Categories: Berita Pilihan

Rupiah diperkirakan cenderung melemah, tertekan ancaman inflasi di AS

Jakarta (Beritamu.co.id) – Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Rabu diperkirakan akan cenderung melemah di tengah ancaman inflasi di Amerika Serikat (AS).

Rupiah pagi ini melemah 8 poin atau 0,06 persen ke posisi Rp14.258 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.250 per dolar AS.

“Faktor penggerak rupiah hari ini diperkirakan masih seputar pertumbuhan ekonomi dalam negeri yang mulai membaik, terlihat dari beberapa data ekonomi belakangan ini,” kata Research & Education Coordinator Valbury Asia Futures Nanang Wahyudin saat dihubungi di Jakarta, Rabu.

Sentimen selanjutnya yaitu kerja sama bilateral antara negara di Asia perihal penggunaan mata uang yang tidak lagi dengan menggunakan dolar.

Ditambah, lagi hampir seimbangnya penggunaan dolar AS dengan mata uang lainnya yang digunakan untuk membayar utang.

“Faktor lainnya dari eksternal datang dari ancaman inflasi AS, yang mana data indeks harga produsen yang naik dan kini data terbaru indeks harga konsumen pun juga diperkirakan akan mengalami kenaikan dari 5,4 persen menjadi 5,9 persen. Selain itu tingkat klaim pengangguran AS pun turun 257 ribu dari 269 ribu,” ujar Nanang.

Related Post

Dari domestik, jumlah kasus harian COVID-19 pada Selasa (9/11) kemarin mencapai 434 kasus sehingga total jumlah kasus terkonfirmasi positif COVID-19 mencapai 4,25 juta kasus. Sedangkan jumlah kasus meninggal akibat terpapar COVID-19 mencapai 21 kasus sehingga totalnya mencapai 143.578 kasus.

Adapun untuk jumlah kasus sembuh bertambah sebanyak 585 kasus sehingga total pasien sembuh mencapai 4,1 juta kasus. Dengan demikian, total kasus aktif COVID-19 mencapai 9 602 kasus.

Untuk vaksinasi, jumlah masyarakat yang sudah disuntik vaksin dosis pertama mencapai 126,46 juta orang dan vaksin dosis kedua 80,07 juta orang dari target 208 juta orang yang divaksin.

Nanang mengatakan rupiah hari ini cenderung melemah dan bergerak di kisaran Rp14.230 per dolar AS hingga Rp14.300 per dolar AS.

Pada Selasa (9/11) rupiah ditutup menguat 10 poin atau 0,07 persen ke posisi Rp14.250 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.260 per dolar AS.

Berita ini sudah di terbitkan oleh di (https://www.antaranews.com/berita/2513445/rupiah-diperkirakan-cenderung-melemah-tertekan-ancaman-inflasi-di-as)

Chavied Mardi

Wisata Blogger yang menyenangkan

Recent Posts

Indeks Kospi Turun 0,08 Persen

Beritamu.co.id - Indeks Kospi di Bursa Efek Korea, Seoul, Korea Selatan, turun 2 poin,…

1 min ago

ANALIS MARKET (15/11/2024) : IHSG Berpeluang Melanjutkan Tren Pelemahan

Beritamu.co.id - Riset harian Kiwoom Sekuritas menyebutkan, diperdagangan kemarin (14/11), IHSG ditutup turun -1,29%…

1 hour ago

ANALIS MARKET (15/11/2024) : Ada Potensi Peningkatan Volatilitas Harga dan Yield SBN Berdenominasi Rupiah

Beritamu.co.id - Riset harian fixed income BNI Sekuritas menyebutkan, tren pelemahan harga Surat Utang…

2 hours ago

ANALIS MARKET (15/11/2024) : IHSG Berpeluang Lanjutkan Melemah

Beritamu.co.id - Riset harian NH Korindo Sekuritas menyebutkan, Indeks berjangka S&P 500 hampir datar…

2 hours ago

ANALIS MARKET (15/11/2024) : IHSG Diperkirakan Cenderung Tertekan

Beritamu.co.id - Riset harian FAC Sekuritas menyebutkan, pada perdagangan kemarin (14/11), IHSG ditutup melemah…

3 hours ago

Hadi Suhermin Tambah Porsi Kepemilikan Sahamnya di SMIL

Beritamu.co.id - Hadi Suhermin selaku Direktur Utama dan juga Pengendali PT Sarana Mitra Luas…

3 hours ago