Categories: Bisnis

Pemerintah Perlu Timbang Vaksin Booster untuk Pekerja Sektor Ekonomi Strategis

Beritamu.co.id, JAKARTA – Direktur CELIOS (Center of Economic and Law Studies) Bhima Yudhistira menilai pemerintah perlu mempertimbangkan booster bagi pekerja di sektor pariwisata, pabrik, perkantoran dan logistik guna mencegah risiko gelombang Covid-19 di akhir tahun.

“China saja yang relatif rendah kasus Covid-nya bersiap hadapi gelombang kenaikan lagi. Jadi kita jangan lengah ya terlebih di tempat aktivitas ekonomi masyarakat yang berisiko kerumunan,” tegasnya saat dihubungi Bisnis, Senin (8/11/2021).

Dari catatan data Satgas Covid, Sabtu (6/11/2021), vaksinasi dosis pertama mencapai 60,07 persen. Adapun tingkat vaksinasi dosis kedua di Indonesia baru mencapai 37,39 persen. Adapun, target target total vaksinasi Covid-19 sebanyak 208.265.720.

Terkait dengan booster vaksin, Bhima menyarankan agar skemanya tetap ditanggung pemerintah mengingat pemerintah masih ada anggaran dari dua sumber.

Pertama dari selisih realisasi PEN yang diperkirakan rendah sampai akhir tahun. “Jika ada selisih 20 persen saja dari dana alokasi PEN tentu bisa digeser ke booster vaksin,” paparnya.

Kedua, dari SILPA belanja total pemerintah yang nilainya mencapai Rp169 triliun pada akhir september 2021. Sementara itu, jika dunia usaha harus menanggung sendiri booster vaksin, Bhima melihat ketentuannya akan berat. Pasalnya, dunia usaha sebelumnya telah melakukan vaksin gotong royong.

Dia mencontohkan sejumlah negara di Asia Pasifik telah memulai booster vaksin, yakni Singapura dan Australia. Kedua negara memberikannya secara gratis, ditanggung negara. Di Australia, booster akan diberikan pada warga berusia 18 tahun ke atas dan warga yang menerima vaksin kedua sekitar enam bulan yang lalu.

Related Post

Dari penelusuran Bisnis, Negeri Jiran Singapura pun menerapkan aturan yang sama sejak September 2021 lalu.

Melihat mobilitas naik, sementara protokol kesehatan yang longgar, Bhima juga mengingatkan fasilitas kesehatan (faskes) – kapasitas tempat tidur di rumah sakit hingga obat-obatan dan tenaga medis – plus aturan karantina ketat bagi WNA atau Tenaga Kerja Asing harus disiapkan.

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto pernah menyampaikan bahwa Presiden Joko Widodo mengarahkan agar pelaksanaan penyuntikan booster vaksin Covid-19 dilakukan mulai awal 2022. Presiden meminta ketua KPC-PEN untuk menyiapkan skemanya berdasarkan penerima bantuan iuran (PBI) maupun peserta non-PBI BPJS Kesehatan.

.
. :

.
Beritamu.co.id . Follow sosial media kami
.

sumber : https://ekonomi.bisnis.com/read/20211108/9/1463451/pemerintah-perlu-timbang-vaksin-booster-untuk-pekerja-sektor-ekonomi-strategis

alfian nadlor

Blogger yang suka mendesain

Recent Posts

Wakaf Saham Jadi Instrumen Baru! Kolaborasi Majoris–Istiqlal Bukukan Sejarah di CMSE 2025

Beritamu.co.id — PT Majoris Asset Management menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) dengan Istiqlal Global Fund…

20 hours ago

Wall Street Menguat Dipicu Pernyataan Trump

Beritamu.co.id - Wall Street menguat pada Jumat (17/10/2025) dipicu pernyataan Presiden Amerika Serikat Donald…

1 day ago

Data Sepekan Perdagangan: Kapitalisasi Pasar BEI Mencapai Rp14.746 Triliun, Anjlok 5,23% Dibanding Sepekan Sebelumnya

Beritamu.co.id - Data perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama sepekan pada periode…

1 day ago

XLSMART Gerakkan 1 Juta Perempuan Indonesia Menuju Kemandirian Digital Lewat Sisternet Festival 2025

Beritamu.co.id - PT XLSMART Telecom Sejahtera Tbk (XLSMART) (IDX: EXCL) melalui program pemberdayaan perempuan…

2 days ago

Dorong Inklusi Keuangan Melalui Inovasi Digital, OJK dan Pemprov Sumsel Gelar Sultan Muda Digination Fest 2025

Beritamu.co.id - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus mendorong perluasan inklusi keuangan masyarakat antara lain…

2 days ago

Boston Furniture Industries Tbk Informasikan Perkembangan Negoisasi Rencana Pengambilalihan Perseroan

Beritamu.co.id - PT Boston Furniture Industries Tbk (IDX: SOFA) menyampaikan informasi terkait perkembangan negoisasi…

2 days ago