Categories: Berita Pilihan

Emas terkikis 0,6 dolar tertekan aksi ambil untung dan penguatan dolar

Chicago (Beritamu.co.id) – Emas berjangka turun tipis pada akhir perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB), tertekan penguatan dolar AS dan aksi ambil untung setelah melonjak sehari sebelumnya, namun kerugian lebih lanjut tertahan kekhawatiran seputar inflasi global dan ketegangan Rusia-Ukraina.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Februari di Divisi Comex New York Exchange, terkikis 0,6 dolar AS atau 0,03 persen, menjadi ditutup pada 1.842,60 dolar AS per ounce, setelah melambung 30,8 dolar AS atau 1,7 persen menjadi 1.843,20 dolar AS sehari sebelumnya.

Faktor utama yang mendorong emas tetap relatif bertahan adalah inflasi yang meningkatkan daya tariknya sebagai lindung nilai terhadap kenaikan harga-harga, kata Daniel Pavilonis, ahli strategi pasar senior di RJO Futures.

“Pasar sepertinya ingin terus bergerak lebih tinggi, dan ini adalah putaran yang terpenuhi dengan sendirinya dengan lebih banyak data yang keluar dan menunjukkan bahwa inflasi tidak sementara,” kata dia pula.

Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan pada Kamis (20/1) bahwa jumlah orang Amerika yang mengajukan klaim baru untuk tunjangan pengangguran naik 55.000 menjadi 286.000 dalam pekan yang berakhir 15 Januari, memberikan dukungan tertentu terhadap emas.

Mencerminkan selera investor, kepemilikan Exchange Traded Fund (ETF) berbasis emas SPDR Gold Trust atau reksa dana berbentuk kontrak investasi kolektif yang unit penyertaannya diperdagangkan di bursa efek melonjak ke level tertinggi sejak pertengahan Desember.

Related Post

Meningkatnya ketidakstabilan geopolitik, terutama ketegangan Rusia-Ukraina, juga mendukung emas, kata analis senior ActivTrades Ricardo Evangelista.

Rusia telah mengerahkan pasukan di perbatasannya dengan Ukraina, dan negara-negara Barat khawatir Moskow merencanakan serangan baru.

Namun, kenaikan suku bunga tetap menjadi hambatan potensial, karena hal itu berarti peluang kerugian yang lebih tinggi untuk menahan emas yang tidak memberikan imbal hasil. Federal Reserve AS dapat memperketat kebijakan moneter lebih cepat dari yang diharapkan ketika bertemu minggu depan, jajak pendapat Reuters menunjukkan.

Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Maret naik 48,5 sen atau dua persen, menjadi ditutup pada 24,716 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman April naik 22,4 dolar atau 2,18 persen, menjadi ditutup pada 1.050,80 dolar AS per ounce.

Berita ini sudah di terbitkan oleh di (https://www.antaranews.com/berita/2656413/emas-terkikis-06-dolar-tertekan-aksi-ambil-untung-dan-penguatan-dolar)

Chavied Mardi

Wisata Blogger yang menyenangkan

Recent Posts

Dukung Keberlanjutan, PT DBS Vickers Sekuritas Indonesia Gandeng Bumi Baik untuk Tanam Pohon Trembesi di Waduk Brigif, Jagakarsa

Beritamu.co.id – Gerakan pelestarian lingkungan kini semakin masif digalakkan oleh seluruh sektor industri, tak…

39 mins ago

BTech Bermitra dengan The University of Queensland, Dorong Inovasi dan Keberlanjutan di Bidang Teknologi Pertambangan

Beritamu.co.id - PT Bukit Teknologi Digital (BTech), anak perusahaan dan lini penelitian dan pengembangan…

3 hours ago

Ditutup di Level 7.161, IHSG Akhir Pekan Melemah -0,74 Persen

Beritamu.co.id - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan sore akhir pekan ini, Jumat…

4 hours ago

Surplus Neraca Perdagangan Indonesia pada Oktober 2024 Mencapai 2,48 Miliar Dolar AS

Beritamu.co.id - Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), surplus neraca perdagangan Indonesia pada Oktober…

4 hours ago

Hadir di Ajang SIAL Interfood 2024, INDF Ajak Pelaku F&B ‘Kumpul Nyaman di Rumah Indofood’

Beritamu.co.id - SIAL Interfood, pameran internasional makanan dan minuman, kembali diselenggarakan di Indonesia bertempat…

5 hours ago

QRIS Jadi ‘Game Changer’ yang Mengubah Sistem Pembayaran di Indonesia

Beritamu.co.id - Dunia terus bertransformasi, dan sektor keuangan pun tak luput dari perubahan.  Perkembangan…

6 hours ago