Categories: Bisnis

Merger Batal, Saham-Saham Grup MNC ‘Masuk Angin’ & Ambles

Jakarta, BeritaMu.co.id Sejumlah saham emiten Grup MNC yang dikendalikan pengusaha nasional, Hary Tanoesoedibjo (Hary Tanoe) melemah pada paruh pertama perdagangan hari ini, Rabu (13/10/2021).

Pelemahan tersebut terjadi di tengah kabar PT MNC Vision Networks Tbk (IPTV) membuka opsi untuk membubarkan MNC Entertainment Ltd yang berbasis di Cayman Islands yang dibentuk untuk keperluan merger dengan perusahaan cek kosong atau Special Purpose Acquisition Company (SPAC).

Berikut pelemahan saham Grup MNC, menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI) per sesi I hari ini (13/10).

MNC Investama (BHIT), saham -5,06%, ke Rp 75/saham

Bank MNC Internasional (BABP), -4,65%, ke Rp 246/saham

MNC Vision Networks (IPTV), -1,64%, ke Rp 240/saham

Media Nusantara Citra (MNCN), -1,62%, ke Rp 910/saham

MNC Studios International (MSIN), -0,40%, ke Rp 496/saham

Mengacu pada data di atas, saham BHIT menjadi yang paling merosot, dengan ambles 5,06% ke Rp 75/saham. Dengan ini, saham BHIT sudah tiga hari beruntun melorot ke zona merah. Alhasil, dalam sepekan saham BHIT melorot 5,06% dan dalam sebulan ambles 18,48%.

Saham bank BABP pun tergerus 4,65% ke Rp 246/saham, menandai tren pelemahan selama 4 hari beruntun. Dalam sepekan saham BABP turun 5,38% dan dalam sebulan terjungkal 25,45%.

Ketiga, saham IPTV melemah 1,64%, melanjutkan pelemahan 0,81% pada perdagangan kemarin. Dengan ini, dalam seminggu saham IPTV turun 1,64%, sementara dalam sebulan ambles 8,40%.

Tidak ketinggalan, saham MNCN dan MSIN juga turun 1,62% dan 0,40% hingga siang ini.

Sebelumnya, alasan adanya opsi pembubaran yang dipilih oleh IPTV lantaran merger antara PT Asia Vision Network (AVN) dengan Malacca Straits Acquisition Company Limited (MLAC) di bursa AS batal dan keputusan itu final.

MLAC adalah perusahaan cek kosong atau SPAC yang tercatat di Bursa Nasdaq AS dengan kode saham MLAC, sementara MNC Entertainment Ltd adalah anak usaha AVN yang dibentuk untuk keperluan merger dengan Malacca Straits.

Sebab itu, manajemen IPTV menyatakan kemungkinan akan mempergunakan perusahaan tersebut atau membubarkannya.

“Terkait dengan MNC Entertainment Ltd perseroan akan mempergunakan perusahaan tersebut atau melakukan pembubaran, disesuaikan dengan rencana-rencana pengembangan kegiatan usaha perseroan atau anak perusahaan,” kata Sekretaris Perusahaan IPTV Muharzi Hasril, dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), dikutip Selasa (12/10/2021).

Related Post

Muharzi menegaskan bahwa dengan batalnya merger dengan MLAC tersebut maka perseroan belum mempertimbangkan kemungkinan melanjutkan rencana penggabungan tersebut.

Sebelumnya kedua perusahaan, baik AVN maupun MLAC, telah sepakat menandatangani perjanjian mengenai rencana merger tersebut yang digodok sejak semester kedua tahun 2020 dan kemudian dibatalkan pada 18 September 2021.

Penjelasan Muharzi ini sebetulnya menanggapi pertanyaan BEI terkait dengan pembatalan merger tersebut.

“Sampai saat ini belum ada rencana pengembangan usaha AVN dan entitas anak,” tegasnya.

