Categories: Berita Pilihan

Rupiah berpotensi melemah, tertekan kekhawatiran melambatnya ekonomi

Jakarta (ANTARA) – Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Jumat berpotensi melemah, tertekan kekhawatiran melambatnya pertumbuhan ekonomi global.

Rupiah pagi ini menguat tipis 1 poin atau 0,01 persen ke posisi Rp14.172 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.173 per dolar AS.

“Sentimen negatif kelihatannya masih mendominasi pergerakan harga aset berisko hari ini yang bisa menekan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS,” kata Pengamat Pasar Uang Ariston Tjendra saat dihubungi di Jakarta, Jumat.

Indeks saham Asia terlihat bergerak negatif pagi ini. Menurut Ariston, hal tersebut mungkin dipicu oleh laporan penghasilan perusahaan teknologi besar AS seperti Apple dan Amazon yang di bawah ekspektasi pasar.

Penurunan pendapatan perusahaan tersebut disebabkan oleh gangguan suplai material bahan baku yang masih terjadi akibat pandemi.

“Pasar juga masih mengkhawatirkan soal kenaikan harga dan hambatan suplai energi yang bisa mendorong pelambatan pertumbuhan ekonomi global,” ujar Ariston.

Selain itu, lanjut Ariston, pasar juga menantikan keputusan kebijakan moneter AS terkait tapering minggu depan.

Related Post

Dari domestik, jumlah kasus harian COVID-19 pada Kamis (28/10) kemarin mencapai 723 kasus sehingga total jumlah kasus terkonfirmasi positif COVID-19 mencapai 4,24 juta kasus.

Sedangkan jumlah kasus meninggal akibat terpapar COVID-19 mencapai 34 kasus sehingga totalnya mencapai 143.333 kasus.

Adapun untuk jumlah kasus sembuh bertambah sebanyak 984 kasus sehingga total pasien sembuh mencapai 4,09 juta kasus. Dengan demikian, total kasus aktif COVID-19 mencapai 12.440 kasus.

Untuk vaksinasi, jumlah masyarakat yang sudah disuntik vaksin dosis pertama mencapai 116,62 juta orang dan vaksin dosis kedua 71,1 juta orang dari target 208 juta orang yang divaksin.

Ariston mengatakan rupiah hari ini berpotensi bergerak melemah ke kisaran Rp14.200 per dolar AS dengan potensi penguatan di kisaran Rp14.150 per dolar AS.

Pada Kamis (28/10) lalu, rupiah ditutup stagnan alias sama dengan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.173 per dolar AS.

Chavied Mardi

Wisata Blogger yang menyenangkan

Recent Posts

Mendag: Singapura Tawarkan Pembahasan Kerja Sama Digital dan Fasilitasi Perdagangan bagi UMKM

Beritamu.co.id – Menteri Perdagangan (Mendag), Budi Santoso melakukan pertemuan bilateral dengan Menteri Keberlanjutan dan…

17 mins ago

Apresiasi Stakeholders Pasar Modal Syariah Indonesia, BEI Selenggarakan Jogja Sharia Investor City 2024

Beritamu.co.id – Sebagai upaya meningkatkan pertumbuhan investor saham syariah serta memberikan apresiasi kepada stakeholders…

52 mins ago

Sepekan Perdagangan, Kapitalisasi Pasar di BEI Tercatat Sebesar 12.063 Triliun, Turun 1,46% Dibanding Pekan Sebelumnya

Beritamu.co.id - Data perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama sepekan perdagangan pada…

1 hour ago

Harga Tiket Pesawat Kapan Turun? Kemenhub: Segera Diumumkan jika Rekomendasinya Keluar

Beritamu.co.id – Satuan Tugas (Satgas) Penurunan Harga Tiket Pesawat yang terdiri dari Kementerian Koordinator…

2 hours ago

Dukung Keberlanjutan, PT DBS Vickers Sekuritas Indonesia Gandeng Bumi Baik untuk Tanam Pohon Trembesi di Waduk Brigif, Jagakarsa

Beritamu.co.id – Gerakan pelestarian lingkungan kini semakin masif digalakkan oleh seluruh sektor industri, tak…

3 hours ago

BTech Bermitra dengan The University of Queensland, Dorong Inovasi dan Keberlanjutan di Bidang Teknologi Pertambangan

Beritamu.co.id - PT Bukit Teknologi Digital (BTech), anak perusahaan dan lini penelitian dan pengembangan…

6 hours ago