Categories: Bisnis

Pasar Kembali Optimistis, Yield Mayoritas SBN Berbalik Naik

Jakarta, CNBC Indonesia – Harga mayoritas obligasi pemerintah atau Surat Berharga Negara (SBN) berbalik melemah pada perdagangan Kamis (7/10/2021), setelah selama tiga hari beruntun mengalami penguatan harga.

Mayoritas investor di pasar obligasi pemerintah kembali cenderung melepas SBN pada hari ini, ditandai dengan kembali naiknya imbal hasil (yield) SBN acuan. Hanya SBN bertenor 1, 3, dan 30 tahun yang masing diburu oleh investor dan masih mengalami penurunan yield.

Melansir data dari Refinitiv, yield SBN bertenor 1 tahun turun 8,2 basis poin (bp) ke level 3,169%, sedangkan yield SBN berjatuh tempo 3 tahun juga turun sebesar 0,5 bp ke level 3,867%, dan yield SBN dengan jangka waktu 30 tahun melemah 0,7 bp ke level 6,857%.

Sementar, yield SBN bertenor 10 tahun yang merupakan yield acuan obligasi negara berbalik menguat 1,8 bp ke level 6,328% pada hari ini. Yield berlawanan arah dari harga, sehingga naiknya yield menunjukkan harga obligasi yang sedang melemah, demikian juga sebaliknya. Satuan penghitungan basis poin setara dengan 1/100 dari 1%.

Setelah sempat melemah selama tiga hari beruntun, yield SBN terpantau kembali menguat di tengah koreksi tipis pasar saham dalam negeri. Penurunan yield SBN juga terjadi seiring kembali meningkatnya optimisme pasar, terlihat dari pergerakan pasar saham Asia dan Amerika Serikat (AS) yang kembali rebound ke zona hijau.

Sikap optimisme investor juga didukung oleh data dari cadangan devisa (cadev) RI yang kembali melonjak pada periode September 2021.

Bank Indonesia (BI) melaporkan cadangan devisa RI pada periode September 2021 tercatat sebesar US$ 146,9 miliar, melesat US$ 2,1 miliar dari Agustus 2021 dan menjadi rekor tertinggi sepanjang sejarah Indonesia merdeka.

“Posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 8,9 bulan impor atau 8,6 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor,” sebut keterangan tertulis BI.

Peningkatan posisi cadangan devisa pada September 2021, lanjut keterangan BI. antara lain dipengaruhi oleh penerimaan pajak dan jasa serta penarikan utang luar negeri pemerintah.

Di lain sisi, menguatnya kembali yield SBN pada hari ini berbanding terbalik dengan pergerakan yield surat utang pemerintah AS (Treasury) yang terpantau kembali melemah pada perdagangan pagi hari waktu AS.

Related Post

Dilansir data dari CNBC International, yield Treasury acuan bertenor 10 tahun turun tipis 0,5 bp ke level 1,519% pada pukul 07:00 pagi waktu AS, dari sebelumnya pada penutupan Rabu (6/10/2021) kemarin di level 1,524%.

Pada Rabu (6/10/20210 kemarin waktu setempat, ADP melaporkan ada tambahan posisi pekerjaan sebanyak 568.000 pada September lalu, melampaui estimasi ekonom dalam polling Dow Jones sebanyak 425.000.

Adapun fokus utama investor pekan ini berlanjut ke data slip gaji sektor non-pertanian (non-farming payroll/NFP) AS periode September yang akan dirilis pada Jumat (8/10/2021) malam waktu Indonesia.

Data ini akan dipantau oleh bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) untuk menjadi acuan kapan The Fed harus memulai mengurangi pembelian obligasinya, meskipun bank sentral telah mengatakan bahwa pihaknya segera melakukan hal tersebut.

Sebelum memantau data penggajian, investor akan memantau data klaim pengangguran untuk periode pekan yang berakhir pada 3 Oktober 2021. Data klaim pengangguran dijadwalkan rilis pada pukul 08:30 hari ini waktu AS atau pukul 19:30 WIB.

Update Terus berita terkini di BertaiMU.co.id

[]

(chd/chd)

Demikian berita mengenai Pasar Kembali Optimistis, Yield Mayoritas SBN Berbalik Naik, ikuti terus update berita dari kami

Sumber : https://www.cnbcindonesia.com/market/20211007182432-17-282249/pasar-kembali-optimistis-yield-mayoritas-sbn-berbalik-naik

David Jones

penikmat sepak bola :D

Recent Posts

Doo Financial Kini Hadir di Indonesia: Tawarkan Akses Pasar Global kepada Investor Lokal

Beritamu.co.id - Broker yang menjadi bagian dari Doo Group, Doo Financial, berekspansi ke Indonesia…

5 hours ago

OJK Perkuat Kerja Sama Pengawasan Sektor Jasa Keuangan dengan Financial Supervisory Service Korea

Beritamu.co.id - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melakukan pertemuan bilateral dengan Financial Supervisory Service (FSS)…

18 hours ago

Sinar Mas Land Sukses Pertemukan Ribuan Partisipan dengan Influential Leaders dan Digital Champion dalam Event ‘DNA Leadership Summit’ di BSD City

Beritamu.co.id – Sinar Mas Land melalui Digital Hub dan Living Lab Ventures (LLV) sukses…

1 day ago

Bitcoin Kalahkan Perak, Jadi Aset Terbesar ke-8 Dunia

Beritamu.co.id – Harga Bitcoin terus melambung melewati level USD 93,000, dengan kapitalisasi pasar menembus…

1 day ago

DMMX Hadirkan Terobosan Ritel Pintar Berbasis AI di SIAL Interfood 2024

Beritamu.co.id - PT Digital Mediatama Maxima Tbk (IDX: DMMX) dengan bangga memperkenalkan solusi ritel…

1 day ago

Tren Pertumbuhan Kredit UMKM Cenderung Melambat, OJK: Dipengaruhi Banyak Faktor

Beritamu.co.id - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebutkan, hingga posisi September 2024, penyaluran kredit UMKM…

1 day ago