Categories: Berita Pilihan

Emas jatuh setelah dolar meroket ke level tertinggi baru dua dekade

Chicago (Beritamu.co.id) – Emas jatuh pada akhir perdagangan Senin (Selasa pagi WIB), menghentikan keuntungan dua sesi berturut-turut karena dolar AS meroket ke level tertinggi baru dua dekade menjatuhkan daya tarik logam kuning sebagai tempat berlindung yang aman.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Agustus di divisi Comex New York Exchange, tergelincir 10,6 dolar AS atau 0,61 persen menjadi ditutup pada 1,731,70 dolar AS per ounce. Emas berjangka turun ke level terendah sejak akhir September 2021.

Penurunan emas terjadi karena indeks dolar yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama saingannya mencapai level tertinggi baru di atas 108 sejak Oktober 2002, melonjak 0,95 persen menjadi 108,0220.

Emas kehilangan 3,3 persen sepanjang minggu lalu dan mencatat penurunan mingguan keempat berturut-turut di tengah penguatan dolar AS.

Emas berjangka sedikit menguat 2,6 dolar AS atau 0,15 persen menjadi 1.742,30 dolar AS per ounce pada Jumat (8/7), setelah terdongkrak 3,2 dolar AS atau 0,18 persen menjadi 1.739,70 dolar AS pada Kamis (7/7), dan merosot 27,40 dolar AS atau 1,55 persen menjadi 1.736,50 dolar AS pada Rabu (6/7).

Kekhawatiran resesi terus mengirim indeks dolar AS ke level tertinggi baru 20 tahun pada Senin (11/7), meredam daya tarik emas. Pedagang juga menunggu data indeks harga konsumen AS yang akan dirilis pada Rabu (13/7) dan indeks harga produsen yang akan dirilis pada Kamis (14/7).

Related Post

Para analis pasar percaya prospek jangka pendek dan menengah untuk emas buruk karena ekspektasi bahwa dolar AS akan meningkat sejalan dengan kenaikan suku bunga.

Kenaikan suku bunga pukulan bagi emas. Pasar sedang mempersiapkan kemungkinan The Fed memberlakukan kenaikan suku bunga non-stop sebesar 75 basis poin bulan ini dan tiga berikutnya jika IHK tidak mundur secepat yang diharapkan bank sentral pada akhir tahun.

“Inflasi bermain tarik-menarik dengan emas dan logam mulia mencoba menahannya. Laporan inflasi yang panas pada Rabu (13/7) akan memperkuat ekspektasi kenaikan suku bunga Fed yang agresif untuk akhir bulan ini dan menaikkan ekspektasi untuk pertemuan September,” kata Ed Moya, analis di platform perdagangan online OANDA.

Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman September turun 10,4 sen atau 0,54 persen, menjadi ditutup pada 19,132 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Oktober turun 22,10 dolar AS atau 2,5 persen, menjadi ditutup pada 860,70 dolar AS per ounce.

 

Berita ini sudah di terbitkan oleh di (https://www.antaranews.com/berita/2990701/emas-jatuh-setelah-dolar-meroket-ke-level-tertinggi-baru-dua-dekade)

Chavied Mardi

Wisata Blogger yang menyenangkan

Recent Posts

SIG Tanam 17.845 Bibit Mangrove di Jawa Timur

Beritamu.co.id - PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (IDX:SMGR) alias SIG bersama Pemerintah Provinsi Jawa Timur…

4 hours ago

Harga Minyak Dunia Naik Dipicu Ketidakpastian Perdamaian Rusia-Ukraina

Beritamu.co.id - Harga minyak dunia naik pada Jumat (22/8/2025) dipicu ketidakpastian yang meliputi upaya…

11 hours ago

Data Sepekan Perdagangan: Kapitalisasi Pasar BEI Mencapai Rp14.131 Triliun, Turun 0,81% Dibanding Sepekan Sebelumnya

Beritamu.co.id - Data perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama sepekan pada periode…

18 hours ago

Resmi Masuk FTSE Russell, Avian Brands Luncurkan Strategi Keberlanjutan

Beritamu.co.id - Sebagai pemimpin dan lokomotif industri cat dan pelapis di Indonesia, PT Avia…

19 hours ago

PT Toba Sejahtera Kurangi Porsi Kepemilikan Sahamnya di TOBA

Beritamu.co.id - PT Toba Sejahtera selaku pemegang saham dengan kategori Termasuk >5% PT TBS…

19 hours ago

Ashmore Asset Management Indonesia Tbk Siapkan Rp4.5 Miliar untuk Lanjutkan Aksi Buyback Saham Perseroan

Beritamu.co.id - PT Ashmore Asset Management Indonesia Tbk (IDX: AMOR) menyampaikan rencana untuk melanjutkan…

20 hours ago