Categories: Berita Pilihan

Menlu: 17 perundingan perbatasan dijalankan untuk perkokoh kedaulatan

Jakarta (Beritamu.co.id) – Sebanyak 17 perundingan perbatasan dijalankan sepanjang 2021, yaitu dengan Filipina, Malaysia, Palau, dan Vietnam untuk memperkokoh kedaulatan wilayah Indonesia.

“Para diplomat terus bekerja untuk memperkuat diplomasi kedaulatan, di mana negosiasi perbatasan merupakan salah satu elemen yang penting,” kata Menteri Luar Negeri Retno Marsudi ketika menyampaikan Pernyataan Pers Tahunan Menlu RI (PPTM) 2022 secara virtual pada Kamis.

Retno mengatakan jumlah perundingan pada 2021 lebih banyak dibandingkan tahun sebelumnya, yang pada saat itu hanya  tujuh perundingan yang dilakukan. 

Pada 2022, ia menyatakan bahwa perundingan perbatasan akan semakin diintensifkan.

Untuk batas maritim, perjanjian batas laut teritorial dengan Malaysia di segmen Laut Sulawesi dan segmen Selat Malaka bagian selatan ditargetkan dapat ditandatangani.

Dengan Palau, perundingan di tingkat tim teknis untuk garis batas ZEE akan dilanjutkan dengan target dicapai kesepakatan parsial.

Dengan Filipina terdapat dua rencana, yaitu memulai perundingan penetapan batas landas kontinen di tingkat teknis dan menindaklanjuti kesepakatan untuk menetapkan batas landas kontinen dan ZEE dalam dua garis batas yang berbeda.

Adapun dengan Vietnam, perundingan di tingkat tim teknis untuk memperoleh kesepakatan garis batas ZEE akan dilanjutkan.

Dalam melaksanakan perundingan batas maritim, Indonesia selalu mendasarkan pada UNCLOS 1982. 

Related Post

“Secara khusus, saya ingin menekankan satu prinsip terkait kedaulatan dan hak berdaulat di perairan Indonesia bahwa klaim apa pun oleh pihak mana pun harus dilakukan sesuai dengan hukum internasional termasuk UNCLOS 1982. Dan Indonesia akan terus menolak klaim yang tidak memiliki dasar hukum yang diakui secara internasional,” tutur Retno.

Sedangkan untuk batas darat, prioritas akan diberikan antara lain pada perundingan dengan Malaysia dan Timor Leste.

Dengan Malaysia, Indonesia akan menyelesaikan demarkasi Outstanding Boundary Problems (OBP) sektor timur, termasuk Pulau Sebatik.

Sementara dengan Timor Leste, perundingan diupayakan untuk menyelesaikan sisa dua unresolved segments sesuai dengan “Agreed Principles” yang telah disepakati pada 2019.

Kedua tim perunding sepakat bahwa perundingan batas laut akan dimulai setelah perundingan perbatasan darat ini tuntas.

 

Merangkul mimpi anak pulau di perbatasan negeri

 

 

Berita ini sudah di terbitkan oleh di (https://www.antaranews.com/berita/2628529/menlu-17-perundingan-perbatasan-dijalankan-untuk-perkokoh-kedaulatan)

Chavied Mardi

Wisata Blogger yang menyenangkan

Recent Posts

Menkeu Sebut Barang Ilegal di RI Mayoritas Produk Tekstil

Beritamu.co.id - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengungkap bahwa pihaknya, melalui Direktorat Jenderal…

4 hours ago

Wamenperin: Miliki Berbagai Produk Unggulan, IKM Harus Kuasai Pasar Nasional

Beritamu.co.id - Kementerian Perindustrian terus mendorong industri kecil dan menengah (IKM) untuk bisa lebih…

5 hours ago

Pailit Sritex, Dirjen Bea Cukai Serahkan Kewenangan Sepenuhnya ke Kurator

Beritamu.co.id - Direktur Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan, Askolani menegaskan persoalan ekspor-impor oleh…

6 hours ago

OJK Terbitkan POJK Penyelenggaraan Kegiatan Usaha Bulion

Beritamu.co.id - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menerbitkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 17…

7 hours ago

Jangan Keliru, Ini Bedanya Investasi dan Judi Online

Beritamu.co.id - Fenomena judi online di Indonesia semakin marak. Berdasarkan data Pusat Pelaporan dan…

8 hours ago

BBTN Luncurkan Kartu Debit Prospera Pikat Kelas Menengah Atas

Beritamu.co.id- PT Bank Tabungan Negara Tbk (IDX: BBTN) meluncurkan Kartu Debit BTN Prospera sebagai…

10 hours ago