Categories: MARKET

Menkeu Pastikan Pemerintah Berhati-hati Dalam Menarik Utang Tahun Depan

Beritamu.co.id – Menteri Keuangan, Sri Mulyani memastikan, pemerintah bakal berhati-hati dalam menarik utang untuk membiayai defisit anggaran tahun 2022, terutama di tengah gejolak perekonomian global.

“Tahun depan seperti kami sampaikan, terjadi beberapa dinamika global yang harus kita waspadai, inflasi tinggi, tapering, juga harga komoditas, serta dari sisi perekonomian, baik Tiongkok maupun AS kemungkinan akan menghadapi tekanan dinamika ini,” kata dia dalam video conference, Senin (29/11/2021).

Menurutnya, strategi pembiayaan yang tepat diharapkan bisa menjaga defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2022 dapat mencapai target 4,85 persen dari PDB.

Oleh karena itu, Sri Mulyani memastikan, target dan timing lelang untuk Surat Berharga Negara (SBN) akan dilakukan secara hati-hati menyesuaikan dinamika pasar.

Pemerintah masih akan mengandalkan SBN ritel dalam memenuhi pembiayaan APBN tahun depan.

Bendahara Negara ini pun menambahkan, pemerintah juga akan mengoptimalkan sumber pembiayaan selain utang. Misalnya saja, saldo di Badan Layanan Umum (BLU), Sisa Anggaran Lebih (SAL), hingga Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SILPA) dari APBN tahun-tahun sebelumnya.

“Kita akan menggunakan optimalisasi penerbitan SBN ritel untuk bisa memperkuat investor ritel di Indonesia dan di dalam negeri. Kita akan mengandalkan sumber pembiayaan non-utang, seperti saldo kas BLU, SAL dan SILPA dan tentu kita terus koordinasi dengan BI dan otoritas terkait,” ungkapnya.

Seperti diketahui, pemerintah melanjutkan kerja sama dengan bank sentral melalui SKB III untuk membiayai pandemi hingga tahun depan.

Melalui kerja sama ini, BI akan memborong surat utang pemerintah senilai Rp 215 triliun khusus untuk tahun 2021 dan Rp 224 triliun pada tahun depan.

Related Post

Melalui kerja sama ini, pemerintah bukan hanya memperoleh utang dengan bunga lebih rendah dari pasar, beberapa bahkan dilakukan melalui burden sharing atau berbagi beban.

Melalui skema ini, pemerintah dikenakan bunga 0%. Adapun dari pembelian Rp 224 triliun tahun depan, Rp 40 triliun di antaranya berlaku skema burden sharing.

Sementara, pembiayaan utang pemerintah tahun ini sebesar Rp 1.177,4 triliun. Ini terdiri atas utang yang berasal dari penerbitan SBN sebesar Rp 1.207,3 triliun dan pinjaman negatif Ro 29,9 triliun.

Adapun realisasi pembiayaan utang pemerintah sampai Oktober sebesar Rp 645,8 triliun atau masih 54,9% sekalipun tahun fiskal tersisa dua bulan lagi.

Pembiayaan utang dari SBN maupun penarikan pinjaman kompak turun dari periode yang sama tahun lalu.

 


https://pasardana.id/news/2021/11/30/menkeu-pastikan-pemerintah-berhati-hati-dalam-menarik-utang-tahun-depan/

Yulia Vera

Recent Posts

Komisaris JSMR Tambah Porsi Kepemilikan Sahamnya di Perseroan

Beritamu.co.id - M. Roskanedi selaku Komisaris PT Jasa Marga Tbk (IDX: JSMR) telah menambah…

25 mins ago

Direktur Utama CAKK Tambah Porsi Kepemilikan Sahamnya di Perseroan

Beritamu.co.id - Johan Silitonga selaku Direktur Utama PT Cahayaputra Asa Keramik Tbk. (IDX: CAKK)…

56 mins ago

Kota Deltamas Jalin Kerja Sama dengan Pemkab Bekasi dan Pemkab Karawang dalam Pembangunan Jembatan dan Jalan Penghubung Antar Wilayah

Beritamu.co.id – Kota Deltamas, bersama Pemerintah Kabupaten Bekasi dan Pemerintah Kabupaten Karawang, menandatangani Perjanjian…

2 hours ago

Meski dalam Kondisi Baik, Perbankan Diminta Waspadai Volatilitas Ekonomi Global

Beritamu.co.id - Perbankan tanah air masih dalam kondisi yang cukup baik. Setdaknya, keadaan itu tertuang…

4 hours ago

Agung Podomoro Land Jual Pullman Vimala Hills untuk Ekspansi Proyek Properti dan Lunasi Utang

Pasardana.id  - PT Agung Podomoro Land Tbk (IDX: APLN) menyampaikan penjualan Hotel Pullman Ciawi Vimala…

4 hours ago

Ditutup di Level 7.134, IHSG Senin Melemah -0,38 Persen

Beritamu.co.id - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan sore awal pekan ini, Senin…

5 hours ago