Jakarta, CNBC Indonesia – Harga kontrak berjangka (futures) minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) selama sepekan ini melesat di Bursa Derivatif Malaysia hingga mendekati melewati level psikologis baru MYR 5.400/ton.
Harga CPO kontrak pengiriman Desember 2021 melesat 1,7% pada Jumat (29/10/2021) ke MYR 5.402/ton. Secara mingguan, harga CPO terhitung meroket 4,2% dibandingkan penutupan akhir pekan lalu (MYR 5.188/ton).
Dalam 5 hari perdagangan, harga komoditas andalan Indonesia ini melemah hanya pada Rabu, sebesar 0,43%. Penguatan sepekan ini melanjutkan tren reli mingguan dalam 6 pekan berturut-turut, dari posisi harga per 17 September 2021 pada US$4.518/ton.
Posisi harga penutupan pada Jumat tersebut merupakan level tertingginya sepanjang masa, Sepanjang tahun berjalan (year-to-date/YTD), harga CPO terhitung melonjak 50% dengan reli sepanjang bulan ini sebesar 17,6%.
Reli harga terbentuk setelah Malaysia dikabarkan menghadapi penurunan produksi ke level terendah dalam 5 tahun karena sektor tersebut menghadapi keterbatasan pasokan pekerja. Reuters mengabarkan kondisi tersebut bakal terus berlanjut hingga Maret nanti.
Pasalnya, pemerintah Malaysia sejauh ini masih memperketat masuknya warga negara asing, terutama dari Indonesia, India, dan Bangladesh yang banyak bekerja di sektor perkebunan sawit. Pelonggaran baru akan dilakukan pada semester kedua tahun depan.
Penurunan produksi sawit kian terlihat dari rilis ekspor CPO Negeri Jiran tersebut, yang per Oktober drop hingga 13,5% ke level 1,47 juta ton. Padahal per September ekspor menurut catatan Intertek Testing Services di angka 1,7 juta ton.
Reuters melaporkan harga CPO terus menguat di tengah masifnya program biodisel di Indonesia maupun Malaysia. “Berlanjutnya, program biodisel nasional B20 untuk segmen transportasi, seiring dengan kenaikan permintaan CPO dari India dan China, diharapkan mendukung produksi CPO lebih lanjut,” demikian tertulis dalam laporan prospek ekonomi Malaysia 2022.
Bahkan, harga CPO di bursa Eropa juga menguat, mengikuti tren kenaikan harga minyak nabati secara umum akibat pengetatan pasokan. Harga kontrak berjangka kedelai naik 0,6% per pon pada Jumat kemarin, menyusul tertundanya panen di Amerika Serikat (AS) karena faktor cuaca.
TIM RISET CNBC INDONESIA
[Gambas:Video CNBC]
(ags/ags)
Demikian berita mengenai Tak Terbendung! Harga CPO Cetak Reli 6 Pekan Beruntun, ikuti terus update berita dari kami
Sumber : https://www.cnbcindonesia.com/market/20211031153910-17-287861/tak-terbendung-harga-cpo-cetak-reli-6-pekan-beruntun
Beritamu.co.id - PT Delta Dunia Makmur Tbk (Delta Dunia Group) (IDX: DOID), melalui anak…
Beritamu.co.id - PT Unilever Indonesia Tbk (IDX: UNVR) menyampaikan Laporan Informasi atau Fakta Material…
Beritamu.co.id - Emiten manufaktur komponen otomotif terkemuka di Indonesia, PT Dharma Polimetal Tbk (IDX:…
Beritamu.co.id - PT XL Axiata Tbk (XL Axiata) (IDX: EXCL) telah menyiapkan jaringan untuk…
Beritamu.co.id - Emiten bidang usaha Investasi dan jasa penunjang telekomunikasi, PT Sarana Menara Nusantara…
Beritamu.co.id - Emiten bidang usaha Metal and Alied Products, PT Citra Tubindo Tbk (IDX:…