Beritamu.co.id, JAKARTA — Pelaku usaha berharap tidak ada inkonsistensi, ketidaksiapan teknis layanan investasi dan teknis proyek atau masalah koordinasi antara pusat dan daerah pada 2022 mendatang agar aktivitas investasi dapat berlangsung optimal.
Berita tentang harapan pengusaha seputar isu investasi 2022 menjadi salah satu berita pilihan editor di BisnisIndonesia.id. Selain berita tersebut, beragam kabar ekonomi dan bisnis yang dikemas secara mendalam dan analitik juga tersaji dari meja redaksi BisnisIndonesia.id
Berikut ini highlight Bisnisindonesia.id, Sabtu (18/12/2021):
Sederet Catatan Pengusaha demi Investasi Moncer pada 2022
Pelaku usaha optimistis pertumbuhan investasi pada 2022 akan lebih kuat dibandingkan dengan tahun ini, dengan catatan pengendalian pandemi berjalan kondusif dan tidak terjadi gelombang ketiga.
Realisasi investasi bisa lebih tinggi dengan asumsi persiapan implementasi Undang-Undang Cipta Kerja sudah lebih matang.
Hal itu masih akan didukung oleh promosi investasi yang gencar sepanjang gelaran presidensi G20 pada tahun depan.
Sementara itu, kendala realisasi investasi yang utama yakni stabilitas penanganan pandemi serta implementasi UU Cipta Kerja, termasuk legitimasi keberlakuan beleid tersebut.
ADRO Tergiur Prospek Bisnis CITA yang Menjanjikan
PT Adaro Energy Tbk. (ADRO) terus melebarkan sayap bisnisnya di sektor pertambangan. Salah satunya dengan mengakuisisi 145,6 juta saham perusahaan pertambangan mineral logam PT Cita Mineral Investindo Tbk. (CITA).
Transaksi pembelian dilakukan ADRO melalui anak usahanya PT Alam Tri Abadi pada 14 Desember 2021. PT Alam Tri Abadi bergerak di bidang usaha perdagangan dan jasa yang sudah beroperasi sejak 2007. Hingga 30 September 2021, total asetnya sebelum eliminasi mencapai US$6,58 miliar.
PT Alam Tri Abadi menggelontorkan dana senilai Rp358,76 miliar untuk pembelian itu. Setelah transaksi pembelian itu, anak usaha ADRO itu memiliki sekitar 3,7 persen saham CITA. Sementara itu, mayoritas saham CITA masih digenggam oleh PT Harita Jayaraya sebagai pemegang saham pengendali dan Glencore International Investment Ltd.
WSKT Raup Dana Segar Lewat Rights Issue, 7 Proyek Tol Bisa Jalan
PT Waskita Karya (Persero) Tbk. segera merealisasikan aksi penambahan modal lewat rights issue. Melalui aksi korporasi itu, perseroan bisa melanjutkan pengerjaan 7 proyek jalan tol.
Manajemen Waskita Karya dalam prospektus di Harian Bisnis Indonesia menuliskan perusahaan akan melakukan HMETD dengan melepas sebanyak-banyaknya 19,29 miliar saham seri B dengan nilai nominal Rp100. Harga pelaksanaan Rp620 per saham sehingga WSKT akan meraup dana dari rights issue sebanyak-banyaknya Rp11,96 triliun.
Pemerintah sebagai pemegang saham utama akan melaksanakan haknya terhadap saham WSKT senilai Rp7,9 triliun melalui Penyertaan Modal Negara (PMN).
Dengan demikian, dana publik diharapkan berkontribusi Rp4 triliun dalam rights issue WSKT. Adapun, pemerintah memegang saham WSKT sebanyak 66 persen, dan masyarakat 33,96 persen.
Menanggalkan Strategi Bakar Duit di Bisnis OTA
Pelaku industri rintisan di bidang agen perjalanan daring dituntut untuk segera lepas dari strategi ‘bakar uang’ guna menambah daya tarik di mata investor pada 2022.
Perusahaan rintisan atau startup online travel agent (OTA) telah terbukti cukup mampu bertahan selama pandemi dan perlahan pulih pada 2021.
Peningkatan transaksi terjadi karena lalu lintas udara yang mulai pulih dan penanganan pandemi yang baik. Tren positif tersebut harus dimanfaatkan startup OTA untuk menggalang dana dari investor pada tahun depan.
Startup OTA tidak boleh hanya menargetkan pulih seperti sebelum pandemi, tetapi juga harus mampu lepas dari strategi bakar uang.
Selama ini, startup OTA sangat tergantung kepada strategi bakar uang untuk menciptakan banyak promo dan diskon bagi pelanggan. Akibatnya, pelanggan tertarik karena adanya promo dan diskon, bukan solusi dan kemudahan layanan yang ditawarkan.
Menyongsong Medan Panas Kompetisi Marketplace pada 2022
Kian matangnya ekosistem digital di Tanah Air tidak menjamin pelaku bisnis lokapasar atau marketplace baru dapat bertahan pada 2022. Terlebih, peta persaingan industri dagang-el tahun depan diproyeksi kian sengit dan dinamis.
Indonesian E-Commerce Association (idEA) memprediksi aktivitas transaksi digital pada 2022 tidak hanya berkutat pada platform khusus dagang-el, tetapi juga platform dari sektor lain seperti edukasi, kesehatan, dan finansial.
Industri dagang-el tidak hanya platform marketplace saja, melainkan platform di sektor lain yang melakukan transaksi digital. Walaupun sejumlah kolaborasi sudah terjadi di sektor dagang-el, arah persaingan di industri tersebut akan terbuka di sektor-sektor lain pada 2022.
idEA juga memperkirakan pada tahun depan ada potensi beberapa perusahaan konvensional yang memiliki jaringan, membuka lokapasar sendiri untuk mendorong penetrasi produk-produk mereka.
Menurutnya pada tahun depan persaingan akan makin dinamis. Kemudian dalam 5—10 tahun ke depan, tidak ada lagi ekonomi digital, melainkan seluruh ekonomi sudah berbasis digital.
.
. :
.
Beritamu.co.id . Follow sosial media kami
.
sumber : https://ekonomi.bisnis.com/read/20211218/9/1479059/top-5-news-bisnisindonesiaid-harapan-pengusaha-demi-investasi-moncer-2022-hingga-persaingan-ketat-marketplace-2022
Beritamu.co.id - PT Bukit Teknologi Digital (BTech), anak perusahaan dan lini penelitian dan pengembangan…
Beritamu.co.id - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan sore akhir pekan ini, Jumat…
Beritamu.co.id - Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), surplus neraca perdagangan Indonesia pada Oktober…
Beritamu.co.id - SIAL Interfood, pameran internasional makanan dan minuman, kembali diselenggarakan di Indonesia bertempat…
Beritamu.co.id - Dunia terus bertransformasi, dan sektor keuangan pun tak luput dari perubahan. Perkembangan…
Beritamu.co.id - PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN, IDX: BBTN) terus memacu peningkatan dana…