Categories: Berita Pilihan

Retno bahas isu kesehatan, pangan di pertemuan menlu ASEAN di Kamboja

Jakarta (Beritamu.co.id) – Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi mengangkat isu kesehatan dan ketahanan pangan dalam Pertemuan Menlu Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (AMM) yang diselenggarakan di Phnom Penh, Kamboja, Rabu.

“Tantangan kesehatan tetap akan ada ke depan, oleh karena itu memastikan kesiapan ASEAN untuk mengatasi tantangan kesehatan saat ini dan di masa mendatang sangat penting artinya,” kata Retno dalam keterangan tertulis Kemlu RI.

Dia mengatakan bahwa mekanisme ASEAN saat ini harus dipergunakan secara maksimal, termasuk untuk mempercepat operasionalisasi dan menjamin ketersediaan dana untuk ASEAN Centre for Public Health Emergency and Emerging Diseases (ACPHEED), yang memiliki pilar pencegahan, deteksi, dan respons.

ACPHEED akan memiliki kantor pusat di Indonesia, Thailand, dan Vietnam, dan saat ini modalitas pembentukan ACPHEED di ketiga negara tersebut sedang dibahas.

Selain itu, Menlu Retno memberikan masukan tentang pentingnya ASEAN memperhatikan isu-isu ketahanan pangan di Asia Tenggara.

Menurut dia, mekanisme kawasan untuk lebih memperkuat ketahanan pangan penting untuk diperkuat, khususnya dengan negara-negara ASEAN Plus Three (China, Jepang, dan Korea Selatan).

Terkait isu ketahanan pangan, Indonesia telah menyampaikan concept notes mengenai pentingnya memperkuat ASEAN Plus Three Emergency Rice Reserve Agreement (APTERR) yang mengusulkan peningkatan jumlah stok beras yang dialokasikan dari negara ASEAN Plus Three serta penambahan jenis komoditas pangan dalam APTERR.

“Mencermati tantangan dunia saat ini, upaya memperkuat kapasitas dan efektivitas institusional ASEAN sangat penting artinya,” tutur Retno.

Berkaitan dengan kedua isu tersebut, tugas High Level Task Force (HLTF) on ASEAN Community Post 2025 Vision menjadi sangat penting.

Sekjen ASEAN melaporkan bahwa HLTF telah melakukan pertemuan sebanyak dua kali dan telah mulai membahas upaya memperkuat kapasitas dan efektivitas kelembagaan ASEAN atau “Strengthening ASEAN’s Capacity and Institutional Effectiveness.”

Hasil kerja HLTF akan dilaporkan dalam KTT ASEAN pada November mendatang.

Terkait agenda hubungan eksternal (external relations), Menlu Retno menyampaikan rencana peluncuran kemitraan Komprehensif Strategis ASEAN-AS pada KTT November. Status kemitraan baru itu diharapkan dapat berkontribusi terhadap perdamaian, stabilitas, dan kemakmuran Indo-Pasifik.

Related Post

Indonesia juga menyambut baik rencana KTT Peringatan 45 tahun ASEAN-EU pada Desember mendatang, dan mengharapkan komitmen Uni Eropa (EU) untuk membangun kemitraan yang saling menguntungkan, termasuk dalam isu perdagangan minyak nabati.

Isu lain yang disampaikan Menlu Retno adalah mengenai pentingnya untuk terus mengedepankan isu perempuan dan perdamaian dalam agenda kerja ASEAN.

Dia menginformasikan bahwa sejak 2020, kawasan Asia Tenggara telah memiliki Southeast Asian Network on Women Peace Negotiators and Mediators (SEANWPNM).

Jaringan itu telah terhubung dengan lima jaringan lain di berbagai kawasan yang berbeda.

Retno menyampaikan pentingnya kegiatan SEANWPNM dapat disinergikan dengan kegiatan-kegiatan ASEAN mengingat jaringan tersebut akan dapat memberikan kontribusi bagi perdamaian, stabilitas, dan kemakmuran di kawasan.

Dia juga membahas proses aksesi Timor Leste menjadi anggota ASEAN.

Sekjen ASEAN telah menyampaikan laporan singkat bahwa kerja tim pencari fakta terakhir untuk pilar ekonomi (AEC) dan pilar sosial budaya (ASCC) telah berjalan dengan baik.

Oleh karena itu, Indonesia berharap agar proses keanggotaan Timor Leste ke ASEAN dapat berjalan lebih cepat.

Dalam pertemuan AMM kali ini, enam negara menandatangani aksesi Treaty of Amity and Cooperation(TAC), yaitu Denmark, Yunani, Belanda, Qatar, Oman, dan Uni Emirat Arab, selain sejumlah negara lain yang juga meminta melakukan aksesi terhadap TAC.

Antusiasme banyak negara untuk melakukan aksesi perlu disambut baik guna mempromosikan nilai-nilai ASEAN, termasuk semangat kerja sama dan perdamaian di kawasan Indo-Pasifik, kata Retno.

Berita ini sudah di terbitkan oleh di (https://www.antaranews.com/berita/3036193/retno-bahas-isu-kesehatan-pangan-di-pertemuan-menlu-asean-di-kamboja)

Chavied Mardi

Wisata Blogger yang menyenangkan

Recent Posts

Bitcoin Kalahkan Perak, Jadi Aset Terbesar ke-8 Dunia

Beritamu.co.id – Harga Bitcoin terus melambung melewati level USD 93,000, dengan kapitalisasi pasar menembus…

30 mins ago

DMMX Hadirkan Terobosan Ritel Pintar Berbasis AI di SIAL Interfood 2024

Beritamu.co.id - PT Digital Mediatama Maxima Tbk (IDX: DMMX) dengan bangga memperkenalkan solusi ritel…

1 hour ago

Tren Pertumbuhan Kredit UMKM Cenderung Melambat, OJK: Dipengaruhi Banyak Faktor

Beritamu.co.id - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebutkan, hingga posisi September 2024, penyaluran kredit UMKM…

2 hours ago

Abu Vulkanik Gunung Lewotobi Masih Menyebar, Tiga Bandara Ini Belum Beroperasi

Beritamu.co.id – Hingga Jumat (15/11/2024) sejumlah bandara dan penerbangan di sekitar wilayah erupsi Gunung…

10 hours ago

Mendag: Singapura Tawarkan Pembahasan Kerja Sama Digital dan Fasilitasi Perdagangan bagi UMKM

Beritamu.co.id – Menteri Perdagangan (Mendag), Budi Santoso melakukan pertemuan bilateral dengan Menteri Keberlanjutan dan…

11 hours ago

Apresiasi Stakeholders Pasar Modal Syariah Indonesia, BEI Selenggarakan Jogja Sharia Investor City 2024

Beritamu.co.id – Sebagai upaya meningkatkan pertumbuhan investor saham syariah serta memberikan apresiasi kepada stakeholders…

11 hours ago