Beritamu.co.id, JAKARTA – Perhelatan Conference of the Parties ke-26 (COP26) United Nations Framework Convention on Climate Change (UNFCCC) tengah berlangsung di Glasgow, Skotlandia, 31 Oktober sampai dengan 12 November 2021.
Dalam pertemuan tersebut, Presiden Jokowi membahas pengurangan karbon salah satunya dengan program dekarbonisasi. Dekarbonisasi adalah faktor kunci dalam mengurangi perubahan iklim. Tujuannya sederhana, yaitu membatasi emisi karbon dioksida sesegera mungkin.
Program ini merupakan solusi yang dapat dilakukan semua orang, pemerintah, dan berbagai perusahaan. Dekarbonisasi dianggap sebagai salah satu cara dalam menyelamatkan bumi dari perubahan iklim.
Proses ini membutuhkan perubahan menyeluruh dan langkah-langkah tambahan mulai dari sektor ke sektor dan dari industri ke industri. Dekarbonisasi bukanlah jalan yang mudah dan membutuhkan miliaran investasi.
Apa Itu Dekarbonisasi?
Melansir dari Plan A Earth, secara definisi, dekarbonisasi adalah proses menghilangkan atau mengurangi semua emisi karbon buatan manusia, dengan tujuan untuk menghilangkannya dan mencapai nol emisi.
Menurut kamus Oxford, “dekarbonisasi adalah proses penggantian bahan bakar fosil dengan bahan bakar yang lebih ramah bagi lingkungan”. Dalam hal ini, dekarbonisasi dicapai dengan menerapkan teknologi dan sumber energi rendah karbon (misalnya energi terbarukan, pertanian regeneratif, jaringan listrik, dan hidrogen).
Di sisi lain, ekonomi dekarbonisasi atau ekonomi “rendah karbon” adalah konversi ke ekonomi menggunakan sumber energi rendah karbon, mengurangi jumlah emisi gas rumah kaca yang dilepaskan di atmosfer.
Dekarbonisasi sering diterapkan pada ekonomi suatu negara dan dicapai dengan menargetkan industri paling intensif karbon di negara tertentu dan menemukan solusi inovatif untuk mengurangi emisi karbon.
Konsep dekarbonisasi muncul dari Perjanjian Iklim Paris 2015 (Paris Agreement). Perjanjian ini bermaksud untuk membatasi pemanasan global jauh di bawah 2°C di atas tingkat pra-industri dan mengejar upaya untuk membatasinya hingga 1,5°C.
Untuk mencapai tujuan tersebut, negara-negara harus mengurangi emisi gas rumah kaca dengan cepat, mencapai netralitas karbon pada 2030 dan emisi nol bersih pada 2050. Di sinilah peran dekarbonisasi berjalan.
sumber : https://ekonomi.bisnis.com/read/20211102/9/1461351/mengenal-dekarbonisasi-cop16-seberapa-pentingkah
Beritamu.co.id - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melakukan pertemuan bilateral dengan Financial Supervisory Service (FSS)…
Beritamu.co.id – Sinar Mas Land melalui Digital Hub dan Living Lab Ventures (LLV) sukses…
Beritamu.co.id – Harga Bitcoin terus melambung melewati level USD 93,000, dengan kapitalisasi pasar menembus…
Beritamu.co.id - PT Digital Mediatama Maxima Tbk (IDX: DMMX) dengan bangga memperkenalkan solusi ritel…
Beritamu.co.id - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebutkan, hingga posisi September 2024, penyaluran kredit UMKM…
Beritamu.co.id – Hingga Jumat (15/11/2024) sejumlah bandara dan penerbangan di sekitar wilayah erupsi Gunung…