Pro Kontra Drama Snowdrop
Beritamu.co.id –
Kontroversi distorsi sejarah yang tengah dihadapi “Snowdrop” menjadi semakin besar dari hari ke hari. Khususnya karena JTBC memutuskan untuk tetap menayangkan “Snowdrop” dan berniat untuk menghadirkan tiga episode sekaligus di akhir pekan ini.
Tindakan JTBC tersebut kembali menuai reaksi negatif dari publik Korea Selatan. Bahkan pada Kamis (23/12), netizen membuat petisi baru di web Kepresidenan Blue House untuk memboikot JTBC karena dianggap sebagai perusahaan anti-konstitusional.
Petisi itu juga merinci alasan pasti mengapa “Snowdrop” menjadi produksi yang bermasalah yakni karena tim produksi memuliakan NSA dan mendistorsi gerakan demokratisasi. Simak isi lengkap dari petisi tersebut berikut ini:
Pemohon memulai, “Drama tersebut mengagungkan Kementerian Badan Keamanan Nasional (NSA) yang menjadi lembaga kediktatoran. Namun di drama tersebut, mereka menggambarkan lembaga tersebut sebagai tempat orang-orang yang biasa bekerja, yang mendistorsi sejarah warga Korea Selatan yang bekerja keras untuk gerakan demokratisasi.”
Pemohon melanjutkan, “Mustahil untuk tidak menertawakan adegan konyol di mana staf NSA kembali ke markas mereka dengan tenang setelah pengawas asrama Universitas Wanita menentang kedatangan mereka setelah mereka gagal menunjukkan surat perintah.”
“NSA adalah lembaga kejam yang memanipulasi kasus spionase sembari gagal memberikan hak asai manusia yang minimal kepada orang-orang,” lanjut pemohon. “Tahukah kalian berapa banyak orang yang disiksa dan dibunuh dalam apa yang disebut dengan ‘Namsan’?”
Source: Allkpop
Pemohon kemudian menjelaskan, “Sekarang Korea Selatan mengikuti sistem Republik yang dibentuk melalui Deklarasi 29 Juni dan Amandemen Konstitusi pada tahun 1987. Ini dicapai oleh rakyat Korea Selatan sendiri, bukan melalui partisipasi operasi Korea Utara.”
“Mengatakan bahwa sistem Republik dan sistem Demokrat ini dibuat oleh mata-mata Korea Utara yang ikut campur, itu adalah distorsi. Selain itu, kalian memperindah lembaga-lembaga yang diciptakan oleh pemerintah dengan menyatakan bahwa mereka berkuasa melalui pemberontakan sipil dan militer. Kalian menyangkal Sistem Konstitusi 1987 dan membela kekuatan yang berkuasa secara ilegal,” ungkap pemohon.
Pemohon bahkan mengungkap asal usul JTBC yang sambil mengutarakan niat utamanya untuk menutup saluran ini. “Ketika saluran penyiaran diluncurkan kembali pada tahun 2011, mereka mengubah namanya menjadi JTBC. Saluran tersebut adalah pemulihan dari Tongyang (Oriental) Broadcasting System (TBC), yang ditutup oleh kediktatoran militer,” papar pemohon.
“Tapi sekarang, kalian menayangkan sebuah drama yang mengagungkan para pelayan kediktatoran yang berkuasa dengan menyebabkan perang saudara. Stasiun penyiaran seperti itu seharusnya tidak memenuhi syarat untuk beroperasi di Korea Selatan dan harus ditutup,” pungkas pemohon.
Saat ini petisi tersebut telah ditandatangani oleh 25 ribu orang dan jumlahnya masih terus bertambah. Netizen di berbagai komunitas online juga menyuarakan dukungannya dan bersama-sama menandatangani petisi tersebut.
(wk/eval)
Sumber : https://www.wowkeren.com/berita/tampil/00402416.html
Beritamu.co.id - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melakukan pertemuan bilateral dengan Financial Supervisory Service (FSS)…
Beritamu.co.id – Sinar Mas Land melalui Digital Hub dan Living Lab Ventures (LLV) sukses…
Beritamu.co.id – Harga Bitcoin terus melambung melewati level USD 93,000, dengan kapitalisasi pasar menembus…
Beritamu.co.id - PT Digital Mediatama Maxima Tbk (IDX: DMMX) dengan bangga memperkenalkan solusi ritel…
Beritamu.co.id - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebutkan, hingga posisi September 2024, penyaluran kredit UMKM…
Beritamu.co.id – Hingga Jumat (15/11/2024) sejumlah bandara dan penerbangan di sekitar wilayah erupsi Gunung…