Jakarta (BeritaMu.co.id) – PT PLN (Persero) berhasil mendongkrak konsumsi listrik seiring mulai pulihnya kondisi ekonomi nasional pasca pandemi COVID-19, terutama sektor industri yang kembali bergerak.
“Aktivitas industri dan perekonomian sudah kembali pulih. Kondisi ini diharapkan terus membaik dan akan mencapai pertumbuhan ekonomi nasional yang positif,” kata Direktur Utama PLN Zulkifli Zaini dalam keterangan yang dikutip di Jakarta, Minggu.
Perseroan mencatat beban puncak malam tertinggi tahun ini terjadi pukul 19.00 WIB pada 14 Oktober 2021, dengan beban puncak mencapai 28.093 megawatt.
Angka beban puncak itu lebih besar dibandingkan pencapaian sebelum pandemi tahun 2019 yang hanya sebesar 27.973 megawatt.
Di sisi lain, beban puncak siang hari sepanjang 2022 tertinggi pada 13 Oktober. Beban puncak siang hari tercatat mencapai 27.740 megawatt.
Capaian itu lebih baik dibandingkan dengan beban puncak tertinggi sepanjang 2020 sebesar 26.717 megawatt pada Maret silam, sementara beban puncak siang tertinggi sepanjang 2019 tercatat sebesar 27.862 megawatt.
PLN menanggapi cepat kondisi itu dengan melakukan pengecekan seluruh operasional pembangkit, transmisi, dan distribusi terkhusus di wilayah Jawa Madura dan Bali.
“Kami memastikan pasokan listrik andal untuk menyambut pemulihan ekonomi,” ujar Zulkifli.
Pemulihan ekonomi ini juga terasa dari catatan konsumsi listrik yang tumbuh. Hingga September 2021 konsumsi listrik tumbuh 4,42 persen dibandingkan tahun lalu.
Beritamu.co.id - Industri kreatif merupakan salah satu sektor usaha yang cukup banyak digeluti oleh…
Beritamu.co.id - Bank Indonesia (BI) menyebutkan, posisi Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia pada triwulan…
Beritamu.co.id - Riset harian BNI Sekuritas menyebutkan, IHSG di tutup melemah 1,29% ke level…
Beritamu.co.id - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengatakan bahwa untuk…
Beritamu.co.id - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) merilis Pengumuman perihal Sanksi terhadap Perusahaan Tercatat…
Beritamu.co.id - Harga minyak dunia naik pada Kamis (14/11/2024) dipicu penurunan persediaan bahan bakar…