Jakarta, BeritaMu.co.id – Bursa Asia ditutup beragam pada perdagangan awal pekan Senin (25/10/2021), di mana investor cenderung sedikit merespons positif dari perkembangan terbaru kasus Evergrande di China.
Indeks Hang Seng Hong Kong ditutup naik tipis 0,02% ke level 26.132,03, Shanghai Composite China melesat 0,76% ke 3.609,86, dan KOSPI Korea Selatan terapresiasi 0,48% ke 3.020,54.
Sementara untuk indeks Nikkei ditutup merosot 0,71% ke level 28.600,41, Straits Times Singapura turun 0,1% ke 3.201,86, dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah 0,27% ke 6.625,697.
Indeks Nikkei Jepang ditutup merosot karena investor kecewa dengan rilis kinerja beberapa perusahaan di Jepang pada kuartal III-2021, terutama perusahaan terkait semikonduktor yang kini sedang terpukul akibat krisis chip dunia.
Indeks sektor semi-konduktor Jepang merosot 0,94%, dengan saham Tokyo Electron ambles 1,2% dan Screen Holdings ambruk 2%. Hal ini menyusul rilis laporan keuangan kuartal III-2021 yang mengecewakan dari perusahaan sejenis di Amerika Serikat (AS), yakni Snap dan Intel Corp.
Selain itu, faktor politik juga mempengaruhi selera risiko di Jepang, di mana kekalahan koalisi yang berkuasa di Jepang dalam pemilihan awal Minggu (24/10/2021) kemarin membuat para pelaku pasar enggan membeli saham jelang pemilihan umum utama pekan ini.
Di lain sisi, indeks Shanghai menjadi yang paling besar penguatannya pada hari ini, dipimpin oleh saham industri lingkungan, karena langkah-langkah China untuk mencapai netralitas karbon. Indeks industri lingkungan dan indeks energi baru China masing-masing melonjak lebih dari 3%.
Kabinet China pada Minggu kemarin menguraikan langkah-langkah untuk mencapai tujuannya mencapai emisi karbon pada tahun 2030 dan netralitas karbon sebelum tahun 2060.
Namun, saham sektor properti China ambles sekitar 2,7% setelah sebuah laporan mengatakan pemerintah China akan meluncurkan pajak percontohan untuk perusahaan properti di beberapa wilayah.
Sementara itu, investor cenderung sedikit merespons positif terkait perkembangan terbaru kasus Evergrande di China, di mana raksasa properti tersebut menyatakan bahwa pihaknya telah memulai pengerjaan 10 proyek di 6 kota besar di China, termasuk Shenzhen.
Sebelumnya, Evergrande telah mengumumkan akan membayar kupon obligasi dalam dolar Amerika Serikat (AS), sehingga menepis kekhawatiran bahwa perseroan akan mengajukan pailit atau gagal bayar kewajibannya.
Sementara itu dari AS, kontrak berjangka (futures) indeks saham AS cenderung melemah di sesi pra-pembukaan. Pekan lalu, bursa saham Wall Street menghijau setelah emiten melaporkan kinerja yang melampaui ekspektasi pasar.
Investor global juga memantau rilis inflasi Oktober, yang akhir-akhir ini menguat signifikan di tengah lonjakan harga energi dan gangguan rantai pasokan.
Update Terus berita terkini di BertaiMU.co.id
[]
(chd/chd)
Demikian berita mengenai Bursa Asia Campur Aduk! Nikkei Merosot, Shanghai Melesat, ikuti terus update berita dari kami
Sumber : https://www.cnbcindonesia.com/market/20211025164158-17-286407/bursa-asia-campur-aduk-nikkei-merosot-shanghai-melesat
Beritamu.co.id - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melakukan pertemuan bilateral dengan Financial Supervisory Service (FSS)…
Beritamu.co.id – Sinar Mas Land melalui Digital Hub dan Living Lab Ventures (LLV) sukses…
Beritamu.co.id – Harga Bitcoin terus melambung melewati level USD 93,000, dengan kapitalisasi pasar menembus…
Beritamu.co.id - PT Digital Mediatama Maxima Tbk (IDX: DMMX) dengan bangga memperkenalkan solusi ritel…
Beritamu.co.id - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebutkan, hingga posisi September 2024, penyaluran kredit UMKM…
Beritamu.co.id – Hingga Jumat (15/11/2024) sejumlah bandara dan penerbangan di sekitar wilayah erupsi Gunung…