Categories: Berita Pilihan

Harga emas jatuh 21,2 dolar, tertekan dolar dan yield obligasi AS

Chicago (Beritamu.co.id) – Harga emas jatuh pada akhir perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB), menghapus sebagian besar keuntungan dua hari beruntun sebelumnya, karena penguatan dolar dan kenaikan imbal hasil obligasi Pemerintah AS mengurangi daya tarik logam mulia kuning.

Kontrak harga emas paling aktif untuk pengiriman Agustus di Divisi Comex New York Exchange, merosot 21,2 dolar AS atau 1,13 persen, menjadi ditutup pada 1.850,20 dolar AS per ounce. Ini adalah penurunan harian emas terbesar dalam waktu sekitar tiga minggu.

Harga emas berjangka melonjak 22,7 dolar AS atau 1,23 persen menjadi 1,871,40 dolar AS pada Kamis (2/6/2022), setelah naik 0,3 dolar AS atau 0,02 persen menjadi 1.848,70 dolar AS pada Rabu (1/6/2022), dan jatuh 8,9 dolar AS atau 0,48 persen menjadi 1.848,40 dolar AS pada Selasa (31/5/2022).

Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, menguat 0,31 persen menjadi 102,1390.

Sementara itu imbal hasil obligasi Pemerintah AS mencapai tertinggi dua minggu setelah data menunjukkan ekonomi Amerika menghasilkan jumlah pekerjaan yang lebih besar dari perkiraan pada Mei, menandakan Federal Reserve (Fed) kemungkinan akan terus menaikkan suku bunga dalam upayanya untuk mengekang inflasi.

Related Post

Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan pada Jumat (3/6/2022) bahwa data penggajian non-pertanian (nonfarm payrolls) AS meningkat 390.000 pada Mei, lebih tinggi dari perkiraan Dow Jones sebesar 328.000. Tingkat pengangguran tidak berubah pada 3,6 persen.

Kenaikan yang lebih kuat dari perkiraan dalam angka penggajian non-pertanian AS telah memperkuat ekspektasi pasar untuk suku bunga yang lebih tinggi dari Federal Reserve dalam beberapa bulan mendatang, sehingga mendorong dolar lebih tinggi.

Berbicara pada acara virtual yang diselenggarakan oleh Philadelphia Council for Business Economics pada Kamis (2/6/2022), Presiden Federal Reserve Bank of Cleveland, Loretta Mester mengatakan dia tidak mendukung jeda kenaikan suku bunga pada September, dan memperingatkan bahwa laju kenaikan suku bunga dapat lebih cepat atau melambat mulai September, berdasarkan apa yang terjadi dengan inflasi.

Harga logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Juli turun 36,7 sen atau 1,65 persen, menjadi ditutup pada 21,908 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Juli turun 12 dolar AS atau 1,17 persen, menjadi ditutup pada 1,016,4 dolar AS per ounce.

Berita ini sudah di terbitkan oleh di (https://www.antaranews.com/berita/2918709/harga-emas-jatuh-212-dolar-tertekan-dolar-dan-yield-obligasi-as)

Chavied Mardi

Wisata Blogger yang menyenangkan

Recent Posts

Abu Vulkanik Gunung Lewotobi Masih Menyebar, Tiga Bandara Ini Belum Beroperasi

Beritamu.co.id – Hingga Jumat (15/11/2024) sejumlah bandara dan penerbangan di sekitar wilayah erupsi Gunung…

3 hours ago

Mendag: Singapura Tawarkan Pembahasan Kerja Sama Digital dan Fasilitasi Perdagangan bagi UMKM

Beritamu.co.id – Menteri Perdagangan (Mendag), Budi Santoso melakukan pertemuan bilateral dengan Menteri Keberlanjutan dan…

4 hours ago

Apresiasi Stakeholders Pasar Modal Syariah Indonesia, BEI Selenggarakan Jogja Sharia Investor City 2024

Beritamu.co.id – Sebagai upaya meningkatkan pertumbuhan investor saham syariah serta memberikan apresiasi kepada stakeholders…

5 hours ago

Sepekan Perdagangan, Kapitalisasi Pasar di BEI Tercatat Sebesar 12.063 Triliun, Turun 1,46% Dibanding Pekan Sebelumnya

Beritamu.co.id - Data perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama sepekan perdagangan pada…

5 hours ago

Harga Tiket Pesawat Kapan Turun? Kemenhub: Segera Diumumkan jika Rekomendasinya Keluar

Beritamu.co.id – Satuan Tugas (Satgas) Penurunan Harga Tiket Pesawat yang terdiri dari Kementerian Koordinator…

6 hours ago

Dukung Keberlanjutan, PT DBS Vickers Sekuritas Indonesia Gandeng Bumi Baik untuk Tanam Pohon Trembesi di Waduk Brigif, Jagakarsa

Beritamu.co.id – Gerakan pelestarian lingkungan kini semakin masif digalakkan oleh seluruh sektor industri, tak…

7 hours ago