Categories: Berita Pilihan

Jokowi : G20 harus jadi bagian solusi untuk atasi kesenjangan vaksin

Jakarta (ANTARA) – Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mengatakan Group of Twenty (G20) harus menjadi bagian penting dari solusi untuk mengatasi kelangkaan dan kesenjangan vaksin, obat-obatan, dan alat-alat kesehatan esensial.

Dalam pidatonya pada sesi ekonomi dan kesehatan global di Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20, La Nuvola, Roma, Italia, Sabtu, Presiden Jokowi menyebut bahwa G20 harus mendukung diversifikasi produksi dan alih teknologi ke negara berkembang, mengurangi hambatan perdagangan bahan baku vaksin, mendukung TRIPS Waiver, meningkatkan skema berbagi dosis, dan mendukung kerja sama COVAX Facility.

“Proses penataan ulang arsitektur ketahanan kesehatan global ini harus inklusif, serta berpegang teguh pada prinsip solidaritas, keadilan, transparansi, dan kesetaraan,” kata Presiden Jokowi.

G20 merupakan forum global yang berdiri sejak 1999 dan para anggotanya mewakili 85 persen perekonomian dunia, serta 75 persen perdagangan global.

Upaya menjadi bagian solusi untuk mengatasi kesenjangan vaksin tersebut merupakan salah satu wujud dari gagasan penguatan arsitektur kesehatan global yang disampaikan Presiden Jokowi dalam KTT G20.

Related Post

Untuk mendorong penguatan arsitektur kesehatan global, selain penciptaan solusi kesenjangan vaksin, Presiden Jokowi juga mendorong penyusunan mekanisme penggalangan sumber daya kesehatan global. Sumber daya tersebut mencakup dana, vaksin, obat, alat kesehatan, hingga tenaga kesehatan yang siap diterjunkan setiap saat untuk membantu negara yang mengalami krisis kesehatan.

“IMF (Dana Moneter Internasional) sudah memberikan contoh, tentang penggalangan sumber daya keuangan global untuk membantu negara yang mengalami krisis keuangan,” katanya, seraya menambahkan bahwa dukungan keuangan internasional untuk isu kesehatan dan perubahan iklim sangat penting.

Selanjutnya, Presiden Jokowi menyerukan agar semua pemimpin negara yang hadir dalam KTT G20 untuk menyusun standar protokol kesehatan global terkait dengan aktivitas lintas negara, termasuk di antaranya protokol kesehatan perjalanan antarnegara.

Ketiga dorongan dari Presiden Jokowi tersebut merupakan langkah agar arsitektur kesehatan global dapat menjadi lebih kuat.

Pada kesempatan tersebut, Presiden Jokowi didampingi oleh Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Keuangan Sri Mulyani, dan Co-Sherpa Kementerian Luar Negeri Dian Triansyah Djani.

Chavied Mardi

Wisata Blogger yang menyenangkan

Recent Posts

Dukung Keberlanjutan, PT DBS Vickers Sekuritas Indonesia Gandeng Bumi Baik untuk Tanam Pohon Trembesi di Waduk Brigif, Jagakarsa

Beritamu.co.id – Gerakan pelestarian lingkungan kini semakin masif digalakkan oleh seluruh sektor industri, tak…

3 mins ago

BTech Bermitra dengan The University of Queensland, Dorong Inovasi dan Keberlanjutan di Bidang Teknologi Pertambangan

Beritamu.co.id - PT Bukit Teknologi Digital (BTech), anak perusahaan dan lini penelitian dan pengembangan…

3 hours ago

Ditutup di Level 7.161, IHSG Akhir Pekan Melemah -0,74 Persen

Beritamu.co.id - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan sore akhir pekan ini, Jumat…

3 hours ago

Surplus Neraca Perdagangan Indonesia pada Oktober 2024 Mencapai 2,48 Miliar Dolar AS

Beritamu.co.id - Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), surplus neraca perdagangan Indonesia pada Oktober…

4 hours ago

Hadir di Ajang SIAL Interfood 2024, INDF Ajak Pelaku F&B ‘Kumpul Nyaman di Rumah Indofood’

Beritamu.co.id - SIAL Interfood, pameran internasional makanan dan minuman, kembali diselenggarakan di Indonesia bertempat…

4 hours ago

QRIS Jadi ‘Game Changer’ yang Mengubah Sistem Pembayaran di Indonesia

Beritamu.co.id - Dunia terus bertransformasi, dan sektor keuangan pun tak luput dari perubahan.  Perkembangan…

5 hours ago