Beritamu.co.id – Riset harian Reliance Sekuritas menyebutkan, setelah sempat mixed selama jam perdagangan, IHSG (+0.11%) mampu berakhir di zona hijau ke level 6633.34 setelah rilisnya data neraca perdagangan Indonesia periode September yang surplus USD 4.37 miliar, lebih tinggi dari konsensus. Sementara pertumbuhan ekspor secara YoY masing-masing tumbuh 47.64% dan 40.31%, lebih rendah dari periode sebelumnya. Dari sektoral, penguatan indeks didorong oleh sektor bahan baku (+0.66%) dan infrastruktur (+0.60%). Aksi beli investor asing masih berlanjut di pasar saham Indonesia sebesar IDR 1.50 triliun dengan saham yang paling banyak dibeli yaitu BBRI, BMRI, AGRO. Sementara jika dilihat selama sepekan, IHSG minggu lalu mengalami penguatan 2.34%, pergerakan yang optimis ini didukung oleh kasus covid-19 yang berangsung menurun sehingga membuat pemerintah lebih melonggarkan mobilitas di Indonesia dan juga data ekonomi Indonesia yang masih cukup kuat. Selain neraca perdagangan yang masih surplus, pekan lalu ada rilis data penjualan mobil yang tumbuh 73.2% YoY dan penjualan motor tumbuh 22% YoY.
Sementara dari global, investor focus pada musim pendapatan yang dimulai minggu ini ditengah gangguan rantai pasokan dan inflasi yang masih berlangsung. Meski demikian, menjelang akhir pekan lalu, bank-bank besar di AS melaporkan pendapatan diatas perkiraan. Pada akhir perdagangan Jumat (15/10), mayoritas indeks di AS berakhir naik dan Dow mencetak persentase kenaikan mingguan terbesar sejak Juni, karena Goldman Sachs melengkapi minggu pendapatan kuartalan yang kuat untuk bank-bank besar. Hasil dari lembaga keuangan besar memberikan awal yang kuat untuk pendapatan AS kuartal ketiga, meskipun investor masih akan mengamati dalam beberapa minggu mendatang untuk tanda-tanda dampak dari gangguan rantai pasokan dan biaya yang lebih tinggi, terutama untuk energi. Di tempat lain, Departemen Perdagangan AS melaporkan kenaikan mengejutkan dalam penjualan ritel pada bulan September, meskipun investor masih khawatir bahwa kendala pasokan dapat mengganggu musim belanja liburan. Selanjutnya investor akan fokus pada data ekonomi China yaitu PDB China, produksi industry China hingga tingkat pengangguran China.
Sementara itu, memulai perdagangan di awal pekan (18/10), Indeks Nikkei (-0.12%) dan Topix (-0.29%) justru terkoreksi karena melonjaknya harga energi memperkuat kekhawatiran tentang inflasi, mengirim imbal hasil obligasi lebih tinggi. Produk domestik bruto kuartal ketiga China yang akan dirilis Senin bersama dengan data industri dan investasi bulanan akan diawasi dengan ketat untuk mengukur tingkat keparahan kekurangan listrik. Sementara itu, Gubernur Bank Rakyat China, Yi Gang mengatakan pihak berwenang dapat menahan risiko yang ditimbulkan terhadap ekonomi dan sistem keuangan China dari perjuangan China Evergrande Group.
Adapun dari komoditas, harga energi memperpanjang kenaikannya dengan minyak mentah West Texas Intermediate naik di atas $83 per barel ke level tertinggi sejak 2014. Sementara harga CPO (+1.72%).
“Secara sentimen, pergerakan IHSG di awal pekan akan kembali bergerak optimis (menguat),” sebut analis Reliance Sekuritas dalam riset yang dirilis Senin (18/10/2021).
https://pasardana.id/news/2021/10/18/analis-market-18102021-pergerakan-ihsg-diproyeksi-kembali-bergerak-menguat/
Beritamu.co.id – Menteri Perdagangan (Mendag), Budi Santoso melakukan pertemuan bilateral dengan Menteri Keberlanjutan dan…
Beritamu.co.id – Sebagai upaya meningkatkan pertumbuhan investor saham syariah serta memberikan apresiasi kepada stakeholders…
Beritamu.co.id - Data perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama sepekan perdagangan pada…
Beritamu.co.id – Satuan Tugas (Satgas) Penurunan Harga Tiket Pesawat yang terdiri dari Kementerian Koordinator…
Beritamu.co.id – Gerakan pelestarian lingkungan kini semakin masif digalakkan oleh seluruh sektor industri, tak…
Beritamu.co.id - PT Bukit Teknologi Digital (BTech), anak perusahaan dan lini penelitian dan pengembangan…