Categories: Berita Pilihan

Harga minyak naik di pasar Asia, setelah stok AS tak terduga merosot

Melbourne (Beritamu.co.id) – Harga minyak naik di perdagangan Asia pada Rabu pagi, memperpanjang kenaikan kuat di sesi sebelumnya, setelah data industri menunjukkan stok minyak mentah AS secara tak terduga merosot pekan lalu karena permintaan perjalanan jarak pendek meningkat seiring dengan pelonggaran pembatasan pandemi.

Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS naik 23 sen atau 0,3 persen, menjadi diperdagangkan di 84,38 dolar AS per barel pada pukul 01.32 GMT, menambah kenaikan 2,7 persen pada Selasa (9/11/2021).

Minyak mentah berjangka Brent terangkat 36 sen atau 0,4 persen, menjadi diperdagangkan pada 85,14 dolar AS per barel, setelah melonjak 1,6 persen pada Selasa (9/11/2021).

Pengetatan persediaan minyak global telah mendukung harga minyak mentah yang kuat selama beberapa bulan terakhir, dan data terbaru dari American Petroleum Institute (API) memperkuat pandangan bahwa pasokan masih terbatas.

Menurut sumber pasar, data API menunjukkan stok minyak mentah AS turun 2,5 juta barel untuk pekan yang berakhir 5 November, menentang perkiraan analis untuk peningkatan 2,1 juta dalam stok minyak mentah dalam jajak pendapat Reuters.

Pasar akan menunggu data persediaan mingguan dari Badan Informasi Energi AS (EIA) pada Rabu waktu setempat untuk melihat apakah badan tersebut mengkonfirmasi penarikan stok minyak mentah.

Related Post

Lebih lanjut mendukung pandangan pasar tetap ketat, CEO raksasa perdagangan Vitol Group, Russell Hardy mengatakan pada Selasa (9/11/2021) bahwa permintaan minyak telah kembali ke tingkat pra-pandemi dan kuartal pertama 2022 dapat melihat permintaan melebihi level 2019.

“Kemungkinan lonjakan hingga 100 dolar AS per barel jelas ada,” kata Hardy kepada Reuters Commodities Summit.

Keuntungan pasar pada Selasa (9/11/2021) terutama didorong oleh prospek jangka pendek dari EIA, yang memproyeksikan harga bensin akan jatuh selama beberapa bulan ke depan.

Itu adalah faktor kunci yang diperhatikan oleh Presiden AS Joe Biden untuk menentukan apakah akan melepaskan minyak dari Cadangan Minyak Strategis di tengah kekhawatiran atas kenaikan harga bensin baru-baru ini.

“Laporan EIA … tidak mengekang kekhawatiran bahwa AS akan melepaskan minyak dari Cadangan Minyak Strategis (SPR),” kata Analis Commonwealth Bank, Vivek Dhar dalam sebuah catatan.

Berita ini sudah di terbitkan oleh di (https://www.antaranews.com/berita/2513485/harga-minyak-naik-di-pasar-asia-setelah-stok-as-tak-terduga-merosot)

Chavied Mardi

Wisata Blogger yang menyenangkan

Recent Posts

ANALIS MARKET (15/11/2024) : Peluang IHSG untuk Melemah Masih Terbuka

Beritamu.co.id - Riset harian BNI Sekuritas menyebutkan, IHSG di tutup melemah 1,29% ke level…

40 mins ago

Bahlil Berencana Optimalkan Lagi Sumur Minyak Tua Demi Swasembada Energi

Beritamu.co.id - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengatakan bahwa untuk…

1 hour ago

BEI Umumkan Sanksi terhadap Perusahaan Tercatat yang Tidak Melakukan Penyampaian Laporan Keuangan Interim per 30 September 2024

Beritamu.co.id - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) merilis Pengumuman perihal Sanksi terhadap Perusahaan Tercatat…

2 hours ago

Harga Minyak Dunia Naik Dipicu Penurunan Persediaan BBM AS

Beritamu.co.id - Harga minyak dunia naik pada Kamis (14/11/2024) dipicu penurunan persediaan bahan bakar…

2 hours ago

Mentan Wajibkan Industri Pengelolahan Susu Serap Produksi Peternak Lokal

Beritamu.co.id - Pemerintah komitmen dalam mendukung keberlanjutan sektor persusuan Indonesia, yakni dengan mewajibkan industri…

3 hours ago

ANALIS MARKET (15/11/2024) : IHSG Berpeluang Melanjutkan Penguatan

Beritamu.co.id - Riset harian MNC Sekuritas menyebutkan, diperdagangan kemarin (14/11), secara teknikal, IHSG kembali…

4 hours ago