Menyusul pembatalan merger dengan Malacca Straits itu, Muharzi mengklaim keputusan itu tidak menimbulkan dampak signifikan dan tidak berdampak buruk terhadap kegiatan operasional dan keuangan perseroan dan AVN. “Operasional masih berjalan normal,” katanya.

Sebelumnya, September lalu, dalam keterangan resmi IPTV, disebutkan dengan merger ini maka nilai proforma perusahaan akan mencapai sebesar US$ 573 juta atau setara dengan Rp 8,02 triliun dengan asumsi kurs rata-rata Rp 14.000 per US$.

Latar Belakang Batal

Muharzi menjelaskan alasan di balik keputusan tersebut di mana proses transaksi merger keduanya sebetulnya digodok sejak semester kedua tahun 2020 dan pada saat itu transaksi SPAC masih sangat diminati investor di Bursa Nasdaq. Akan tetapi, memasuki tahun 2021, terjadi banyak sekali transaksi SPAC di Nasdaq.

Dengan demikian, kondisi itu berpengaruh terhadap valuasi karena SPAC menjadi overcrowded, termasuk berakibat pada harga saham MLAC yang tetap berada di bawah nilai nominal US$ 10/saham.

“Setelah melalui penjajakan berbagai roadshow, MLAC dan AVN akhirnya sepakat untuk tidak melanjutkan transaksi [merger],” katanya, Sabtu (18/9).

“Hal lain yang melatarbelakangi keputusan di atas adalah makin bergairahnya investor di BEI terhadap perusahaan yang bergerak di bidang digital termasuk fokus bisnis AVN,” kata Muharzi.

Update Terus berita terkini di BertaiMU.co.id

[]

(adf/adf)

Demikian berita mengenai Merger Batal, Saham-Saham Grup MNC ‘Masuk Angin’ & Ambles, ikuti terus update berita dari kami

Sumber : https://www.cnbcindonesia.com/market/20211013122330-17-283578/merger-batal-saham-saham-grup-mnc-masuk-angin-ambles

David Jones

penikmat sepak bola :D

Recent Posts

Abu Vulkanik Gunung Lewotobi Masih Menyebar, Tiga Bandara Ini Belum Beroperasi

Beritamu.co.id – Hingga Jumat (15/11/2024) sejumlah bandara dan penerbangan di sekitar wilayah erupsi Gunung…

4 hours ago

Mendag: Singapura Tawarkan Pembahasan Kerja Sama Digital dan Fasilitasi Perdagangan bagi UMKM

Beritamu.co.id – Menteri Perdagangan (Mendag), Budi Santoso melakukan pertemuan bilateral dengan Menteri Keberlanjutan dan…

5 hours ago

Apresiasi Stakeholders Pasar Modal Syariah Indonesia, BEI Selenggarakan Jogja Sharia Investor City 2024

Beritamu.co.id – Sebagai upaya meningkatkan pertumbuhan investor saham syariah serta memberikan apresiasi kepada stakeholders…

6 hours ago

Sepekan Perdagangan, Kapitalisasi Pasar di BEI Tercatat Sebesar 12.063 Triliun, Turun 1,46% Dibanding Pekan Sebelumnya

Beritamu.co.id - Data perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama sepekan perdagangan pada…

6 hours ago

Harga Tiket Pesawat Kapan Turun? Kemenhub: Segera Diumumkan jika Rekomendasinya Keluar

Beritamu.co.id – Satuan Tugas (Satgas) Penurunan Harga Tiket Pesawat yang terdiri dari Kementerian Koordinator…

7 hours ago

Dukung Keberlanjutan, PT DBS Vickers Sekuritas Indonesia Gandeng Bumi Baik untuk Tanam Pohon Trembesi di Waduk Brigif, Jagakarsa

Beritamu.co.id – Gerakan pelestarian lingkungan kini semakin masif digalakkan oleh seluruh sektor industri, tak…

8 hours ago