Categories: Berita Pilihan

Emas jatuh terseret penguatan dolar dan kenaikan “yields” obligasi AS

C (Beritamu.co.id) – Emas merosot pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB), karena penguatan dolar dan kenaikan imbal hasil obligasi pemerintah AS menekan permintaan untuk logam kuning yang dipatok dalam mata uang AS dan mencatat kerugian bulanan kedua berturut-turut untuk pertama kalinya sejak Maret 2021.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Agustus di divisi Comex New York Exchange, jatuh 8,9 dolar AS atau 0,48 persen menjadi ditutup pada 1.848,40 dolar AS per ounce, berbalik melemah dari kenaikan selama dua hari berturut-turut.
Emas berjangka terdongkrak 3,4 dolar AS atau 0,18 persen menjadi 1.857,30 dolar AS pada Jumat (27/5/2022), setelah terangkat 1,3 dolar AS atau 0,07 persen menjadi 1.847,60 dolar AS pada Kamis (26/5/2022), dan anjlok 19,1 dolar AS atau 1,02 persen menjadi 1.846,30 dolar AS pada Rabu (25/5/2022).

Bursa Comex ditutup pada Senin (30/5/2022) untuk hari libur Memorial Day.

Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama saingannya, naik 0,08 persen menjadi 101,7510. Sementara itu, imbal hasil obligasi pemerintah AS 10-tahun AS naik menjadi 2,85 persen karena investor terus menimbang kenaikan inflasi.

Gubernur Federal Reserve Christopher Waller mengatakan dalam pidatonya di Frankfurt, Jerman, pada Senin (30/5/2022) bahwa ia mendukung kenaikan suku bunga 50 basis poin selama “beberapa pertemuan” berikutnya. Dia juga mengatakan akan mendukung kenaikan yang melebihi level “netral”, saat ini dipatok sekitar 2,5 persen untuk suku bunga pinjaman acuan Federal Reserve.

Waller adalah salah satu pejabat Federal Reserve yang paling hawkish.

Related Post

Rekan Waller, Presiden Fed New York John Williams, dan Presiden Fed St. Louis James Bullard akan berbicara di acara terpisah pada Rabu waktu setempat. Presiden Fed Cleveland Loretta Mester akan membahas prospek ekonomi sehari kemudian.

Pasar saat ini memperkirakan Federal Reserve untuk menaikkan suku bunga pinjaman acuan ke kisaran antara 2,5 persen dan 2,75 persen, sejalan dengan tingkat netral. Namun demikian, jika inflasi terus meningkat, Federal Reserve dapat melangkah lebih jauh.

Presiden AS Joe Biden bertemu dengan Ketua Fed Jerome Powell tentang inflasi pada Selasa (31/5/2022). Biden berjanji akan mematuhi independensi bank sentral AS.

Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Juli turun 40,8 sen atau 1,85 persen, menjadi ditutup pada 21,688 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Juli naik 25,3 dolar AS atau 2,68 persen, menjadi ditutup pada 968,30 dolar AS per ounce.

Berita ini sudah di terbitkan oleh di (https://www.antaranews.com/berita/2912821/emas-jatuh-terseret-penguatan-dolar-dan-kenaikan-yields-obligasi-as)

Chavied Mardi

Wisata Blogger yang menyenangkan

Recent Posts

Wamen BUMN Sebut Ancaman Siber Bisa Ganggu Situs Lembaga dan Perusahaan

Beritamu.co.id - Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Kartika Wirjoatmodjo mengungkap kekhawatirannya terhadap…

11 mins ago

ANALIS MARKET (11/9/2025): IHSG Berpotensi Lanjut Koreksi

Beritamu.co.id - Riset harian BNI Sekuritas menyebutkan, IHSG kemarin ditutup naik 0.92%, tapi masih disertai…

1 hour ago

Harga Minyak Dunia Naik Dipicu Mencuatnya Ketegangan di Eropa

Beritamu.co.id - Harga minyak dunia naik pada Rabu (10/9/2025) dipicu mencuatnya ketegangan geopolitik di…

2 hours ago

Tahun Depan, Pabrik Pengolahan Sampah Jadi Listrik Dibangun di Tangsel

Beritamu.co.id – Pabrik pengolahan sampah menjadi energi Listrik (PSEL) akan dibangun  di Tangerang Selatan,…

6 hours ago

Wamentan Tekankan Pentingnya Haga Keseimbangan Harga Pangan Demi Kesejahteraan Petani-Konsumen

Beritamu.co.id – Pemerintah berupaya untuk tetap memastikan petani memperoleh keuntungan layak. Disamping itu, masyarakat…

7 hours ago

banjir di Bali, Operasional Bandara I Gusti Ngurah Rai Dipastikan Tetap Berjalan

Beritamu.co.id - PT Angkasa Pura Indonesia memastikan operasional Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai berjalan…

8 hours ago