Categories: Berita Pilihan

Wall Street ditutup bervariasi, Indeks Dow Jones jatuh 0,26 persen

New York (Beritamu.co.id) – Wall Street bervariasi pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB), dengan Indeks S&P 500 dan Nasdaq ditutup lebih tinggi didorong kenaikan saham-saham pertumbuhan besar setelah aksi jual hari sebelumnya karena imbal hasil obligasi Pemerintah AS berkurang.

Indeks S&P 500 menguat 9,81 poin atau 0,25, menjadi menetap di 4.002,05 poin. Indeks Komposit Nasdaq bertambah 114,42 poin atau 0,98 persen, menjadi ditutup di 11.737,67 poin. Indeks Dow Jones Industrial Average turun 84,96 poin atau 0,26 persen, menjadi berakhir di 32.160,74 poin.

Pada saat yang sama, saham bank jatuh. Imbal hasil acuan obligasi Pemerintah AS 10-tahun jatuh dari tertinggi lebih dari tiga tahun menjadi di bawah 3,0 persen.

Perdagangan hari ini berombak, dengan indeks utama bergerak antara keuntungan dan kerugian karena investor juga gugup menjelang rilis data indeks harga konsumen AS pada Rabu waktu setempat dan data harga produsen pada Kamis (12/5/2022).

Investor akan mencari tanda-tanda bahwa inflasi memuncak.

Kekhawatiran bahwa Federal Reserve (Fed) AS mungkin harus bergerak lebih agresif untuk mengekang inflasi telah mendorong aksi jual baru-baru ini di pasar. Sejumlah kekhawatiran lain telah menambah tekanan.

Related Post

“Pada titik ini, itu hanya penjualan berbasis ketakutan,” kata CEO Longbow Asset Management, Jake Dollarhide, di Tulsa, Oklahoma.

“Tidak bisa hanya Fed menaikkan suku bunga untuk mencegah inflasi, karena kita telah melihat itu sebelumnya,” katanya. Sebaliknya, investor khawatir tentang segala hal mulai dari suku bunga dan inflasi hingga perang di Ukraina, masalah rantai pasokan, dan penguncian COVID-19 China,” kata Dollarhide.

Saham Apple Inc lebih tinggi dan memberikan dorongan terbesar bagi Indeks S&P 500 dan Nasdaq. Indeks teknologi S&P 500 memimpin kenaikan di antara sektor-sektor di S&P 500.

Investor mencerna komentar dari Presiden The Fed Cleveland Loretta Mester, yang mengatakan ekonomi AS akan mengalami turbulensi dari upaya The Fed untuk menurunkan inflasi yang berjalan lebih dari tiga kali di atas targetnya dan volatilitas baru-baru ini di pasar saham tidak akan menghalangi pembuat kebijakan.

Berita ini sudah di terbitkan oleh di (https://www.antaranews.com/berita/2872265/wall-street-ditutup-bervariasi-indeks-dow-jones-jatuh-026-persen)

Chavied Mardi

Wisata Blogger yang menyenangkan

Recent Posts

Harga Minyak Dunia Naik Dipicu Ketidakpastian Perdamaian Rusia-Ukraina

Beritamu.co.id - Harga minyak dunia naik pada Jumat (22/8/2025) dipicu ketidakpastian yang meliputi upaya…

5 hours ago

Data Sepekan Perdagangan: Kapitalisasi Pasar BEI Mencapai Rp14.131 Triliun, Turun 0,81% Dibanding Sepekan Sebelumnya

Beritamu.co.id - Data perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama sepekan pada periode…

12 hours ago

Resmi Masuk FTSE Russell, Avian Brands Luncurkan Strategi Keberlanjutan

Beritamu.co.id - Sebagai pemimpin dan lokomotif industri cat dan pelapis di Indonesia, PT Avia…

13 hours ago

PT Toba Sejahtera Kurangi Porsi Kepemilikan Sahamnya di TOBA

Beritamu.co.id - PT Toba Sejahtera selaku pemegang saham dengan kategori Termasuk >5% PT TBS…

13 hours ago

Ashmore Asset Management Indonesia Tbk Siapkan Rp4.5 Miliar untuk Lanjutkan Aksi Buyback Saham Perseroan

Beritamu.co.id - PT Ashmore Asset Management Indonesia Tbk (IDX: AMOR) menyampaikan rencana untuk melanjutkan…

14 hours ago

BBKP Lunasi Pinjaman kepada Kookmin Bank Co. Ltd. Cabang Singapura

Beritamu.co.id - PT Bank KB Indonesia Tbk (IDX: BBKP) menyampaikan Laporan Informasi atau Fakta…

14 hours ago