Categories: BisnisedukasiGame

Kurs Dolar Singapura Makin Mahal Saat “Lockdown” Dimulai

BeritaMu.co.id – Nilai tukar dolar Singapura menguat lagi melawan rupiah pada perdagangan Jumat (23/7/2021), saat Pemerintah Negeri Merlion resmi memulai pengetatan pembatasan sosial sejak kemarin.

Namun, menguatnya dolar Singapura juga tidak lepas dari tekanan yang dialami rupiah akibat kembali melonjaknya kasus penyakit virus corona (Covid-19).

Melansir data Refinitiv, dolar Singapura pagi tadi sempat menguat 0,26% ke Rp 10.673,74/SG$. Penguatan tersebut kemudian terpangkas, pada pukul 13:07 WIB berada di Rp 10.658,09/SG$, atau menguat 0,11%.

Singapura yang sebelumnya sempat menyatakan akan “berdamai” dengan Covid-19 dan menjadikannya sebagai penyakit flu biasa kini malah kembali melakukan “lockdown” selama 1 bulan, dimulai Kamis kemarin, hingga 18 Agustus mendatang.

Penyebabnya, kasus Covid-19 yang kembali meningkat, bahkan di pekan ini cukup drastis. Data dari Kementerian Kesehatan Singapura menunjukkan sepanjang pekan lalu ada 480 kasus positif, melonjak dibandingkan pekan sebelumnya hanya 19 kasus.

Akibatnya, pengetatan kembali dilakukan guna meredam penyebaran baru Covid-19. Pengetatan tersebut di antaranya, warga Singapura yang sebelumnya diizinkan berkumpul maksimal 5 orang kini hanya 2 orang saja.

Related Post

Kemudian, restoran dan tempat makan sejenisnya tidak lagi boleh menerima makan di tempat (dine in) hanya diperbolehkan take away. Ada juga beberapa pengetatan lainnya.
Di pekan ini, penambahan kasus Covid-19 masih tinggi. Baru 4 hari hingga Kamis kemarin jumlah kasus bertambah sebanyak 716 orang.

Indonesia, penambahan kasusnya jauh lebih banyak ketimbang Singapura, tetapi sempat mengalami penurunan yang signifikan sebelum naik lagi kemarin.

Setelah pasar dalam negeri ditutup kemarin, Kementerian Kesehatan melaporkan kasus baru pada hari ini Rabu (21/7/2021) bertambah 49.509 pasien, naik dari hari sebelumnya sebanyak 33.772 orang, yang merupakan yang terendah sejak 6 Juli.

Jika PPKM level 3 dan 4 batal dilonggarkan, tentunya menjadi kabar buruk, perekonomian Indonesia berisiko merosot lagi. Apalagi Bank Indonesia (BI) kemarin saat mengumumkan kebijakan moneter memangkas proyeksi produk domestik bruto (PDB) tahun ini.

BI memproyeksi PDB RI akan berada di kisaran 3,5%-4,3% lebih rendah dari proyeksi sebelumnya 4,1-5,1%

Sumber : https://www.cnbcindonesia.com/market/20210723132407-17-263099/kurs-dolar-singapura-makin-mahal-saat-lockdown-dimulai

alfian nadlor

Blogger yang suka mendesain

Recent Posts

NTT Jadi Episentrum Baru Ekonomi Indonesia Timur, OJK Ungkap Rencana Besar

Beritamu.co.id - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus memperkuat peran sektor jasa keuangan dalam mendorong…

2 hours ago

Wakaf Saham Jadi Instrumen Baru! Kolaborasi Majoris–Istiqlal Bukukan Sejarah di CMSE 2025

Beritamu.co.id — PT Majoris Asset Management menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) dengan Istiqlal Global Fund…

1 day ago

Wall Street Menguat Dipicu Pernyataan Trump

Beritamu.co.id - Wall Street menguat pada Jumat (17/10/2025) dipicu pernyataan Presiden Amerika Serikat Donald…

2 days ago

Data Sepekan Perdagangan: Kapitalisasi Pasar BEI Mencapai Rp14.746 Triliun, Anjlok 5,23% Dibanding Sepekan Sebelumnya

Beritamu.co.id - Data perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama sepekan pada periode…

2 days ago

XLSMART Gerakkan 1 Juta Perempuan Indonesia Menuju Kemandirian Digital Lewat Sisternet Festival 2025

Beritamu.co.id - PT XLSMART Telecom Sejahtera Tbk (XLSMART) (IDX: EXCL) melalui program pemberdayaan perempuan…

2 days ago

Dorong Inklusi Keuangan Melalui Inovasi Digital, OJK dan Pemprov Sumsel Gelar Sultan Muda Digination Fest 2025

Beritamu.co.id - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus mendorong perluasan inklusi keuangan masyarakat antara lain…

2 days ago