Categories: Berita Pilihan

Kemenkes: Indikator capaian endemi masih didiskusikan para ahli

Jakarta (Beritamu.co.id) – Juru Bicara Kementerian Kesehatan RI Siti Nadia Tarmizi mengatakan indikator terbaru pencapaian fase endemi COVID-19 masih menjadi bahan diskusi kalangan para ahli.

“Indikator endemi masih dibicarakan dengan para ahli. Kita tentu tidak terburu-buru, karena masih proses transisi ke normalisasi. Endemi bukan berarti kasus sudah tidak ada, karena kita tahu untuk menghilangkan penyakit butuh waktu panjang, bahkan ratusan tahun,” kata Siti Nadia Tarmizi dalam konferensi pers virtual yang diikuti dari Zoom di Jakarta, Selasa sore.

Nadia mengatakan hingga saat ini Indonesia masih berstatus pandemi COVID-19 berdasarkan sejumlah pertimbangan indikator yang tercantum dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 24 Tahun 2022 tentang Penentuan Status Faktual Pandemi COVID-19 di Indonesia.

Dalam aturan itu, kata Nadia, terdapat sejumlah indikator yang menyatakan status pandemi di Indonesia masih belum terkendali.

“Kita tahu angka kasus masih cukup tinggi, masih sekitar 9.000 kasus konfirmasi. Intinya kita melihat beberapa indikator reproduction number (laju penularan) masih di atas 1 per 1.000 penduduk,” katanya.

Selain itu, positive rate atau perbandingan antara jumlah kasus positif COVID-19 dengan jumlah tes yang dilakukan masih di atas 5 persen dan situasi level PPKM di daerah belum seluruhnya kembali ke level 1 atau situasi terkendali.

Related Post

“Umumnya situasi level terjadi dalam rentang waktu tertentu, misalnya 6 bulan. Dengan banyaknya tren indikator menunjukkan hal positif, makanya kita sudah bersiap menuju endemi,” katanya.

Dalam agenda itu Nadia melaporkan perkembangan kasus COVID-19 di Indonesia dalam tiga pekan terakhir menunjukkan penurunan jumlah kasus baru terjadi di semua provinsi. “Untuk jumlah kematian masih ada beberapa provinsi yang mengalami peningkatan,” katanya.

Provinsi yang dimaksud, di antaranya Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Jambi, Bengkulu, dan sejumlah provinsi lainnya.

Selain itu, testing rate nasional masih di atas 1 per 1000 penduduk per pekan dengan positive rate mingguan di atas 13 persen

“Positive rate di atas 5 persen masih terjadi di 29 provinsi. Sementara tingkat keterisian tempat tidur perawatan pasien di atas 30 persen terjadi di Provinsi NTT, Kalimantan Utara dan Yogyakarta,” ujarnya.

Berita ini sudah di terbitkan oleh di (https://www.antaranews.com/berita/2761101/kemenkes-indikator-capaian-endemi-masih-didiskusikan-para-ahli)

Chavied Mardi

Wisata Blogger yang menyenangkan

Recent Posts

Abu Vulkanik Gunung Lewotobi Masih Menyebar, Tiga Bandara Ini Belum Beroperasi

Beritamu.co.id – Hingga Jumat (15/11/2024) sejumlah bandara dan penerbangan di sekitar wilayah erupsi Gunung…

2 hours ago

Mendag: Singapura Tawarkan Pembahasan Kerja Sama Digital dan Fasilitasi Perdagangan bagi UMKM

Beritamu.co.id – Menteri Perdagangan (Mendag), Budi Santoso melakukan pertemuan bilateral dengan Menteri Keberlanjutan dan…

3 hours ago

Apresiasi Stakeholders Pasar Modal Syariah Indonesia, BEI Selenggarakan Jogja Sharia Investor City 2024

Beritamu.co.id – Sebagai upaya meningkatkan pertumbuhan investor saham syariah serta memberikan apresiasi kepada stakeholders…

3 hours ago

Sepekan Perdagangan, Kapitalisasi Pasar di BEI Tercatat Sebesar 12.063 Triliun, Turun 1,46% Dibanding Pekan Sebelumnya

Beritamu.co.id - Data perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama sepekan perdagangan pada…

4 hours ago

Harga Tiket Pesawat Kapan Turun? Kemenhub: Segera Diumumkan jika Rekomendasinya Keluar

Beritamu.co.id – Satuan Tugas (Satgas) Penurunan Harga Tiket Pesawat yang terdiri dari Kementerian Koordinator…

4 hours ago

Dukung Keberlanjutan, PT DBS Vickers Sekuritas Indonesia Gandeng Bumi Baik untuk Tanam Pohon Trembesi di Waduk Brigif, Jagakarsa

Beritamu.co.id – Gerakan pelestarian lingkungan kini semakin masif digalakkan oleh seluruh sektor industri, tak…

5 hours ago