Categories: Bisnis

Ekonomi China Melambat, Harga SBN Kembali Menguat

Jakarta, CNBC Indonesia – Harga mayoritas obligasi pemerintah atau Surat Berharga Negara (SBN) kembali ditutup menguat pada perdagangan Senin (18/10/2021) awal pekan ini, di tengah menguatnya kembali imbal hasil obligasi pemerintah Amerika Serikat (AS) pada pagi hari ini waktu AS.

Mayoritas investor kembali ramai memburu SBN pada hari ini, ditandai dengan kembali melemahnya imbal hasil (yield). Hanya SBN bertenor panjang yakni 3 dan 25 tahun yang kembali dilepas oleh investor dan mengalami kenaikan yield.

Melansir data dari Refinitiv, yield SBN bertenor 3 tahun menguat 6,4 basis poin (bp) ke level 3,993%. Sedangkan yield SBN berjatuh tempo 25 tahun naik 3,1 bp ke level 7,201% pada hari ini. Sementara, yield SBN bertenor 10 tahun yang merupakan yield acuan obligasi pemerintah kembali melemah 5,9 bp ke level 6,21% pada hari ini.

Yield berlawanan arah dari harga, sehingga turunnya yield menunjukkan harga obligasi yang sedang menguat, demikian juga sebaliknya. Satuan penghitungan basis poin setara dengan 1/100 dari 1%.

Kenaikan yield SBN terjadi di tengah kabar kurang bagus di mana ekonomi China pada kuartal III-2021 kembali melambat. Biro Statistik Nasional (National Bureau Statistic/NBS) China melaporkan pertumbuhan ekonomi tumbuh 4,9%, melambat dari kuartal II-2021 sebesar 7,9%, dan di bawah prediksi analis yang disurvei Reuters sebesar 5,2%.

Hal ini tentunya memicu kembali cemasnya pelaku pasar akan pelambatan ekonomi global yang semakin dalam, sehingga investor cenderung mencari aman dan memburu surat utang. 

Di lain sisi, pergerakan yield SBN hari ini kembali cenderung berlawanan dengan pergerakan yield obligasi pemerintah AS (Treasury) yang kembali menguat, bahkan kembali menembus ke atas level 1,6%.

Related Post

Dilansir data dari CNBC International, yield Treasury acuan bertenor 10 tahun menguat 3,6 bp ke level 1,612% pada pukul 07:00 pagi waktu AS, dari sebelumnya pada penutupan perdagangan Jumat (15/10/2021) pekan lalu di level 1,576%.

Kembalinya yield Treasury acuan bertenor 10 tahun ke atas level 1,6% terjadi setelah data penjualan ritel AS kembali tumbuh pada September 2021. Departemen Perdagangan AS melaporkan bahwa penjualan ritel Negeri Paman Sam tumbuh menjadi 0,7% pada September lalu, lebih baik dari perkiraan pasar yang memperkirakan sebesar 0,2%.

Update Terus berita terkini di BertaiMU.co.id

[]

(chd/chd)

Demikian berita mengenai Ekonomi China Melambat, Harga SBN Kembali Menguat, ikuti terus update berita dari kami

Sumber : https://www.cnbcindonesia.com/market/20211018181637-17-284799/ekonomi-china-melambat-harga-sbn-kembali-menguat

David Jones

penikmat sepak bola :D

Recent Posts

Hantu September Effect Mengintai! Tapi Nilai Transaksi Kripto RI Justru Tembus Rp276 Triliun

Beritamu.co.id — Industri aset kripto dan juga saham memasuki bulan September dengan perhatian khusus pada…

2 hours ago

Era Baru Trading Cerdas: Bagaimana AI Merevolusi Dunia Investasi

Beritamu.co.id - Dunia investasi selalu menjadi pusat inovasi, tetapi laju perubahan telah mencapai tingkat…

1 day ago

Ekspansi ke Jepang, Lovina Brewery Gandeng Naoyoshi

Beritamu.co.id - PT Lovina Beach Brewery Tbk (IDX:STRK) tengah ekspansi ke Jepang. Caranya dengan…

2 days ago

Edwin Cheah Yew Hong Tambah Investasi Sahamnya di MDIY

Beritamu.co.id - Edwin Cheah Yew Hong selaku Direksi PT Daya Intiguna Yasa Tbk (IDX:…

2 days ago

Sepekan Perdagangan: Kapitalisasi Pasar BEI Tembus Rp14.211 Triliun, Meningkat 0,20% Dibanding Pekan Sebelumnya

Beritamu.co.id - Data perdagangan saham di BEI selama periode tanggal 01 - 04 September…

2 days ago

Bank Panin Dubai Syariah Tbk Raih Peringkat idAA-/Stable dari PEFINDO

Beritamu.co.id – PT Bank Panin Dubai Syariah Tbk (IDX: PNBS) menyampaikan telah memperoleh peringkat…

2 days ago