Jakarta, CNBC Indonesia – Harga mayoritas obligasi pemerintah atau Surat Berharga Negara (SBN) ditutup melemah pada perdagangan Jumat (29/10/2021) akhir pekan ini, di tengah menguatnya kembali imbal hasil obligasi pemerintah Amerika Serikat (AS) pada pagi hari ini waktu setempat.
Mayoritas investor cenderung melepas SBN pada hari ini, ditandai dengan menguatnya imbal hasil (yield). Hanya SBN bertenor 3 dan 5 tahun yang masih diburu oleh investor, ditandai dengan pelemahan yield-nya.
Melansir data dari Refinitiv, yield SBN bertenor 3 tahun turun sebesar 1,5 basis poin (bp) ke level 3,823%, sedangkan yield SBN berjatuh tempo 5 tahun melemah 0,4 bp ke level 4,852%. Sementara itu, yield SBN dengan tenor 10 tahun yang merupakan yield acuan obligasi negara menguat 1,1 bp ke level 6,169% pada perdagangan hari ini.
Yield berlawanan arah dari harga, sehingga naiknya yield menunjukkan harga obligasi yang sedang melemah, demikian juga sebaliknya. Satuan penghitungan basis poin setara dengan 1/100 dari 1%.
Di tengah berbalik menguatnya yield SBN pada hari ini, pergerakan yield obligasi pemerintah AS (Treasury) juga terpantau menguat pada pagi hari ini waktu AS.
Dilansir data dari CNBC International, yield Treasury acuan bertenor 10 tahun menguat 3,8 bp ke level 1,607% pada pukul 07:00 pagi waktu AS, dari sebelumnya pada penutupan perdagangan Kamis (28/10/2021) kemarin di level 1,569%.
Yield Treasury bertenor 10 tahun kembali menyentuh level 1,6% pada hari ini, meskipun data pertumbuhan ekonomi AS pada kuartal ketiga tahun 2021 cenderung mengecewakan.
Departemen Perdagangan AS melaporkan Produk Domestik Bruto (PDB) AS pada kuartal III-2021 hanya tumbuh 2%, atau melambat dari kuartal II-2021 yang tumbuh sebesat 6,7%. Angka ini juga di bawah dari perkiraan ekonom dalam survei Dow Jones di angka 2,8%.
Meskipun melambat, namun investor masih optimis, setelah data klaim tunjangan pengangguran mingguan yang berada di angka 281.000, atau lebih baik dari proyeksi ekonom dalam polling Dow Jones yang semula memperkirakan angka 289.000.
Pada hari ini, indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi (personal consumption expenditure/PCE) AS periode September, yang merupakan salah satu indikator inflasi akan dirilis pada pukul 08:30 pagi waktu AS atau pukul 19:30 WIB.
Investor akan mengamati data tersebut cermat, mengingat kekhawatiran terkait stagflasi masih membayangi pasar AS hingga kini. Stagflasi merupakan periode di mana inflasi meninggi tetapi ekonomi masih melambat.
TIM RISET CNBC INDONESIA
[Gambas:Video CNBC]
(chd/chd)
Demikian berita mengenai Investor Kembali Melepas SBN, Harga SBN Berbalik Melemah, ikuti terus update berita dari kami
Sumber : https://www.cnbcindonesia.com/market/20211029183931-17-287654/investor-kembali-melepas-sbn-harga-sbn-berbalik-melemah
Beritamu.co.id - Presiden RI Prabowo Subianto mengajak Uni Emirat Arab (UEA) untuk ikut berpartisipasi…
Beritamu.co.id - Riset harian MNC Sekuritas menyebutkan, diperdagangan sebelumnya (22/11), IHSG menguat 0,77% ke…
Beritamu.co.id - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati bertemu dengan Menkeu Inggris Rachel Reeves…
Beritamu.co.id- PT Bank Tabungan Negara Tbk (IDX:BBTN) meraih penghargaan bergengsi di bidang pengembangan sumber…
Beritamu.co.id - Kantor Otoritas Jasa Keuangan Provinsi Jawa Barat menggelar Sarasehan Pemantauan Implementasi Pengembangan…
Beritamu.co.id - Emiten pelayaran PT Humpuss Maritim Internasional Tbk. (HUMI) melaksanakan program penanaman…