Categories: Berita Pilihan

Wall Street jatuh, kekhawatiran Ukraina lampaui data pekerjaan kuat

New York (Beritamu.co.id) – Saham-saham di Wall Street lebih rendah pada akhir perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB), karena perang di Ukraina membayangi percepatan pertumbuhan lapangan kerja di  Amerika, bulan lalu yang menunjukkan kekuatan dalam ekonomi.

Indeks Dow Jones Industrial Average jatuh 0,53 persen atau 79,86 poin, menjadi menetap di 33.614,80 poin. Indeks S&P 500 kehilangan 0,79 persen atau 34,62 poin, menjadi berakhir pada 4.328,87 poin. Indeks Komposit Nasdaq kehilangan 1,66 persen atau 224,50 poin, menjadi ditutup di 13.313,44 poin.

Sebagian besar dari 11 sektor utama S&P utama turun, dengan sektor keuangan memimpin kerugian. Bank memperpanjang kemerosotan baru-baru ini karena investor khawatir tentang bagaimana sanksi Barat terhadap Moskow dapat mempengaruhi sistem keuangan internasional.

Ekuitas secara global melemah, dengan aset-aset safe-haven dalam permintaan setelah pasukan Rusia merebut pembangkit listrik tenaga nuklir terbesar di Eropa dalam apa yang disebut Washington sebagai serangan sembrono yang berisiko menimbulkan bencana.

Laporan ketenagakerjaan Departemen Tenaga Kerja yang diawasi ketat menunjukkan pekerjaan tumbuh lebih dari yang diharapkan 678.000 pada bulan lalu dan tingkat pengangguran turun menjadi 3,8 persen, terendah sejak Februari 2020.

“Tiga atau empat minggu yang lalu, kami akan berpikir bahwa ini adalah angka yang sangat penting. Tetapi mengingat latar belakang dan keseluruhan peristiwa yang terjadi di Eropa, ternyata tidak,” kata Zachary Hill, kepala manajemen portofolio di Horizon Investments di Charlotte.

“Potensi eskalasi dalam perang panas, potensi dampak pertumbuhan di Eropa dan secara lebih luas, dan efek tak terduga pada saluran komoditas dan inflasi menghabiskan semua waktu dan energi investor,” kata Hill.

Related Post

Amazon.com Inc, Apple Inc, pemilik Google-Alphabet Inc dan Microsoft Corp semuanya kehilangan pijakan.

Krisis di Ukraina mendorong saham-saham energi lebih tinggi karena harga minyak mentah dan komoditas lainnya menguat didukung sanksi terhadap Rusia, produsen minyak utama. Sektor energi S&P 500 menambah keuntungan dari awal pekan ini.

Saham-saham pertumbuhan yang bernilai tinggi telah menghadapi beban aksi jual baru-baru ini.

Ketua Federal Reserve Jerome Powell mengatakan minggu ini dia akan mendukung kenaikan suku bunga 25 basis poin pada pertemuan kebijakan bank sentral 15-16 Maret dan akan “bersiap untuk bergerak lebih agresif” nanti jika inflasi tidak mereda secepat yang diharapkan.

Melonjaknya harga-harga komoditas telah meningkatkan kekhawatiran akan inflasi yang lebih besar, yang dapat mendorong The Fed untuk menaikkan suku bunga lebih agresif.

Berita ini sudah di terbitkan oleh di (https://www.antaranews.com/berita/2740545/wall-street-jatuh-kekhawatiran-ukraina-lampaui-data-pekerjaan-kuat)

Chavied Mardi

Wisata Blogger yang menyenangkan

Recent Posts

PT Astra Sedaya Finance Informasikan Kesiapan Dana untuk Pelunasan Obligasi yang Akan Jatuh Tempo

Beritamu.co.id - PT Astra Sedaya Finance (Kode Emiten: ASDF) menyampaikan Kesiapan Dana untuk Pelunasan…

17 mins ago

ANALIS MARKET (02/9/2025): IHSG Berpotensi Bergerak Sideways

Beritamu.co.id – Riset harian BNI Sekuritas menyebutkan, diperdagangan kemarin (01/9), IHSG ditutup turun 1.21%,…

1 hour ago

ANALIS MARKET (02/9/2025): Wait and See!

Beritamu.co.id – Riset harian Kiwoom Sekuritas menyebutkan, Pasar saham AS ditutup pada hari Senin…

2 hours ago

Tingkatkan Literasi dan Edukasi Syariah, BSI Resmikan Program Rumah Qur’an BSI di Aceh

Beritamu.co.id - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) (IDX: BRIS) terus berupaya meningkatkan kontribusi…

2 hours ago

Gelar Aksi CSR: Pasar Modal Salurkan Bantuan Pengolahan Sampah di Kabupaten Banyumas

Beritamu.co.id - Self-Regulatory Organization (SRO) yang terdiri dari PT Bursa Efek Indonesia (BEI), PT…

3 hours ago

Okansa Fuji Shosha dan Charnic Capital Tbk Kurangi Porsi Kepemilikan Sahamnya di FUJI

Beritamu.co.id - PT Okansa Fuji Shosha dan PT Charnic Capital Tbk (IDX: NICK) selaku…

3 hours ago