Categories: Berita Pilihan

Kemenkeu mengusung ruang kerja kolaboratif untuk efisiensi ruangan

Jakarta (BeritaMu.co.id) – Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mengusung ruang kerja kolaboratif (RKB) untuk menghasilkan efisiensi ruangan, yang telah diinisiasi sejak 2019 untuk mewujudkan budaya kerja yang cerdas, fleksibel, responsif, dan humanis.

“Jajaran di Kemenkeu menganggap semua gedung dan ruangan adalah milik bersama, kita masuk ke ekonomi yang disebut share ekonomi, ekonomi yang sebetulnya saling menggunakan bersama,” ungkap Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam keterangan resminya di Jakarta, Sabtu.

Menurut dia, ekonomi akan semakin menuju efisiensi, di mana tidak hanya ruang fisik yang bisa dipakai bersama, service atau pelayanan pun kini bisa digunakan bersama.

Cara bekerja pemerintahan di masa depan akan dipengaruhi oleh tiga aspek, yaitu: work (proses bisnis), workforce (sumber daya manusia (SDM), dan workplace (tempat bekerja), di mana ketiga aspek tersebut akan sangat erat kaitannya dengan pemanfaatan teknologi sebagai enabler.

Dengan demikian, Kemenkeu terus berupaya menyempurnakan dan meningkatkan cara bekerja baru melalui penerapan RKB yang memadukan ruang kerja fisik dengan ruang kerja digital pemanfaatan teknologi terkini, optimalisasi manajemen talenta, penyederhanaan proses bisnis, digitalisasi, dan pengembangan kompetensi melalui Kemenkeu Learning Center.

Related Post

Bendahara Negara juga menekankan terkait Flexible Working Arrangement (FWA) bahwa Kemenkeu harus sudah mulai memikirkan skema terbaiknya pasca pandemi yang akan menjadi acuan normal baru bagi pola kerja di Kemenkeu.

“Kami coba untuk melakukan perubahan budaya kerja di Kemenkeu yang terbuka, transparan, dapat diandalkan, keselamatan, dan keamanan dari data maupun kerahasiaan isu-isu yang Kemenkeu miliki, tetap bisa terjaga,” katanya.

RKB merupakan cara kerja dengan beberapa prinsip, yaitu organisasi tanpa batas atau penerapan organisasi tanpa sekat dengan memperhatikan aspek humanis, produktif, serta penerapan pola kerja matriks dan squad, serta kebijakan delayering yang modern dan berdampak pada efisiensi SDM.

Kemudian, harmonisasi, penyederhanaan proses bisnis, dan evaluasi dalam memenuhi kebutuhan organisasi, penyempurnaan kebijakan manajemen talenta yang yang lebih komprehensif dan adaptif terhadap cara bekerja baru yang menjawab tantangan disrupsi, penyediaan collaboration tools yang user centric, serta pembentukan tim berbasis proyek dalam collaboration tools.

Program RKB sejalan dengan arahan presiden untuk mendorong percepatan reformasi birokrasi nasional, terutama dalam mempertimbangkan perubahan lingkungan strategis dan perkembangan menuju digital governance.

Chavied Mardi

Wisata Blogger yang menyenangkan

Recent Posts

Investasi, Cahyanul Uswah ‘Koleksi’ 60.000 Lembar PADA

Beritamu.co.id - Cahyanul Uswah selaku Direksi PT Personel Alih Daya Tbk (IDX: PADA) telah…

2 mins ago

Kementerian PU Tangani Pemulihan Gedung Paripurna Serbaguna Brebes

Beritamu.co.id - Kementerian Pekerjaan Umum (PU) berkomitmen penuh dalam mendukung pemulihan infrastruktur publik yang…

1 hour ago

Protes Mematikan Picu Gempa Kabinet Merah Putih, Prabowo Resmi Lakukan Reshuffle

Beritamu.co.id – Gelombang unjuk rasa yang terjadi beberapa pekan terakhir berujung klimaks. Pada Senin…

2 hours ago

Menteri Baru Kabinet Merah Putih Siap Jalankan Arahan Presiden Prabowo

Beritamu.co.id - Usai dilantik oleh Presiden Prabowo Subianto di Istana Negara, Jakarta, para menteri…

2 hours ago

Perluas Portofolio dari Smart Cities ke Smart House & Smart Office, Jasnita Jalin Kerja Sama dengan Xiaowei

Beritamu.co.id - PT Jasnita Telekomindo Tbk (Jasnita) (IDX: JAST), penyedia solusi komunikasi dan teknologi…

5 hours ago

Ditutup di Level 7.766, IHSG Senin Melemah -1,28 Persen

Beritamu.co.id - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan sore awal pekan ini, Senin…

5 hours ago