Jakarta, CNBC Indonesia – Harga perak tertekan pada perdagangan pagi ini menanti hasil kebijakan pertemuan The Fed terutama mengenai tapering yang akan dimulai esok hari.
Pada Senin (1/11/2021) pukul 08:00 WIB harga perak tercatat US$ 23,8000/troy ons, turun 0,21% dibanding posisi kemarin.
Sumber: Refinitiv
Rapat Federal Open Market Committee (FOMC) akan diselenggarakan pada 2-3 November 2021. Investor menantikan hasil pertemuan ini terutama mengenai kepastian pelaksanaan tapering.
Jerome Powel, Gubernur The Fed dan para pejabatnya beberapa akhir ini optimis pengurangan pembelian aset bisa dilaksanakan bulan November dan berlangsung hingga pertengahan 2022.
Pandangan The Fed mengenai inflasi juga akan jadi perhatian karena akan berpengaruh terhadap laju kenaikan suku bunga. Diperkirakan suku bunga akan naik pada pertengahan 2022, maju dari target awal tahun 2023.
Indeks dolar AS pada pagi ini menguat 0,08% menjadi US$ 94,20. Perak dan dolar AS memiliki hubungan negatif atau berlawanan. Sehingga, jika dolar menguat, maka harga perak cenderung melemah.
TIM RISET CNBC INDONESIA
[Gambas:Video CNBC]
(ras/ras)
Demikian berita mengenai Harga Perak Lemas Tak Berdaya! Ada Apa?, ikuti terus update berita dari kami
Sumber : https://www.cnbcindonesia.com/market/20211101081542-17-287947/harga-perak-lemas-tak-berdaya-ada-apa
Beritamu.co.id - Hadi Suhermin selaku Direktur Utama dan juga Pengendali PT Sarana Mitra Luas…
Beritamu.co.id - Industri kreatif merupakan salah satu sektor usaha yang cukup banyak digeluti oleh…
Beritamu.co.id - Bank Indonesia (BI) menyebutkan, posisi Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia pada triwulan…
Beritamu.co.id - Riset harian BNI Sekuritas menyebutkan, IHSG di tutup melemah 1,29% ke level…
Beritamu.co.id - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengatakan bahwa untuk…
Beritamu.co.id - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) merilis Pengumuman perihal Sanksi terhadap Perusahaan Tercatat…