Categories: Bisnis

Sentimen Kembali Campur Aduk, Yield SBN Ditutup Beragam

Jakarta, CNBC Indonesia – Harga obligasi pemerintah atau Surat Berharga Negara (SBN) ditutup beragam pada perdagangan Kamis (28/10/2021), di tengah naiknya kembali imbal hasil obligasi pemerintah Amerika Serikat (AS) pagi hari ini waktu AS, jelang rilis data pertumbuhan ekonomi AS pada kuartal ketiga tahun 2021.

Sikap investor di pasar obligasi pemerintah RI beragam, di mana di SBN bertenor 1, 3, 10, dan 15 tahun cenderung dilepas oleh investor, ditandai dengan pelemahan harga dan kenaikan imbal hasil (yield).

Sisanya yakni SBN berjatuh tempo 5, 20, 25, dan 30 tahun ramai dikoleksi oleh investor, ditandai dengan penguatan harga dan penurunan yield. Dari SBN yang mengalami penguatan yield, SBN bertenor 3 tahun menjadi yang paling besar penguatan yield-nya, yakni sebesar 3 basis poin (bp) ke level 3,838%.

SBN yang mengalami pelemahan yield, SBN berjatuh tempo 25 tahun menjadi yang paling besar penurunan yield-nya, yakni sebesar 2,7 bp ke level 7,193%. Sementara, yield SBN dengan tenor 10 tahun yang merupakan yield acuan obligasi negara berbalik menguat 0,5 bp ke level 6,158% pada perdagangan hari ini.

Yield berlawanan arah dari harga, sehingga naiknya yield menunjukkan harga obligasi yang sedang melemah, demikian juga sebaliknya. Satuan penghitungan basis poin setara dengan 1/100 dari 1%.

Pergerakan yield SBN yang beragam pada hari ini terjadi di tengah koreksinya bursa Asia, termasuk pasar saham dalam negeri pada hari ini. Hal ini karena investor mulai mengurangi selera risikonya dan kembali memburu pasar obligasi, karena mereka menilai bahwa sentimen pasar pada hari ini cenderung lebih negatif.

Adapun sentimen negatif yang mewarnai pasar Asia yakni krisis energi, kenaikan kasus virus corona (Covid-19) di China, dan krisis likuiditas perusahaan properti China yang masih berlangsung.

Di China, sentimen negatif datang dari kembali diberlakukannya pembatasan wilayah (lockdown) dan sentimen gagal bayar perusahaan raksasa properti China mulai dari Evergrande hingga Modern Land.

Investor yang cenderung memburu SBN bertenor panjang mengindikasikan bahwa optimisme pasar terhadap pemulihan ekonomi global semakin berkurang.

Related Post

Sementara itu dari AS, yield obligasi pemerintah (Treasury) bertenor 10 tahun terpantau berbalik menguat pada pagi hari waktu AS, jelang rilis data pertumbuhan ekonomi AS pada kuartal ketiga tahun 2021.

Dilansir data dari CNBC International, yield Treasury acuan bertenor 10 tahun menguat 1,6 bp ke level 1,545% pada pukul 07:20 pagi waktu AS, dari sebelumnya pada penutupan perdagangan Rabu (27/10/2021) kemarin di level 1,529%.

Meskipun kembali menguat, namun yield Treasury cenderung berfluktuasi karena investor tetap khawatir dengan risiko “stagflasi,” di mana inflasi naik tetapi pertumbuhan ekonomi melambat.

Rebound-nya yield Treasury bertenor 10 tahun pada hari ini terjadi jelang rilis data produk domestik bruto (PDB) AS pada kuartal III-2021 yang akan dirilis pada pukul 08:30 waktu AS atau pukul 19:30 WIB.

Ekonom dalam survei Dow Jones memperkirakan ekonomi Negeri Paman Sam pada kuartal III2-2021 tumbuh hanya 2,8% dari kuartal sebelumnya. Selain data PDB AS kuartal III-2021, data klaim mingguan untuk pekan yang berakhir 24 Oktober 2021 juga akan dirilis pada hari ini oleh Departemen Tenaga Kerja AS.

TIM RISET CNBC INDONESIA

[Gambas:Video CNBC]

(chd/chd)

Demikian berita mengenai Sentimen Kembali Campur Aduk, Yield SBN Ditutup Beragam, ikuti terus update berita dari kami

Sumber : https://www.cnbcindonesia.com/market/20211028184942-17-287370/sentimen-kembali-campur-aduk-yield-sbn-ditutup-beragam

David Jones

penikmat sepak bola :D

Recent Posts

Sinar Mas Land Sukses Pertemukan Ribuan Partisipan dengan Influential Leaders dan Digital Champion dalam Event ‘DNA Leadership Summit’ di BSD City

Beritamu.co.id – Sinar Mas Land melalui Digital Hub dan Living Lab Ventures (LLV) sukses…

2 hours ago

Bitcoin Kalahkan Perak, Jadi Aset Terbesar ke-8 Dunia

Beritamu.co.id – Harga Bitcoin terus melambung melewati level USD 93,000, dengan kapitalisasi pasar menembus…

3 hours ago

DMMX Hadirkan Terobosan Ritel Pintar Berbasis AI di SIAL Interfood 2024

Beritamu.co.id - PT Digital Mediatama Maxima Tbk (IDX: DMMX) dengan bangga memperkenalkan solusi ritel…

3 hours ago

Tren Pertumbuhan Kredit UMKM Cenderung Melambat, OJK: Dipengaruhi Banyak Faktor

Beritamu.co.id - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebutkan, hingga posisi September 2024, penyaluran kredit UMKM…

4 hours ago

Abu Vulkanik Gunung Lewotobi Masih Menyebar, Tiga Bandara Ini Belum Beroperasi

Beritamu.co.id – Hingga Jumat (15/11/2024) sejumlah bandara dan penerbangan di sekitar wilayah erupsi Gunung…

12 hours ago

Mendag: Singapura Tawarkan Pembahasan Kerja Sama Digital dan Fasilitasi Perdagangan bagi UMKM

Beritamu.co.id – Menteri Perdagangan (Mendag), Budi Santoso melakukan pertemuan bilateral dengan Menteri Keberlanjutan dan…

13 hours ago