Categories: Berita Pilihan

Harga minyak naik, dipicu kekhawatiran baru ketatnya pasokan

New York (Beritamu.co.id) – Harga minyak mentah menetap lebih tinggi pada akhir perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB), didorong oleh kekhawatiran baru atas ketatnya pasokan setelah produsen OPEC+ menolak seruan AS untuk mempercepat peningkatan produksi, bahkan ketika permintaan mendekati tingkat pra-pandemi.

Harga minyak mentah Brent untuk pengiriman Januari melonjak 2,20 dolar AS atau 2,7 persen, menjadi ditutup pada 82,74 dolar AS per barel di London ICE Futures Exchange.

Harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Desember bertambah 2,46 dolar AS atau 3,1 persen, menjadi berakhir di 81,27 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange.

Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak dan sekutunya termasuk Rusia, yang secara kolektif dikenal sebagai OPEC+, pada Kamis (4/11/2021) sepakat tetap pada rencana mereka untuk meningkatkan produksi minyak sebesar 400.000 barel per hari mulai Desember. Presiden AS Joe Biden telah menyerukan produksi ekstra untuk mendinginkan kenaikan harga.

Keputusan OPEC+ untuk tetap berada di jalur dan kurangnya respons substansial dari pemerintah Biden membuat reli minyak terus berlanjut, kata Direktur Energi Berjangka Mizuho, Bob Yawger.

Hanya upaya terkoordinasi, dengan China dan lainnya yang terlibat, yang akan mengatasi kekurangan barel di pasar, tambah Yawger.

Related Post

Gedung Putih mengatakan akan mempertimbangkan semua alat yang ada untuk menjamin energi yang terjangkau, termasuk kemungkinan melepaskan minyak dari cadangan minyak strategis (SPR).

Sentimen juga diperoleh dari data yang menunjukkan pekerjaan AS meningkat lebih dari yang diperkirakan pada Oktober.

“Pasar tahu bahwa pelepasan cadangan strategis hanya dapat memiliki efek bearish sementara pada harga dan bukan solusi jangka panjang untuk ketidakseimbangan antara penawaran dan permintaan,” kata Kepala Pasar Minyak Rystad Energy, Bjornar Tonhaugen dalam sebuah catatan.

Harga minyak Brent turun untuk minggu kedua berturut-turut, tergelincir sekitar 2,0 persen, sementara WTI turun 2,7 persen.

“Sementara faktor-faktor seperti musim dingin yang sangat dingin – yang dapat mendorong penggunaan lebih banyak minyak untuk pemanas – dapat mendukung harga, akan sulit bagi Brent untuk menembus di atas angka 87 dolar AS,” kata Ann-Louise Hittle, Wakil Presiden, Riset Minyak di konsultan Wood Mackenzie, mencatat kapasitas terbatas untuk beralih gas-ke-minyak meskipun harga tinggi.

Berita ini sudah di terbitkan oleh di (https://www.antaranews.com/berita/2505821/harga-minyak-naik-dipicu-kekhawatiran-baru-ketatnya-pasokan)

Chavied Mardi

Wisata Blogger yang menyenangkan

Recent Posts

DMMX Hadirkan Terobosan Ritel Pintar Berbasis AI di SIAL Interfood 2024

Beritamu.co.id - PT Digital Mediatama Maxima Tbk (IDX: DMMX) dengan bangga memperkenalkan solusi ritel…

1 min ago

Tren Pertumbuhan Kredit UMKM Cenderung Melambat, OJK: Dipengaruhi Banyak Faktor

Beritamu.co.id - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebutkan, hingga posisi September 2024, penyaluran kredit UMKM…

32 mins ago

Abu Vulkanik Gunung Lewotobi Masih Menyebar, Tiga Bandara Ini Belum Beroperasi

Beritamu.co.id – Hingga Jumat (15/11/2024) sejumlah bandara dan penerbangan di sekitar wilayah erupsi Gunung…

9 hours ago

Mendag: Singapura Tawarkan Pembahasan Kerja Sama Digital dan Fasilitasi Perdagangan bagi UMKM

Beritamu.co.id – Menteri Perdagangan (Mendag), Budi Santoso melakukan pertemuan bilateral dengan Menteri Keberlanjutan dan…

10 hours ago

Apresiasi Stakeholders Pasar Modal Syariah Indonesia, BEI Selenggarakan Jogja Sharia Investor City 2024

Beritamu.co.id – Sebagai upaya meningkatkan pertumbuhan investor saham syariah serta memberikan apresiasi kepada stakeholders…

10 hours ago

Sepekan Perdagangan, Kapitalisasi Pasar di BEI Tercatat Sebesar 12.063 Triliun, Turun 1,46% Dibanding Pekan Sebelumnya

Beritamu.co.id - Data perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama sepekan perdagangan pada…

11 hours ago