Categories: MARKET

Transformasi Digital Sektor Perbankan dan Layanan Keuangan Indonesia

Beritamu.co.id – Artajasa kembali menggelar webinar episode terakhir yang bertajuk “Transformasi Digital dalam Sektor Perbankan dan Layanan Keuangan Indonesia” yang digelar secara virtual pada tanggal 1 Desember 2021.

Acara tersebut membahas tentang pentingnya digitalisasi pada sektor perbankan dan keuangan yang menghadirkan sejumlah tokoh kredibel yang mengulas topik tersebut, antara lain Anthoni Morris selaku Direktur Artajasa, serta Iwan Setiawan selaku CEO MarkPlus, Inc.

Beberapa pembicara lainnya adalah Muhammad Ghifary selaku Senior Vice President of Digital Banking Development & Operation Division BRI, Irwan S. Tisnabudi selaku Digital Banking Head BTPN, Vincent Henry Iswaratioso selaku Bendahara Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI), Fathan Juniadi selaku Vice President IT Development Artajasa, Yosanova Savitry selaku COO MarkPlus Institute, Arya Damar selaku Direktur Utama Lintasarta, Thomas Arunditya selaku VP Corporate Strategy Artajasa, Ratih Febriana selaku Head of Commercial Banking Artajasa, dan Suprapto selaku Head of Business Development Artajasa.

“Saat ini transformasi digital harus diterapkan khususnya di industri perbankan, selain karena masalah kompetensi, juga adanya tuntutan dari masyarakat agar dapat melakukan segala macam proses namun tetap aman,” ungkap Anthoni Morris, Direktur Artajasa, seperti dilansir dari siaran pers, Rabu (1/12).

Disebutkan, pembentukan ekosistem, kolaborasi bank dan teknologi finansial, serta peran terhadap Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah menjadi tiga hal yang dijunjung Artajasa kaitannya dalam mendukung pembentukan ekosistem sistem pembayaran.

Sebagai salah satu penyedia layanan sistem pembayaran end to end, Anthoni mengungkap penggunaan teknologi terkini, jaminan keamanan data, dan kesesuaian dengan regulasi selalu menjadi pacuan pada tiap pengembangan Artajasa.

Turut hadir Iwan Setiawan selaku CEO MarkPlus, Inc. yang membahas tentang pentingnyaCustomer Engagement.

Pihaknya mengungkap bagaimana inovasi memerankan peran penting untuk mampu engage dengan pelanggan.

“Sebagian besar inovasi adalah yang terkait dengan produk, namun value-nya tidak ada. Yang bisa meningkatkan price point adalah inovasi-inovasi di bisnis model, seperti diperbankan mulai banyak bank digital yang berbeda dengan bank tradisional. Kita harus fokus pada inovasi-inovasi yang memiliki value-added yang tinggi,” papar Iwan.

Iwan juga menekankan pentingnya engagement marketing baik melalui mobile application, social CRM, dan gamification dalam rangka memaksimalkan pengalaman pelanggan.

Customer experience satu-satunya inovasi yang bisa menciptakan value di dunia digital ini,” ungkap Iwan.

Muhammad Ghifary, selaku Senior Vice President of Digital Banking Development & Operation Division BRI menyatakan bagaimana BRI beradaptasi dengan bisnis model yang lebih relevan dengan ekosistem digital yang terus tumbuh, baik secara hybrid atau seluruhnya digital, hal itu disebutnya dengan Mega Shifting into Financial 4.0.

Ghifary menyebut soal bagaimana regulator layaknya Bank Indonesia telah mendukung arah transformasi ke depan, salah satunya melalui Standar Nasional Open API Pembayaran.

“Ini akan men-encourage layanan finansial yang lebih kuat, kompetitif, inovatif, dan integrasi yang lebih besar dibandingkan sebelumnya,” ujar Ghifary.

Vincent Henry Iswaratioso selaku Bendahara Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI) menyampaikan soal peningkatan transaksi QRIS di Indonesia.

Bahwasanya nominal transaksi meningkat di bulan September sudah mencapai 2.916 triliun rupiah dengan tingkat pertumbuhan 142,71% sejak Desember 2020 lalu dan rata-rata pertumbuhannya mencapai 11,64% per bulan.

Related Post

“Transaksi ini tumbuh signifikan di saat transaksi kartu kredit turun dan kartu debit relatif stagnan. Penurunan kartu kredit ini juga ada yang beralih ke QRIS, banyak sekali perubahan transformasi dari pengguna tunai ke penggunaan yang digital,” ujar Vincent.

