Categories: Bisnis

Sri Mulyani Ungkap Perbedaan Program PEN 2020, 2021, dan 2022

Beritamu.co.id, JAKARTA — Pemerintah kembali menggulirkan program pemulihan ekonomi nasional atau PEN pada 2022. Terdapat sejumlah perbedaan dari penyelenggaraan PEN tahun ini, mulai dari jumlah anggaran yang berkurang hingga daftar programnya.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjelaskan bahwa pada 2022 pemerintah melanjutkan PEN seiring pandemi Covid-19 yang masih terjadi. Hal tersebut membuat program PEN berjalan dalam tiga tahun atau mulai 2020 ketika pandemi mulai menghantam Indonesia.

Dalam penyelenggaraan tahun pertamanya, pemerintah mengalokasikan anggaran PEN senilai Rp695,2 triliun. Dari jumlah tersebut, realisasi anggaran PEN tercatat hanya 82,83 persen atau senilai Rp575,85 triliun.

Terdapat lima program dalam penyelenggaraan PEN pada 2020, yakni penanganan kesehatan, perlindungan sosial (perlinsos), program prioritas, dukungan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) atau korporasi, serta insentif usaha. Kebutuhan anggaran terbesar ada di program perlinsos (Rp216,59 triliun) dan dukungan UMKM atau korporasi (Rp172,99 triliun).

Pada 2021, pemerintah meningkatkan alokasi anggaran PEN menjadi Rp744,7 triliun. Namun, realisasinya sementara masih berada di 88,4 persen atau Rp658,6 triliun.

Alokasi anggaran kesehatan dalam PEN pada 2021 meningkat pesat menjadi Rp215 triliun dari 2020 yang senilai Rp62,6 triliun. Menurut Sri Mulyani, kenaikan itu terjadi karena vaksinasi Covid-19 yang mulai berjalan dan tingginya biaya perawatan pasien, khususnya ketika varian delta menyebar.

“Pada 2021 dimulainya program vaksinasi dan intervensi sektor kesehatan yang lebih masif [sehingga alokasi anggaran kesehatan meningkat],” ujar Sri Mulyani pada Rabu (19/1/2022).

Related Post

Pada 2022, pemerintah menurunkan alokasi anggaran PEN menjadi Rp455,6 triliun. Jumlah tersebut turun 38,8 persen dari alokasi 2021 atau turun 30,8 persen dari realisasi sementara anggaran PEN 2021.

Pemerintah pun mengurangi jumlah program dalam PEN menjadi hanya tiga, yakni penanganan kesehatan, perlinsos, dan penguatan ekonomi. Dari ketiga program itu, penguatan ekonomi memiliki pos anggaran terbesar, yakni Rp178,3 triliun, disusul oleh penanganan kesehatan senilai Rp122,5 triliun dan perlinsos Rp154,8 triliun.

“Program PEN 2022 diarahkan untuk mendukung pemulihan dan penyerapan tenaga kerja, demi memitigasi dampak scarring effect dari pandemi, dan menciptakan pemulihan ekonomi yang inklusif,” ujar Sri Mulyani.

.
. :

.
Beritamu.co.id . Follow sosial media kami
.

sumber : https://ekonomi.bisnis.com/read/20220119/9/1491054/sri-mulyani-ungkap-perbedaan-program-pen-2020-2021-dan-2022

alfian nadlor

Blogger yang suka mendesain

Recent Posts

OJK Perkuat Kerja Sama Pengawasan Sektor Jasa Keuangan dengan Financial Supervisory Service Korea

Beritamu.co.id - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melakukan pertemuan bilateral dengan Financial Supervisory Service (FSS)…

4 hours ago

Sinar Mas Land Sukses Pertemukan Ribuan Partisipan dengan Influential Leaders dan Digital Champion dalam Event ‘DNA Leadership Summit’ di BSD City

Beritamu.co.id – Sinar Mas Land melalui Digital Hub dan Living Lab Ventures (LLV) sukses…

10 hours ago

Bitcoin Kalahkan Perak, Jadi Aset Terbesar ke-8 Dunia

Beritamu.co.id – Harga Bitcoin terus melambung melewati level USD 93,000, dengan kapitalisasi pasar menembus…

11 hours ago

DMMX Hadirkan Terobosan Ritel Pintar Berbasis AI di SIAL Interfood 2024

Beritamu.co.id - PT Digital Mediatama Maxima Tbk (IDX: DMMX) dengan bangga memperkenalkan solusi ritel…

12 hours ago

Tren Pertumbuhan Kredit UMKM Cenderung Melambat, OJK: Dipengaruhi Banyak Faktor

Beritamu.co.id - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebutkan, hingga posisi September 2024, penyaluran kredit UMKM…

13 hours ago

Abu Vulkanik Gunung Lewotobi Masih Menyebar, Tiga Bandara Ini Belum Beroperasi

Beritamu.co.id – Hingga Jumat (15/11/2024) sejumlah bandara dan penerbangan di sekitar wilayah erupsi Gunung…

21 hours ago