Jakarta, CNBC Indonesia – Nilai tukar rupiah menguat melawan dolar Amerika Serikat (AS) di kurs tengah Bank Indonesia (BI) dan pasar spot pada perdagangan Jumat (29/10), meski tidak terlalu besar.
Isu kebijakan moneter, khususnya suku bunga cukup mempengaruhi pasar mata uang di pekan ini.
Melansir data dari BI, kurs tengah atau Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) hari ini menguat 0,2% ke Rp 14.171/US$. Sementara itu di pasar spot, penguatannya lebih tipis, yakni 0,04% ke Rp 14.165/US$.
Meski penguatan di pasar spot tipis, tetapi rupiah berada di posisi terbaik ketiga hari ini. Hingga pukul 15:18 WIB, hanya ringgit Malaysia dan bath Thailand yang lebih baik dengan penguatan 0,19% dan 0,9%.
Berikut pergerakan dolar AS melawan mata uang utama Asia.
Isu kenaikan suku bunga mewarnai pasar mata uang. Sejak pekan lalu, ada dua negara emerging market yang menaikkan suku bunga secara agresif akibat tingginya inflasi.
Pada Jumat (22/10) bank sentral Rusia menaikkan suku bunga sebesar 75 basis poin menjadi 7,5%. Dengan kenaikan tersebut, bank sentral Rusia sudah menaikkan suku bunga 5 kali beruntun, dengan total 325 basis poin.
Kemudian bank sentral Brasil Kamis kemarin menaikkan suku bunga sebesar 150 basis poin menjadi 7,75%, dan sudah 6 kali beruntun menaikkan suku bunga dengan total 475 basis poin.
Tingginya inflasi menjadi penyebab agresifnya bank sentral tersebut menaikkan suku bunga. Pada tahun depan, kenaikan suku bunga diperkirakan akan lebih banyak terjadi.
Hasil survei Reuters terhadap para ekonom menunjukkan di tahun depan akan semakin banyak bank sentral yang menaikkan suku bunga. Sebanyak 500 ekonom berpartisipasi dalam survei ini, dan hasilnya sebanyak 13 dari 25 bank sentral dunia diperkirakan akan menaikkan suku bunga setidaknya 1 kali di tahun depan.
Namun, kenaikan suku bunga tersebut bisa membuat roda bisnis melambat, sehingga pemulihan ekonomi menjadi terancam.
Sekitar seperempat dari 171 ekonom yang merespon survei Reuters terkait risiko yang dihadapi perekonomian global menyatakan salah satu yang terbesar dan bisa menimbulkan pelambatan yakni bank sentral yang terlalu cepat mengurangi stimulus moneter.
“Banyak bank sentral utama saat ini berhati-hati untuk mengakhiri kebijakan moneter ultra longgar (menaikkan suku bunga). Sebab, itu dilakukan bukan karena pemulihan ekonomi yang kuat,” kata Jan Lambregts, kepala riset pasar dan ekonomi global di Rabobank, sebagaimana dilansir Reuters, Kamis (29/10).
Bank sentral AS (The Fed) termasuk yang menjadi perhatian. The Fed pekan depan akan mengumumkan kebijakan moneter, yang membuat rupiah sulit menguat tajam hari. Bank sentral paling powerful di dunia ini diperkirakan akan mengumumkan kapan waktu mulai tapering atau pengurangan nilai program pembelian aset (quantitative easing/QE).
Selain itu, pasar juga akan mencari petunjuk kapan The Fed akan menaikkan suku bunga. Banyak analis melihat The Fed berpeluang menaikkan suku bunga di tahun depan.
Di saat banyak bank sentral menaikkan suku bunga karena inflasi yang tinggi, di Indonesia inflasi justru masih rendah. Sehingga ruang BI untuk mempertahankan suku bunga di 3,5% masih besar.
Tetapi, jika tren kenaikan suku bunga makin marak terjadi, maka spread suku bunga antara Indonesia dengan negara maju bisa jadi akan semakin menipis, dan dengan negara berkembang lainnya, seperti Brasil semakin lebar.
Hal tersebut berisiko memicu capital outflow dari dalam negeri yang pada akhirnya menekan rupiah.
TIM RISET CNBC INDONESIA
[Gambas:Video CNBC]
(pap/pap)
Demikian berita mengenai Yess! Terbaik Ketiga Asia, Rupiah juga Menguat di Kurs Jisdor, ikuti terus update berita dari kami
Sumber : https://www.cnbcindonesia.com/market/20211029153652-17-287584/yess-terbaik-ketiga-asia-rupiah-juga-menguat-di-kurs-jisdor
Beritamu.co.id - Riset harian Kiwoom Sekuritas menyebutkan, diperdagangan kemarin (14/11), IHSG ditutup turun -1,29%…
Beritamu.co.id - Riset harian fixed income BNI Sekuritas menyebutkan, tren pelemahan harga Surat Utang…
Beritamu.co.id - Riset harian NH Korindo Sekuritas menyebutkan, Indeks berjangka S&P 500 hampir datar…
Beritamu.co.id - Riset harian FAC Sekuritas menyebutkan, pada perdagangan kemarin (14/11), IHSG ditutup melemah…
Beritamu.co.id - Hadi Suhermin selaku Direktur Utama dan juga Pengendali PT Sarana Mitra Luas…
Beritamu.co.id - Industri kreatif merupakan salah satu sektor usaha yang cukup banyak digeluti oleh…