Jakarta, BeritaMu.co.id – Indeks saham berjangka (futures) Amerika Serikat (AS) turun tipis pada perdagangan Rabu (20/10). Indeks saham berjangka biasanya dijadikan acuan untuk melihat kemana bursa saham AS mengarah ketika dibuka nanti.
Melansir data dari Refinitiv, indeks Dow Jones futures turun 0,07% ke 35.298, kemudian S&P 500 futures melemah 0,08% ke 4.507,5, dan Nasdaq Futures minus 0,04% ke 15391,5.
Pekan ini, laporan selain rilis data ekonomi laporan earning emiten di Wall Street juga menjadi perhatian. Dari sisi makro, perekonomian AS mulai menunjukkan tanda-tanda pelambatan.
Sektor perumahan Negeri Paman Sam secara mengejutkan menunjukkan pelambatan, jumlah izin membangun turun ke level terendah dalam satu tahun terakhir, berdasarkan data yang dirilis Selasa kemarin.
Sehari sebelumnya, produksi industri AS dilaporkan turun 1,3% di bulan September dari bulan sebelumnya. Produksi industri mencakup sektor manufaktur, utilitas dan pertambangan. Pemerintah AS melaporkan produksi manufaktur tercatat menurun 0,7%, terseret penurunan produksi kendaraan bermotor sebesar 7,2% akibat kelangkaan semikonduktor.
Sektor utilitas mengalami penurunan 3.6% dan pertambangan 2,3%.
Sementara itu dari emiten, Netflix kemarin setelah perdagangan bursa AS tutup melaporkan earning kuartal III-2021. Selama periode tersebut raksasa streaming tersebut melaporkan selama periode tersebut subscriber-nya bertambah sebanyak 4,4 juta, lebih tinggi dari proyeksi analis di Wall Street sebanyak 3,8 juta.
Meski mencatat kenaikan subscriber, Deutche Bank justru men-downgrade Netflix, dengan menyatakan sulit memjustifikasi valuasinya saat ini, sebab pendapatannya akan melambat di tahun depan. Deutche Bank juga menyatakan tingginya penambahan subscriber sudah menggambarkan harga saham.
Dalam 3 bulan terakhir, saham Netflix sudah meroket 20%, tetapi pada pre-market hari ini justru turun 2%.
United Airlines juga melaporkan earning setelah penutupan perdagangan kemarin. Raksasa aviasi AS tersebut mampu mencatat pendapatan dan laba yang lebih besar dari ekspektasi analis. Alhasil, harga sahamnya naik 2% di pre-market.
Ford juga mencatat kenaikan 2%, setelah Credit Suisse menaikkan proyeksinya bahkan saham raksasa otomotif tersebut diperkirakan akan reli 30%. Sebabnya, Ford kini mulai beralih ke mobil listrik.
TIM RISET CNBC INDONESIA
[]
(pap/pap)
Demikian berita mengenai Wall Street Futures Turun Tipis, Pertanda Apa Ini?, ikuti terus update berita dari kami
Sumber : https://www.cnbcindonesia.com/market/20211020192819-17-285301/wall-street-futures-turun-tipis-pertanda-apa-ini
Beritamu.co.id - Direktur Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan, Askolani menegaskan persoalan ekspor-impor oleh…
Beritamu.co.id - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menerbitkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 17…
Beritamu.co.id - Fenomena judi online di Indonesia semakin marak. Berdasarkan data Pusat Pelaporan dan…
Beritamu.co.id- PT Bank Tabungan Negara Tbk (IDX: BBTN) meluncurkan Kartu Debit BTN Prospera sebagai…
Beritamu.co.id-Kementerian Pekerjaan Umum (PU) mendampingi Komisi V DPR RI melaksanakan Kunjungan Kerja Spesifik (Kunfik)…
Beritamu.co.id - Indeks Kospi di Bursa Efek Korea, Seoul, Korea Selatan, naik 1,78 poin,…