Categories: Bisnis

BI: Krisis Evergrande China Tak Efek ke Industri Properti RI

Jakarta, BeritaMu.co.id Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengungkapkan, ancaman gagal bayar utang yang dialami oleh pengembang properti terbesar China, Evergrande tidak berdampak kepada industri properti di Indonesia.

“Assessment kami, kondisi properti (di Indonesia) masih jauh dari yang dikatakan boom atau bubble. Karena ketersediaan supply jauh lebih besar dari kenaikan permintaan,” jelas Perry dalam konferensi pers, Selasa (19/10/2021).

Kendati demikian, kata Perry saat ini permintaan properti terus tumbuh, terlihat dari kredit kepemilikan rumah (KPR) yang tumbuh 8,67% per September 2021.

“Jadi kredit KPR naik lebih tinggi, demikian juga kredit kepada UMKM 2,97%, ini menunjukkan sektor-sektor itu terus tumbuh,” ujarnya.

“Tapi, kondisi properti pasokannya jauh lebih besar dari permintaan,” kata Perry melanjutkan.

Meskipun, Evergrande tidak berdampak negatif terhadap sektor properti di Indonesia secara keseluruhan, namun ada pengaruhnya terhadap kondisi pasar keuangan, terutama pada surat berharga negara (SBN) dan pasar saham tanah air, namun saat ini sudah kembali pulih.

Setelah terjadinya fenomena Evergrande, aliran modal asing baik dari penanaman modal asing maupun investasi portofolio kembali pulih.

Pada Kuartal III-2021, aliran investasi portofolio mencatat net inflows sebesar US$ 1,3 miliar. Aliran investasi portofolio tersebut terus berlanjut dari tanggal 1 Oktober 2021 hingga 15 Oktober 2021 dengan mencatat inflows sebesar US$ 0,2 miliar.

Untuk diketahui, efek yang ditimbulkan dari potensi gagal bayar Evergrande menyebabkan penurunan kekayaan dari sejumlah investor besar properti di China. Tercatat, semenjak diterpa kabar tersebut, saham Evergrande sudah rontok 17%.

Lembaga pemeringkat S&P menurunkan peringkat utang Evergrande dari CC menjadi CCC dengan outlook negatif. Fitch, lembaga pemeringkat lainnya, juga menurunkan rating Evergrande dari CC menjadi CCC+.

Menurut Fitch, utang Evergrande kepada perbankan dan lembaga keuangan lainnya adalah CNY 572 miliar. Selain itu, bank juga memberi pinjaman kepada para supplier Evergrande senilai CNY 667 miliar.

Proyeksi CAD Indonesia

Related Post

BI menurunkan proyeksi defisit transaksi berjalan atau current account deficit (CAD) tahun ini menjadi 0% sampai 0,8%, dari sebelumnya 0,6% – 1,4% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).

Perry Warjiyo mengungkapkan, CAD sangat berkaitan dengan kondisi perekonomian saat ini, bagaimana dengan membandingkan permintaan dan penawaran.

“Di Indonesia, karena ekspor kita tinggi terutama dari komoditas dan manufaktur. Memang permintaan naik, namun dari output potensialnya masih relatif rendah. Itu yang menyebabkan CAD rendah,” jelas Perry.

Oleh karena itu neraca pembayaran Indonesia diperkirakan tetap baik. Di tahun depan permintaan akan naik, namun kondisi penawaran secara agregat, kata Perry masih memadai.

Adapun, tahun ini pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2021 akan berada pada kisaran 3,5% hingga 4,3%, dan tahun depan akan lebih tinggi lagi. Namun, diperkirakan CAD masih akan rendah.

“Karenanya CAD di tahun depan masih rendah. Kita perlu lihat di 2023 maupun 2024, itu lah yang kita sebut siklus ekonomi,” jelas Perry.

“Tahun depan, CAD juga masih rendah, meskipun pertumbuhan meningkat, tapi permintaan masih rendah dari kapasitas produksi atau output nasional,” kata Perry melanjutkan.

Seperti diketahui, transaksi berjalan triwulan III 2021 diperkirakan kembali mencatat surplus, didorong oleh surplus neraca perdagangan yang meningkat menjadi US$ 13,2 miliar, tertinggi sejak Kuartal IV-2009.

Kinerja tersebut didukung peningkatan ekspor komoditas utama seperti CPO, batubara, kimia organik, dan bijih logam, di tengah kenaikan impor terutama bahan baku seiring perbaikan ekonomi domestik. 

[]

(hoi/hoi)

Demikian berita mengenai BI: Krisis Evergrande China Tak Efek ke Industri Properti RI, ikuti terus update berita dari kami

Sumber : https://www.cnbcindonesia.com/market/20211019195535-17-285148/bi-krisis-evergrande-china-tak-efek-ke-industri-properti-ri

David Jones

penikmat sepak bola :D

Recent Posts

Harga Minyak Dunia Naik Dipicu Kesepakatan Tarif AS-Tiongkok

Beritamu.co.id - Harga minyak dunia naik pada Selasa (13/5/2025) dipicu tercapainya kesepakatan tarif antara…

47 mins ago

ASDP Klaim Digitalisasi Layanan Berikan Efek Signifikan Pada Momen Libur Waisak

Beritamu.co.id - Momen libur panjang Hari Raya Waisak 2025, yakni pada 9-12 Mei 2025…

6 hours ago

Triniti Dinamik Luncurkan Show Unit Kluster Eastwood di District East, Karawang

Beritamu.co.id - PT Triniti Dinamik Tbk (IDX: TRUE) terus berkomitmen terhadap inovasi dan keberlanjutan…

2 days ago

Sepekan Perdagangan, Kapitalisasi Pasar BEI Meningkat 0,29% menjadi Rp11.865 Triliun

Beritamu.co.id - Data perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama sepekan pada periode…

4 days ago

Kembangkan Beton Hijau di Pesisir dan Laut, SIG Gandeng BRIN

Beritamu.co.id - PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (IDX: SMGR) atau SIG menjalin kerja sama dengan…

4 days ago

RDK Bulanan OJK: Stabilitas Sektor Jasa Keuangan pada bulan April 2025 Tetap Terjaga di Tengah Meningkatnya Dinamika Global

Beritamu.co.id - Rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 30 April 2025…

4 days ago