Pengembangan merchant QRIS sendiri juga sangat cepat sesuai dengan target pencapaian yang dikomitmenkan ke pemerintah Indonesia.

Penggunaan QRIS sudah mencapai 12 juta per November 2021, dengan minggu lalu pada angka 12,9 juta.

Hal itu sudah mencapai target sebelum akhir tahun dan itu average growth merchant-nya mencapai 7,58% per bulan-nya.

Vincent menyebut saat ini tugas bank atau non-bank sebagai penyelenggara QRIS adalah meningkatkan permintaan melalui berbagai program-program pemasaran agar lebih banyak transaksi di merchant dan aktivasi merchant dormant seiring dengan akuisisi merchant baru.

Thomas Arunditya yang kerap disapa Didit, selaku VP Corporate Strategy Artajasa kemudian menyatakan bahwa 60% customer yang ter-engaged dengan baik akan merekomendasikan brand kepada rekan sekitar.

Hubungan baik dengan pelanggan akan menciptakan ekosistem branding yang lebih kuat untuk menjangkau pasar yang lebih luas.

Didit mengutip sebuah riset yang mengungkap bahwa pelaksanaan strategi customer engagement, terutama program
loyalitas sebanyak 5% dapat meningkatkan rata-rata profit perusahaan hingga 95%.

“Penting sekali perusahaan memahami cara customer memahami cara menggunakan produk kita, akuisisi dan retensi akan sangat bisa dilakukan apabila kita memahami customer kita sesuai dengan segmen-segmen yang dihadapi,” ujar Didit.

Untuk membangun ekosistem yang kuat antar pelanggan, Artajasa membentuk sebuah platform yang dikenal dengan Bersama Loyalti.

“Aplikasi tersebut bekerja sama dengan berbagai jaringan merchant, baik industri e-commerce, pendidikan, dapat bergabung dengan program Loyalti kami agar bisa membangun engagement dengan pelanggan mereka secara efisien. Kita menyediakan merchant kepada mereka, ataupun mereka bisa menyediakan pelanggan untuk redemption di merchant kita,” tutup Didit.

Sekedar informasi, Webinar series Artajasa diadakan tiga kali dan dimulai episode ke-1 pada tanggal 28 Juli 2021, episode ke-2 pada tanggal 6 September 2021, dan ditutup oleh episode spesial ke-3 sekaligus adalah episode terakhir pada tanggal 1 Desember 2021.

 


https://pasardana.id/news/2021/12/2/transformasi-digital-sektor-perbankan-dan-layanan-keuangan-indonesia/

Yulia Vera

Recent Posts

ANALIS MARKET (25/11/2024) : IHSG Berpotensi Rebound

Beritamu.co.id - Riset harian NH Korindo Sekuritas menyebutkan, Wall Street ditutup lebih tinggi pada…

27 mins ago

ERAA Sampaikan Rangkaian Transaksi sehubungan dengan Perubahan Pemegang Saham pada Anak Usaha

Beritamu.co.id - Emiten bidang Distribusi dan Pedagang Ritel Produk dan Layanan Komunikasi Selular dan…

58 mins ago

Ditjen Pajak Sebut Kebutuhan Penting Masyarakat Bebas PPN 12 Persen

Beritamu.co.id - Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) memastikan kebutuhan penting masyarakat tak…

1 hour ago

Dilon Sutandar Kembali Kurangi Porsi Kepemilikan Sahamnya di PPRI

Beritamu.co.id - Dilon Sutandar selaku Direksi PT Paperocks Indonesia Tbk (IDX: PPRI) telah mengurangi…

2 hours ago

BEI Umumkan Evaluasi Indeks Investor33, SRI-KEHATI, ESGQKEHATI, ESGSKEHATI, IDXVESTA28, ECONOMIC30

Beritamu.co.id - Bursa Efek Indonesia (BEI) merilis Pengumuman sehubungan Evaluasi Indeks Investor33, SRI-KEHATI, ESGQKEHATI,…

3 hours ago

ANALIS MARKET (25/11/2024) : IHSG Berpotensi Melanjutkan Penguatan

Beritamu.co.id - Riset harian BNI Sekuritas menyebutkan, diperdagangan sebelumnya (22/11), IHSG di tutup menguat…

4 hours ago