Jakarta, BeritaMu.co.id – Bursa saham Amerika Serikat (AS) alias Wall Street kompak melemah pada perdagangan Jumat (8/10/2021) waktu setempat.
Merosotnya bursa saham AS terjadi di tengah data lapangan kerja per September yang kurang memuaskan. Selain itu, investor tampaknya masih memperkirakan Bank Sentral AS atau Federal Reserve (The Fed) akan mulai mengurangi pembelian aset alias tapering off pada tahun ini.
Indeks Dow Jones turun 8,69 poin menjadi 34.746,25. S&P 500 melemah sekitar 0,2% menjadi 4.391,34. Sementara, indeks sarat saham teknologi Nasdaq Composite tergerus 0,5% menjadi 14.579,54.
Adapun selama sepekan, indeks S&P 500 naik 0,8%, Dow bertambah 1,2% dan Nasdaq menguat tipis 0,1%.
Saham Comcast Corp jatuh setelah Wells Fargo memangkas target harga pada perusahaan media. Sementara, Charter Communications Inc jatuh setelah Wells Fargo menurunkan peringkat operator kabel itu menjadi “underweight” dari sebelumnya “overweight”.
Kedua perusahaan termasuk di antara saham pemberat terbesar di indeks S&P 500 dan Nasdaq.
Kemudian, indeks real estat dan utilitas menjadi yang berkinerja paling buruk di antara 11 indeks sektor S&P 500, masing-masing turun 1,1% dan 0,7%.
Indeks sektor energi S&P 500 melonjak 3,1%, seiring lonjakan harga minyak lebih dari 4% pada minggu ini di tengah krisis energi global yang telah mendorong harga minyak ke level tertinggi sejak 2014.
Seturut dengan itu, saham Chevron dan Exxon Mobil menguat lebih dari 2% dan termasuk di antara perusahaan yang memberikan kenaikan terbesar pada indeks S&P 500.
Data pemerintah menunjukkan jumlah lapangan kerja baru (di luar sektor pertanian) di AS hanya bertambah 194.000 pada September, atau jauh dari ekspektasi dalam survei Reuters di angka 500.000. Realisasi itu juga lebih buruk dari angka Agustus (versi revisi) yang sebesar 366.000, atau lebih tinggi dari pembacaan awal sebanyak 235.000.
Angka tersebut menjadi yang terendah dalam sembilan bulan terakhir di tengah perekrutan turun di sekolah dan beberapa bisnis kekurangan pekerja. Tingkat pengangguran AS tercatat turun menjadi 4,8% pada September dari 5,2% pada Agustus dan pendapatan rata-rata per jam naik 0,6%, lebih dari yang diramalkan.
“Saya pikir Federal Reserve (The Fed) menjelaskan dengan sangat jelas bahwa mereka tidak memerlukan laporan pekerjaan blockbuster untuk mulai melakukan tapering pada bulan November,” kata Kathy Lien, Managing Director di BK Asset Management di New York, kepada Reuters, dikutip BeritaMu.co.id, Sabtu (9/10/2021).
Kathy melanjutkan, menurutnya, The Fed akan tetap di jalurnya alias bakal tetap melakukan tapering mulai akhir tahun ini.
Musim pelaporan kinerja keuangan kuartal ketiga akan dimulai minggu depan, dengan JPMorgan Chase dan bank-bank besar lainnya di antara yang pertama merilis hasil rapor keuangan. Saat ini, investor berfokus pada masalah rantai pasokan global dan kekurangan tenaga kerja yang dialami perusahaan Negeri Paman Sam.
Mengacu pada data Refinitiv, rata-rata analis memperkirakan laba per saham di indeks yang penuh saham blue chip (saham unggulan) S&P 500 untuk kuartal ini naik hampir 30%,
“Saya pikir ini akan menjadi musim pendapatan (perusahaan) yang tidak pasti,” kata Liz Young, kepala strategi investasi di SoFi di New York.
“Jika masalah rantai pasokan menaikkan biaya, perusahaan dengan kekuatan harga yang kuat dapat melewati kenaikan biaya tersebut. Namun, Anda tidak dapat mengatasi kekurangan tenaga kerja jika Anda tidak bisa menemukan pekerja untuk direkrut.”
Selain itu, ketidakpastian seputar plafon utang AS memang telah menjadi hambatan bagi pasar sata ini, tetapi risiko lain tetap ada, termasuk percepatan inflasi dan kenaikan suku bunga. Imbal hasil US Treasury acuan tenor 10 tahun berada di 1,57% pada hari Kamis, dan UBS memprediksi akan naik menjadi 1,8% pada akhir tahun.
Update Terus berita terkini di BertaiMU.co.id
[]
(adf/adf)
Demikian berita mengenai Wall Street Merah. Isu Lapangan Kerja & Tapering Jadi Pemicu, ikuti terus update berita dari kami
Sumber : https://www.cnbcindonesia.com/market/20211009062311-17-282591/wall-street-merah-isu-lapangan-kerja-tapering-jadi-pemicu
Beritamu.co.id - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melakukan pertemuan bilateral dengan Financial Supervisory Service (FSS)…
Beritamu.co.id – Sinar Mas Land melalui Digital Hub dan Living Lab Ventures (LLV) sukses…
Beritamu.co.id – Harga Bitcoin terus melambung melewati level USD 93,000, dengan kapitalisasi pasar menembus…
Beritamu.co.id - PT Digital Mediatama Maxima Tbk (IDX: DMMX) dengan bangga memperkenalkan solusi ritel…
Beritamu.co.id - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebutkan, hingga posisi September 2024, penyaluran kredit UMKM…
Beritamu.co.id – Hingga Jumat (15/11/2024) sejumlah bandara dan penerbangan di sekitar wilayah erupsi Gunung…