Jakarta, BeritaMu.co.id – Ekonomi Myanmar semakin melemah pascakudeta junta militer pada Februari lalu. Kini nilai mata uang Myanmar, kyat, telah kehilangan lebih dari 60% nilainya sejak awal September.
“Ini akan mengguncang para jenderal karena mereka cukup terobsesi dengan kyat sebagai barometer ekonomi negara, dan itu adalah cerminan mereka,” kata Richard Horsey selaku Pakar Myanmar di International Crisis Group, dikutip dari The Economic Times, Senin (11/10/2021).
Situasi kekurangan dolar di Myanmar sangat buruk sehingga beberapa jasa penukaran uang (money changer) telah menutup usaha mereka.
“Karena ketidakstabilan harga mata uang saat ini … semua cabang Northern Breeze Exchange Service ditutup sementara,” kata salah satu money changer di Myanmar melalui Facebook.
Mereka yang masih beroperasi memberikan tarif 2.700 kyat per dolar pada akhir September lalu. Jumlah ini naik dibandingkan dengan 1.695 kyat per dolar pada 1 September dan 1.395 kyat per dolar pada 1 Februari atau tepat saat terjadinya kudeta militer.
Dalam sebuah laporan, Bank Dunia memperkirakan ekonomi Myanmar akan merosot 18% tahun 2021. Pemicu utamanya karena pandemi Covid-19. Myanmar juga akan mengalami kontraksi terbesar pada sisi jumlah tenaga kerja disertai peningkatan jumlah orang miskin di negara itu.
Sebelumnya, sempat terjadi krisis uang tunai di Myanmar. Pada Agustus lalu, nasabah harus mengantre di anjungan tunai mandiri (ATM) mulai pagi buta. Jika tidak, mereka tidak memiliki kesempatan untuk mengambil uang hari itu.
Kudeta yang dilakukan junta militer berkontribusi besar terhadap krisis ekonomi di Myanmar. Sebab, sebelumnya mereka menutup hampir semua cabang bank, membatasi pembayaran daring, hingga mematikan internet dan memblokir transfer bank via HP.
[]
(miq/miq)
Demikian berita mengenai Efek Kudeta Junta Militer, Mata Uang Myanmar Anjlok 60% Lebih, ikuti terus update berita dari kami
Sumber : https://www.cnbcindonesia.com/market/20211011180825-17-283076/efek-kudeta-junta-militer-mata-uang-myanmar-anjlok-60-lebih
Beritamu.co.id - PT Graha Layar Prima Tbk. (IDX: BLTZ) menyampaikan Laporan Informasi atau Fakta…
Beritamu.co.id - Untuk mendukung sasaran visi Indonesia Emas 2045 dan mewujudkan Astacita Pemerintah Republik…
Beritamu.co.id - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan sore ini, Selasa (26/11/2024) berakhir…
Beritamu.co.id - PEFINDO menegaskan peringkat idAAA(cg) untuk rencana penerbitan obligasi berkelanjutan II PT Hartadinata…
Beritamu.co.id - PT Chandra Asri Pacific Tbk (Chandra Asri Grup) (IDX: TPIA) kembali memperoleh…
Beritamu.co.id - PT Bumi Resources Tbk. (IDX: BUMI) kembali menunjukkan komitmennya terhadap tanggung jawab…