Jakarta (Beritamu.co.id) – Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan prevalensi kekerdilan atau stunting harus turun sebesar tiga persen per tahun hingga menjadi 14 persen pada 2024.
“Prevalensi stunting saat ini sebesar 24,4 persen, sementara Presiden menargetkan angka stunting turun menjadi 14 persen pada 2024. Untuk mengejar target tersebut, maka prevalensi stunting harus turun tiga persen per tahun,” katanya dalam kegiatan “National Showcase SMK Bisa 2022” yang diikuti secara daring di Jakarta, Jumat.
Dia menjelaskan bahwa berdasarkan data Survei Status Gizi Balita Indonesia (SSGBI) Tahun 2021, prevalensi stunting saat ini masih berada pada angka 24,4 persen atau 5,33 juta balita.
“Kenapa program penurunan stunting ini penting? Karena periode 1.000 hari pertama kehidupan merupakan periode emas guna memastikan perjalanan generasi penerus Indonesia,” katanya.
Guna menekan angka kekerdilan dan mencetak generasi emas Indonesia Tahun 2045, Muhadjir Effendy mengingatkan perlunya penguatan sosialisasi dan edukasi bagi para keluarga, terutama bagi remaja putri, yang nantinya akan menjadi calon ibu.
“Perlu diperhatikan kondisi remaja putri yang nantinya akan menjadi calon ibu. Perlu mengonsumsi makanan bergizi seimbang guna menjaga kesehatan tubuh dan juga menghindari anemia, hal ini sangat penting sebagai upaya preventif mencegah agar bayi yang dilahirkan tidak stunting,” katanya.
Menko PMK menambahkan, permasalahan kekerdilan harus ditangani secara menyeluruh mengingat Indonesia akan mencapai bonus demografi yang perlu dimanfaatkan dengan baik.
“Jika persoalan kekerdilan atau stunting tidak ditangani dengan sungguh-sungguh, maka masa bonus demografi akan terlewat dan Indonesia akan sulit untuk mencapai generasi emas 2045,” katanya.
Dia juga mengatakan bahwa program penanganan dan penurunan prevalensi kekerdilan perlu peran aktif dari semua pihak agar dapat terwujud sesuai dengan target yang diharapkan.
“Guna menurunkan angka stunting dari 24,4 persen menjadi 14 persen pada 2024, maka diperlukan kerja sama seluruh pihak untuk mewujudkannya,” katanya.
“Yang juga tidak kalah penting adalah edukasi bagi calon-calon pengantin agar dapat mempersiapkan sejumlah hal, antara lain kesehatan reproduksi, kesehatan keluarga dan cara hidup berkeluarga serta ekonomi keluarga,” katanya.
Berita ini sudah di terbitkan oleh di (https://www.antaranews.com/berita/2945153/muhadjir-prevalensi-kekerdilan-harus-turun-tiga-persen-per-tahun)
Beritamu.co.id - Riset harian FAC Sekuritas menyebutkan, pada perdagangan kemarin (14/11), IHSG ditutup melemah…
Beritamu.co.id - Hadi Suhermin selaku Direktur Utama dan juga Pengendali PT Sarana Mitra Luas…
Beritamu.co.id - Industri kreatif merupakan salah satu sektor usaha yang cukup banyak digeluti oleh…
Beritamu.co.id - Bank Indonesia (BI) menyebutkan, posisi Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia pada triwulan…
Beritamu.co.id - Riset harian BNI Sekuritas menyebutkan, IHSG di tutup melemah 1,29% ke level…
Beritamu.co.id - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengatakan bahwa untuk…