan pengembangan…
Beritamu.co.id - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan sore akhir pekan ini, Jumat…
Beritamu.co.id - Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), surplus neraca perdagangan Indonesia pada Oktober…
Beritamu.co.id - SIAL Interfood, pameran internasional makanan dan minuman, kembali diselenggarakan di Indonesia bertempat…
Beritamu.co.id - Dunia terus bertransformasi, dan sektor keuangan pun tak luput dari perubahan. Perkembangan…