New York (Beritamu.co.id) – Dolar AS tergelincir terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya di akhir perdagangan berombak pada Selasa (Rabu pagi WIB), karena investor menunggu data inflasi AS pada Rabu waktu setempat yang akan menjadi indikator utama berikutnya apakah tekanan harga-harga meningkat semakin cepat.
Harga-harga produsen AS meningkat kuat pada Oktober, data menunjukkan pada Selasa (9/11/2021), menunjukkan bahwa inflasi yang tinggi dapat bertahan untuk sementara waktu di tengah rantai pasokan yang ketat terkait dengan pandemi.
Tetapi para pedagang menahan pergerakan besar menjelang data indeks harga konsumen yang akan dirilis pada Rabu pagi waktu setempat.
“Mencari pergerakan besar apa pun menjelang IHK (Indeks Harga Konsumen) AS besok akan sia-sia. Kami kemungkinan akan melihat sedikit lebih banyak pergerakan di sisi valas setelah IHK,” kata Mazen Issa, ahli strategi senior valas di TD Securities.
Dia memperkirakan “cetakan yang lebih kuat daripada konsensus tentang apa yang sudah diperkirakan menjadi cetakan IHK yang cukup panas.”
Para ekonom yang disurvei oleh Reuters memperkirakan IHK bulanan meningkat menjadi 0,4 persen dari kenaikan 0,2 persen bulan sebelumnya, dengan ukuran inti tahun-ke-tahun yang diawasi ketat naik 0,3 poin persentase menjadi 4,3 persen, jauh di atas rata-rata target inflasi tahunan Fed 2,0 persen.
Pejabat Fed pada Selasa (9/11/2021) mengatakan tidak jelas bahwa inflasi yang tinggi akan menjadi lebih mengakar dari yang diperkirakan sebelumnya.
Presiden Fed San Francisco Mary Daly mengatakan itu akan menjadi pertengahan 2022 sebelum ada kejelasan lebih lanjut tentang prospek ketenagakerjaan dan inflasi dan Presiden Fed Minneapolis Neel Kashkari mengatakan dia percaya kekuatan yang saat ini menjauhkan orang dari pasar tenaga kerja dan mendorong harga-harga akan terbukti bersifat sementara.
Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama saingannya, turun 0,11 persen menjadi 92,948, sementara euro menguat 0,07 persen menjadi 1,1594 dolar AS.
Di tempat lain, yen mencapai tertinggi satu bulan di 112,73 terhadap greenback dan terakhir diperdagangkan di 112,83 yen.
Sterling, yang terpukul minggu lalu setelah keputusan mengejutkan bank sentral Inggris (BoE) untuk mempertahankan suku bunga, sedikit berubah hari ini di 1,3561 dolar AS.
Dolar Selandia Baru turun 0,51 persen menjadi 0,7132 dolar AS setelah melonjak pada Senin (8/11/2021). Ini telah menarik dukungan dari ekspektasi bahwa bank sentral Selandia Baru (RBNZ) dapat menaikkan suku bunga sebanyak 50 basis poin akhir bulan ini.
Dolar Australia yang sensitif terhadap risiko turun 0,60 persen menjadi diperdagangkan pada 0,7378 dolar AS.
Bitcoin naik ke rekor 68.564 dolar AS sebelum berbalik arah. Terakhir turun 1,15 persen pada 66.791 dolar AS dan ether mencapai rekor tertinggi 4.843 dolar AS.
Berita ini sudah di terbitkan oleh di (https://www.antaranews.com/berita/2513113/dolar-tergelincir-jelang-data-inflasi-as)
Beritamu.co.id - PT Sumber Global Energy Tbk. (IDX: SGER) menyampaikan Laporan Informasi atau Fakta…
Beritamu.co.id - Yulisar Khiat selaku Direktur dan juga Pengendali PT Medikaloka Hermina Tbk (IDX:…
Beritamu.co.id - Pada rangkaian peringatan 47 Tahun Diaktifkannya Kembali Pasar Modal Indonesia, PT Bursa…
Beritamu.co.id - PT Sinar Eka Selaras Tbk (IDX: ERAL) menyampaikan Laporan Informasi atau Fakta…
Beritamu.co.id - PT Graha Layar Prima Tbk. (IDX: BLTZ) menyampaikan Laporan Informasi atau Fakta…
Beritamu.co.id - Untuk mendukung sasaran visi Indonesia Emas 2045 dan mewujudkan Astacita Pemerintah Republik…