Categories: Berita Pilihan

Sri Mulyani tekankan transisi hijau dalam tangani perubahan iklim

Jakarta (BeritaMu.co.id) – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menekankan pentingnya transisi hijau dalam penanganan perubahan iklim yang adil, teratur, dan terjangkau terutama bagi negara-negara berkembang dan negara miskin.

Hal ini ditekankan dalam pertemuan keempat masa Presidensi G20 Italia bersama Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral G20 yang juga bagian dari rangkaian pertemuan tahunan Bank Dunia dan Dana Moneter Internasional.

“Di antara banyaknya tantangan global yang saat ini dihadapi, perubahan iklim menjadi salah satu yang terberat dan dapat mengancam peradaban manusia,” katanya dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Jumat.

Sri Mulyani menyatakan perubahan iklim mengancam peradaban manusia sekaligus dapat berdampak pada pertumbuhan ekonomi, kesejahteraan dan stabilitas keuangan global.

Oleh sebab itu, ia menuturkan bauran kebijakan harus mendorong negara untuk meminimalisasi konsekuensi yang timbul dari transisi hijau.

Upaya penurunan emisi di sektor energi melalui transisi dari penggunaan bahan bakar fosil atau fossil phased out harus dipersiapkan dan dilaksanakan secara bertahap.

Hal itu dilakukan dengan dukungan akses yang terjangkau dalam pembangunan infrastruktur dan teknologi rendah karbon yang berkelanjutan.

Kemudian juga meminimalisasi kerugian ekonomi dan sosial bagi berkembang dan negara rentan termasuk memitigasi risiko hukumnya.

Ia menegaskan pendanaan menjadi salah satu tantangan besar bagi negara-negara yang memiliki komitmen untuk mengatasi perubahan iklim.

Related Post

Komitmen negara-negara maju sangat penting dalam mendukung pembiayaan untuk negara berkembang dan mendorong kerja sama dengan investor publik dan swasta.

Tak hanya itu, Sri Mulyani juga menekankan pentingnya skema yang dapat memberikan keuntungan pada instrumen hijau agar lebih banyak menarik investasi.

“Pemerintah Indonesia akan terus mendukung agenda iklim G20,” tegasnya.

Ia menyebutkan salah satu komitmen kuat Indonesia dalam mendukung agenda iklim adalah mengadopsi reformasi fiskal untuk mempercepat transisi hijau.

Ia menjelaskan Indonesia saat ini sedang dalam proses menerbitkan peraturan tentang penetapan harga karbon dan mengembangkan Kerangka Kerja Fiskal Perubahan Iklim.

Di sektor keuangan, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah menyusun peta jalan Keuangan Berkelanjutan dalam dua tahap yang mencakup periode 2015-2019 dan 2021-2025.

“Ini sebagai panduan dalam menerapkan pembiayaan berkelanjutan dan memastikan penerapannya efektif,” katanya.

 

Chavied Mardi

Wisata Blogger yang menyenangkan

Recent Posts

Sepekan Perdagangan: Kapitalisasi Pasar BEI Tembus Rp14.130 Triliun, Turun 0,57% Dibanding Pekan Sebelumnya

Beritamu.co.id – Data perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama sepekan pada periode…

2 hours ago

Apresiasi Pelanggan Setia, Karyawan, dan Mitra Usaha, SMARTFREN Kembali Hadirkan Konser Spektakuler ‘SMARTFREN Malam 100 Cinta’

Beritamu.co.id – PT XLSMART Telecom Sejahtera Tbk (XLSMART) (IDX: EXCL) melalui brand SMARTFREN resmi…

3 hours ago

Anak Perusahaan Terkendali SULI Raih Fasilitas Kredit dari BNI sebesar Rp10 Miliar

Beritamu.co.id - PT SLJ Global Tbk (IDX: SULI) menyampaikan Laporan Informasi atau Fakta Material…

4 hours ago

PT WIR Global Kreatif Kurangi Porsi Kepemilikan Sahamnya di WIRG

Beritamu.co.id - PT WIR Global Kreatif selaku pemegang saham dengan kategori Termasuk >5% PT…

4 hours ago

Arief Ismail Kurangi Porsi Kepemilikan Sahamnya di BTPS

Beritamu.co.id - Arief Ismail selaku Direksi PT Bank BTPN Syariah Tbk (IDX: BTPS) telah…

5 hours ago

Sequis Life Resmikan Kantor Pemasaran di Alam Sutera, Dorong Ekspansi Kanal Distribusi Agency

Beritamu.co.id - PT Asuransi Jiwa Sequis Life meresmikan kantor pemasaran baru di Alam Sutera, Kamis (11/09). Acara…

6 hours ago