Jakarta, BeritaMu.co.id – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) harus berakhir flat pada perdagangan Kamis (7/10/2021). IHSG melemah tipis 0,01% ke level 6.416,40 pada penutupan sesi II.
Gerak IHSG bak roller coaster di sesi I. Namun indeks konsisten di zona merah pada sesi II. Data perdagangan mencatat sebanyak 220 saham menguat, 289 melemah dan 150 stagnan. Baru di menit-menit terakhir IHSG memangkas pelemahan.
Di tengah koreksi IHSG, asing masih getol berbelanja saham dengan net buy mencapai Rp 2,24 triliun di pasar reguler.
Saham yang banyak dikoleksi asing adalah saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dengan net buy mencapai Rp 489 miliar.
Selain BBRI saham yang banyak dikoleksi oleh asing adalah saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) dengan net buy sebesar Rp 410,1 miliar.
Kemudian saham yang banyak dilepas oleh asing adalah saham PT Astra International Tbk (ASII) dengan net sell mencapai Rp 119,4 miliar. Disusul oleh saham PT Merdeka Copper Gold Tbk dengan net sell mencapai Rp 71,6 miliar.
Indeks sudah menguat 2,06% kemarin (6/10). Penguatan yang signifikan dalam waktu singkat cenderung membuka ruang untuk aksi ambil untung (profit taking).
Saham-saham batu bara rontok mengikuti anjloknya harga batu bara global. Sebagai informasi, pada Rabu (6/10) harga batu bara acuan Newcastle ambrol nyaris 16% dalam sehari.
Di sisi lain, investor juga masih mencermati perkembangan krisis utang pengembang properti China. Setelah Evergrande, ada dua perusahaan properti China yang kini menjadi pantauan pelaku pasar.
Mereka adalah Fantasia Holdings dan Sinic Holdings. Khusus Fantasia sudah mengalami gagal bayar (default), sementara Sinicberpotensi default.
Buruknya kondisi likuiditas Sinic Holdings menyebabkan perusahaan pemeringkatan global, Fitch Ratings, dua hari lalu (4/10) kembali menurunkan peringkat utang menjadi ‘C’ dari sebelumnya ‘CCC’.
Ini merupakan penurunan rating kedua dalam sebulan terakhir setelah sebelumnya pada 22 September Sinic Holdings yang semula memiliki peringkat ‘B+’ turun ke ‘CCC’.
Senasib dengan Sinic, Fantasia juga berkali-kali rating-nya diturunkan oleh Fitch dalam sebulan terakhir, dimulai dari tanggal 16 September dari ‘B+’ menjadi ‘B’, kemudian pada 4 Oktober turun menjadi ‘CCC-‘.
Terakhir pada Selasa kemarin (5/6) akhirnya Fantasia distempel ‘RD’ (Restricted Default) oleh Fitch setelah perusahaan gagal melunasi senior notesnya sebesar US$ 206 juta atau setara dengan Rp 2,94 triliun (kurs Rp 14.300/US$) yang jatuh tempo pada 4 Oktober 2021.
IHSG harus pasrah terkoreksi tipis saat Wall Street ditutup di zona hijau dan cadangan devisa Indonesia kembali menyentuh level all time high di US$ 146,9 miliar pada September 2021.
Update Terus berita terkini di BertaiMU.co.id
[]
(trp/trp)
Demikian berita mengenai Jungkir Balik Antara Merah-Hijau, IHSG Landing di Tempat Sama, ikuti terus update berita dari kami
Sumber : https://www.cnbcindonesia.com/market/20211007152329-17-282175/jungkir-balik-antara-merah-hijau-ihsg-landing-di-tempat-sama
Beritamu.co.id - Data perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama sepekan perdagangan pada…
Beritamu.co.id – Satuan Tugas (Satgas) Penurunan Harga Tiket Pesawat yang terdiri dari Kementerian Koordinator…
Beritamu.co.id – Gerakan pelestarian lingkungan kini semakin masif digalakkan oleh seluruh sektor industri, tak…
Beritamu.co.id - PT Bukit Teknologi Digital (BTech), anak perusahaan dan lini penelitian dan pengembangan…
Beritamu.co.id - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan sore akhir pekan ini, Jumat…
Beritamu.co.id - Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), surplus neraca perdagangan Indonesia pada Oktober…