Jakarta, BeritaMu.co.id – Level Rp 14.000/US$ masih sulit untuk dijangkau oleh rupiah. Meski tinggal “selangkah lagi” tetapi rupiah selalu selalu terkoreksi ketika mendekatinya.
Hal yang sama terjadi kemarin, rupiah melemah 0,33% melawan dolar Amerika Serikat (AS) ke Rp 14.120/US$. Padahal dolar AS sedang lesu.
Pergerakan tersebut menunjukkan banyak terjadi aksi profit taking. Ini membuat rupiah melemah begitu mendekati level psikologis Rp 14.000/US$.
Sementara itu kabar baik kembali datang untuk rupiah. Hasil survei terbaru dari Reuters yang dirilis Kamis kemarin menunjukkan investor sangat bullish terhadap rupiah.
Sebabnya, prospek perekonomian yang membaik, serta harga komoditas yang melonjak tajam. Meski demikian, bukan berarti rupiah akan menguat dengan mudah, bahkan ada risiko melanjutkan koreksi sebab indeks dolar AS akhirnya bangkit setelah mencatat pelemahan beruntun.
Pada perdagangan Kamis, indeks yang mengukur kekuatan dolar AS ini menguat 0,21% ke 93,758.
Selain itu, secara teknikal fase koreksi rupiah bisa berlanjut sebab kemungkinan sudah mencapai ujung gelombang ketiga dari Elliott Wave. Artinya, rupiah kini akan membentuk membentuk gelombang (wave) ke 4 yang merupakan fase koreksi, sebelum membentuk wave 5 yang merupakan berlanjutnya tren penguatan rupiah yang disimbolkan USD/IDR.
Kemungkinan rupiah sudah berada di puncak wave 3 juga terlihat dari pola Doji yang dibentuk pada Jumat (15/10). Secara psikologis, Doji menjadi indikasi pelaku pasar sedang bingung menentukan arah, apakah lanjut menguat, atau terkoreksi.
Selain itu indikator stochastic pada grafik harian juga berada di wilayah jenuh jual (oversold).
Stochastic merupakan leading indicator, atau indikator yang mengawali pergerakan harga. Ketika Stochastic mencapai wilayah overbought (di atas 80) atau oversold (di bawah 20), maka harga suatu instrumen berpeluang berbalik arah.
Grafik: Rupiah (USD/IDR) Harian
Foto: Refinitiv
Ketika USD/IDR mengalami oversold, maka harga berpotensi bergerak naik, artinya rupiah mengalami pelemahan.
Area Rp 14.150/US$ yang merupakan Fibonacci Retracement 23,6% yang ditarik pada wave ke 3, menjadi resisten terdekat. Kemarin, rupiah menyentuh level tersebut kemudian penguatannya terpangkas. Jika hari ini ditembus, rupiah berisiko melemah ke Rp 14.185/US$.
Risiko koreksi wave 4 bisa mencapai Rp 14.250/US$ (Fib. Retracement 50%).
Meski demikian, selama bertahan di bawah Fib. Retracement 23,6%, rupiah berpeluang menguat hari ini, dengan target ke area Rp 14.070/US$ menjadi support terdekat.
TIM RISET CNBC INDONESIA
[]
(pap/pap)
Demikian berita mengenai Lupakan Dulu Rp 14.000/US$, Rupiah Masih Sulit Menguat Lagi, ikuti terus update berita dari kami
Sumber : https://www.cnbcindonesia.com/market/20211021180538-17-285608/lupakan-dulu-rp-14000-us–rupiah-masih-sulit-menguat-lagi
Beritamu.co.id - PT Digital Mediatama Maxima Tbk (IDX: DMMX) dengan bangga memperkenalkan solusi ritel…
Beritamu.co.id - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebutkan, hingga posisi September 2024, penyaluran kredit UMKM…
Beritamu.co.id – Hingga Jumat (15/11/2024) sejumlah bandara dan penerbangan di sekitar wilayah erupsi Gunung…
Beritamu.co.id – Menteri Perdagangan (Mendag), Budi Santoso melakukan pertemuan bilateral dengan Menteri Keberlanjutan dan…
Beritamu.co.id – Sebagai upaya meningkatkan pertumbuhan investor saham syariah serta memberikan apresiasi kepada stakeholders…
Beritamu.co.id - Data perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama sepekan perdagangan pada…