Categories: Bisnis

CIPS: Kesenjangan Aturan Data Hambat Ekonomi Digital Asean

Beritamu.co.id, JAKARTA – Center for Indonesian Policy Studies (CIPS) menilai perkembangan ekonomi digital perlu diikuti regulasi yang mendukung, salah satunya terkait dengan data.

Peneliti Center for Indonesian Policy Studies (CIPS) Thomas Dewaranu menyampaikan, saat ini terdapat kesenjangan peraturan terkait data antar negara-negara Asean dan hal tersebut perlu segera diatasi.

“Ada kesenjangan antara pertumbuhan ekonomi digital yang sangat pesat di ASean dengan peraturan yang komprehensif mengenai perlindungan data dan tata kelola data di negara-negara anggota Asean dan hal ini dapat menghambat negara-negara di kawasan ini untuk mencapai potensi ekonomi digital yang maksimal,” ujarnya lewat rilisnya, Minggu (26/12/2021).

Dia melanjutkan, pasar ekonomi digital Asean diperkirakan akan mencapai US$1 triliun pada 2030.

Namun, potensi ini akan sulit tercapai kalau Asean tidak menyediakan regulasi terkait data yang akan menunjang keamanan dalam bertransaksi dan lalu lintas informasi.

Menurutnya, Asean sebenarnya sudah memiliki Asean Digital Masterplan 2025 (ADM) dan beberapa kerangka kerja tentang perlindungan data dan tata kelola data, yaitu The Asean Framework on Personal Data Protection dan The Asean Framework on Digital Data Governance.

“Namun kerangka peraturan ini belum sepenuhnya diadopsi secara luas oleh negara-negara anggota Asean. Peraturan ini perlu dibuat lebih spesifik dan terkonsolidasi supaya dapat diharmonisasikan dengan regulasi di setiap negara terkait transfer data lintas batas dan mekanisme data sharing,” tuturnya.

Lebih lanjut, dia menyebutkan tingkat adopsi peraturan mengenai data pribadi antar negara-negara Asean juga berbeda-beda. Singapura, Filipina, dan Thailand sudah memiliki peraturan perlindungan data pribadi yang terkonsolidasi.

Adapun, Vietnam dan Indonesia merupakan negara yang belum. Kapasitas regulasi Vietnam dan Indonesia juga masih sangat terbatas dalam pengaturan mengenai kategorisasi data, ketentuan transfer data lintas batas dan keduanya cenderung suportif terhadap lokasilisasi data.

Dia mengatakan, Asean perlu menyepakati dan membuat peraturan yang menjunjung tinggi prinsip-prinsip yang tersedia dalam Asean Framework on Personal Data Protection dan Asean Framework on Digital Data Governance, yang mencakup juga best practices tentang perlindungan data.

Related Post

Misalnya mengadopsi peraturan perlindungan data yang berlaku bukan hanya bagi sektor swasta, namun juga bagi sektor publik, serta mendukung pembentukan otoritas perlindungan data atau data protection authority (DPA) yang independen.

Tanpa regulasi perlindungan data dan tata kelola data yang kuat, investasi infrastruktur digital dapat menjadi titik masuk bagi modal korosif, yang memanfaatkan kekosongan peraturan (regulatory gap) di negara-negara tujuan.

Modal korosif dapat diartikan menjadi investasi dengan motif samar yang seringkali tidak transparan, didasari kepentingan politik dan bersumber dari rezim otoriter ke ekonomi baru atau transisi dengan tujuan untuk memengaruhi ekonomi.

Penelitian CIPS merekomendasikan Asean Digital Masterplan 2025 untuk menambahkan panduan terkait investasi pada infrastruktur digital untuk mengantisipasi adanya kebutuhan investasi untuk mengembangkan infrastruktur digital dan regulasi yang mengatur perlindungan data pribadi di wilayah tersebut.

Hal ini dilakukan untuk meminimalkan risiko berupa modal korosif yang dapat mengganggu aktivitas terkait data digital di Asean. Selain itu, Asean juga perlu merumuskan kerangka peraturan dan dokumen panduan tentang investasi infrastruktur digital dan non-digital.

.
. :

.
Beritamu.co.id . Follow sosial media kami
.

sumber : https://ekonomi.bisnis.com/read/20211226/9/1481831/cips-kesenjangan-aturan-data-hambat-ekonomi-digital-asean

alfian nadlor

Blogger yang suka mendesain

Recent Posts

Mendag: Singapura Tawarkan Pembahasan Kerja Sama Digital dan Fasilitasi Perdagangan bagi UMKM

Beritamu.co.id – Menteri Perdagangan (Mendag), Budi Santoso melakukan pertemuan bilateral dengan Menteri Keberlanjutan dan…

48 mins ago

Apresiasi Stakeholders Pasar Modal Syariah Indonesia, BEI Selenggarakan Jogja Sharia Investor City 2024

Beritamu.co.id – Sebagai upaya meningkatkan pertumbuhan investor saham syariah serta memberikan apresiasi kepada stakeholders…

1 hour ago

Sepekan Perdagangan, Kapitalisasi Pasar di BEI Tercatat Sebesar 12.063 Triliun, Turun 1,46% Dibanding Pekan Sebelumnya

Beritamu.co.id - Data perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama sepekan perdagangan pada…

2 hours ago

Harga Tiket Pesawat Kapan Turun? Kemenhub: Segera Diumumkan jika Rekomendasinya Keluar

Beritamu.co.id – Satuan Tugas (Satgas) Penurunan Harga Tiket Pesawat yang terdiri dari Kementerian Koordinator…

2 hours ago

Dukung Keberlanjutan, PT DBS Vickers Sekuritas Indonesia Gandeng Bumi Baik untuk Tanam Pohon Trembesi di Waduk Brigif, Jagakarsa

Beritamu.co.id – Gerakan pelestarian lingkungan kini semakin masif digalakkan oleh seluruh sektor industri, tak…

3 hours ago

BTech Bermitra dengan The University of Queensland, Dorong Inovasi dan Keberlanjutan di Bidang Teknologi Pertambangan

Beritamu.co.id - PT Bukit Teknologi Digital (BTech), anak perusahaan dan lini penelitian dan pengembangan…

6 hours ago