Categories: Bisnis

Evergrande Menular, 2 Raksasa China Terinfeksi & Mau Bangkrut

Jakarta, BeritaMu.co.id – Kejadian krisis likuiditas yang dialami raksasa properti, Evergrande, kini dirasakan pula oleh dua perusahaan properti China lainnya kendati besaran utangnya tidak sejumbo Evergrande.

Satu perusahaan real estate China yakni Fantasia Holdings diketahui mengalami gagal bayar (default) atas pembayaran kupon obligasinya. Gagal bayar ini memicu kekhawatiran perusahaan properti lainnya juga bernasib sama dan berpotensi mengalami gagal bayar, yakni Sinic Holdings.

Kegelisahan investor diperkuat oleh fakta bahwa lembaga pemeringkat Fitch Ratings dan S&P Global menurunkan peringkat utang kedua pengembang properti negeri Tirai Bambu tersebut.

Fantasia Holdings tidak mampu membayar kembali obligasi yang sudah jatuh tempo pada Senin pekan ini (4/10).

Sementara itu Sinic sedang mengalami masalah likuiditas yang parah dan kemampuan membayar utangnya sangat terbatas.

Bahkan anak perusahaan lokal Sinic juga gagal melakukan pembayaran bunga sebesar US$ 38,7 juta atau sekitar Rp 553 miliar (kurs Rp 14.300/US$) pada dua obligasi dalam mata uang yuan yang telah jatuh tempo 18 September lalu.

Lalu siapakah kedua perusahaan pengembang yang ikut terjebak dalam pusaran krisis properti yang sedang melanda Negeri Panda?

Fantasia Holdings

Berdasarkan situs resmi perusahaan, Fantasia Holdings didirikan pada 1998 dan terdaftar di papan utama Bursa Efek Hong Hong (dengan kode saham 1777). Sama seperti Evergrande, Fantasia Holdings memiliki kantor pusat di Shenzhen, Provinsi Guangdong.

Saat ini, Fantasia memfokuskan bisnis pengembangan real estatnya di kota-kota inti tier-1 (kota terbesar dan terkaya, PDB di atas US$ 300 miliar) dan kota tier-2 (PDB US$ 68 sampai US$ 300 miliar) dan area metropolitan lain seperti Greater Bay Area Guangdong-Hong Kong-Makau.

Related Post

Fantasia juga memiliki satu anak usaha yang diperdagangkan publik, yaitu Color Life Services Group Co., Ltd. (HKG: 1778), yang diklaim oleh Fantasia telah menjadi perusahaan penyedia operasi layanan masyarakat (community service) terbesar di dunia.

Kapitalisasi pasar perusahaan yang melantai di Bursa hong Kong ini mencapai HK$ 3,23 miliar atau setara dengan Rp 5,91 triliun (kurs Rp 1.828/HK$), dalam sebulan saham perusahaan ini telah turun hingga 21%.

Berdasarkan laporan keuangan interim perusahaan, hingga akhir Juni 2021 jumlah total aset masih lebih besar dari kewajiban utang, begitu pula aset lancar perusahaan juga masih lebih besar dari kewajiban jangka pendek.

Aset lancar perusahaan tercatat sebesar 79,99 miliar yuan atau setara dengan Rp 176,70 triliun (kurs Rp 2.207/yuan). Tapi perlu dicatat perusahaan memasukkan rumah dan properti siap jual sebagai aset lancar yang nilainya nyaris setengah dari total atau mencapai 38,60 miliar yuan.

Kewajiban jangka pendek perusahaan tercatat sebesar 49,63 miliar yuan (Rp 109,57 triliun).

Jika properti siap jual tidak diklasifikasikan sebagai aset lancar maka kewajiban jangka pendek Fantasia Holdings akan lebih besar. Kewajiban jangka pendek ini juga lebih besar dari jumlah kasa dan setara kas perusahaan.

Sepanjang paruh pertama tahun ini pendapatan perusahaan tercatat naik menjadi 10,80 miliar yuan dengan laba bersih juga tercatat naik menjadi 152,75 juta yuan.

Saham perusahaan dikuasai oleh Fantasy Pearl, Ice Apex dan TLC Technology Group Corporation.

NEXT: Siapa Investor Sinic Holdings?

Demikian berita mengenai Evergrande Menular, 2 Raksasa China Terinfeksi & Mau Bangkrut, ikuti terus update berita dari kami

Sumber : https://www.cnbcindonesia.com/market/20211006223314-17-281975/evergrande-menular-2-raksasa-china-terinfeksi-mau-bangkrut

David Jones

penikmat sepak bola :D

Recent Posts

Harga Tiket Pesawat Kapan Turun? Kemenhub: Segera Diumumkan jika Rekomendasinya Keluar

Beritamu.co.id – Satuan Tugas (Satgas) Penurunan Harga Tiket Pesawat yang terdiri dari Kementerian Koordinator…

19 mins ago

Dukung Keberlanjutan, PT DBS Vickers Sekuritas Indonesia Gandeng Bumi Baik untuk Tanam Pohon Trembesi di Waduk Brigif, Jagakarsa

Beritamu.co.id – Gerakan pelestarian lingkungan kini semakin masif digalakkan oleh seluruh sektor industri, tak…

1 hour ago

BTech Bermitra dengan The University of Queensland, Dorong Inovasi dan Keberlanjutan di Bidang Teknologi Pertambangan

Beritamu.co.id - PT Bukit Teknologi Digital (BTech), anak perusahaan dan lini penelitian dan pengembangan…

4 hours ago

Ditutup di Level 7.161, IHSG Akhir Pekan Melemah -0,74 Persen

Beritamu.co.id - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan sore akhir pekan ini, Jumat…

5 hours ago

Surplus Neraca Perdagangan Indonesia pada Oktober 2024 Mencapai 2,48 Miliar Dolar AS

Beritamu.co.id - Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), surplus neraca perdagangan Indonesia pada Oktober…

5 hours ago

Hadir di Ajang SIAL Interfood 2024, INDF Ajak Pelaku F&B ‘Kumpul Nyaman di Rumah Indofood’

Beritamu.co.id - SIAL Interfood, pameran internasional makanan dan minuman, kembali diselenggarakan di Indonesia bertempat…

6 hours ago