IHSG Sentuh 6.400, 5 Saham Ini Malah Diobral Asing

Jakarta, BeritaMu.co.id – Di tengah Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang berhasil melonjak tinggi hingga menyentuh level psikologis 6.400, terdapat setidaknya 5 saham yang paling banyak dilego (net sell) oleh investor asing pada perdagangan hari ini, Rabu (6/10/2021).

Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG melejit 2,06% ke posisi 6.417,32, dengan nilai transaksi mencapai Rp 21,81 triliun dan volume perdagangan mencapai 33,29 miliar saham. Sementara, ada 323 saham naik, 199 saham merosot dan 141 saham stagnan.

Secara sektoral indeks consumer cyclical, keuangan dan energi menjadi pendorong utama penguatan IHSG dengan apresiasi masing-masing sebesar 3,55%, 3,00% dan 1,92%.

Investor asing pasar saham berbondong-bondong masuk ke Indonesia dengan catatan beli bersih asing mencapai Rp 3,42 triliun di pasar reguler. Sementara, asing mencatatkan beli bersih di pasar negosiasi dan pasar tunai sebesar Rp 1,40 triliun.

Berikut 5 besar saham dengan nilai net sell tertinggi hari ini (6/10).

Semen Indonesia (SMGR), saham 0,00%, ke Rp 7.975/saham, net sell Rp 120,6 M

Merdeka Copper Gold (MDKA), +1,52%, ke Rp 2.670/saham, net sell Rp 54,9 M

ABM Investama (ABMM), +18,50%, ke Rp 1.505/saham, net sell Rp 43,5 M

Erajaya Swasembada (ERAA), -0,84%, ke Rp 590/saham, net sell Rp 42,8 M

Unilever Indonesia (UNVR), +2,89%, ke Rp 4.270/saham, net sell Rp 34,0 M.

Menurut data di atas, dari 5 saham dengan net sell terjumbo, 3 saham berhasil naik, satu stagnan, dan satu sisanya terkoreksi.

Saham emiten investasi, energi dan pertambangan batu bara ABMM menjadi yang paling melonjak, yakni mencapai 18,50% ke Rp 1.505/saham, kendati membukukan net sell Rp 43,5 miliar.

Saham ABMM sendiri sudah melejit selama 4 hari beruntun bersama dengan emiten batu bara lainnya di tengah reli kenaikan komoditas batu bara akhir-akhir ini.

Kemarin, harga batu bara di pasar ICE Newcastle (Australia) ditutup di US$ 280/ton. Melonjak 12,45% dibandingkan hari sebelumnya sekaligus jadi yang tertinggi setidaknya sejak 2008.

Harga gas alam yang melonjak menjadi penyebab utama kenaikan harga batu bara. Saat harga gas alam semakin mahal, menggunakan batu bara yang lebih murah tentu adalah pilihan yang realistis.

Pada pukul 05:41 WIB, harga gas alam di Henry Hub (Oklahoma, Amerika Serikat) tercatat US$ 6,31/MMBtu. Melonjak 1,88% dan hari sebelumnya dan menjadi rekor tertinggi sejak 2008.

Dalam sepekan terakhir, harga gas alam naik 7,31% dan selama sebulan ke belakang kenaikannya mencapai 34,34%. Secara year-to-date, harga naik 148,52%.

Saham UNVR juga berhasil naik 2,89%, di tengah aksi jual asing Rp 34,0 miliar hari ini. Dengan ini, saham UNVR sudah naik selama 3 hari beruntun. Alhasil, dalam sepekan saham ini melesat 8,93%.

Berbeda nasib, saham emiten ritel telepon seluler (ponsel) ERAA turun 0,84% dengan nilai net sell Rp 42,8 miliar.

Di kawasan bursa saham Asia, IHSG menjadi indeks dengan kenaikan paling oke. Hingga 15.10 WIB, indeks Nikkei ambles 1% disusul oleh Hang Seng yang drop 0,57%.

Indeks Straits Times masih mampu bergerak di zona hijau dengan penguatan 0,44%.

Dua sentimen utama penggerak IHSG hari ini adalah kinerja Wall Street yang ciamik semalam dan berlanjutnya reli harga komoditas energi seperti batu bara.

Setelah mengalami koreksi tajam di awal pekan, Wall Street akhirnya ditutup dengan penguatan semalam.

Indeks Dow Jones Industrial Average menguat 0,92%. Sementara itu S&P 500 naik 1,05% dan Nasdaq Composite melesat 1,25%.

Sementara itu harga batu bara acuan global ICE Newcastle juga melesat 12% sehari ke US$ 280/ton dan menjadikannya berada di level tertinggi sepanjang masa (all time high).

Update Terus berita terkini di BertaiMU.co.id

[]

(adf/adf)

Demikian berita mengenai IHSG Sentuh 6.400, 5 Saham Ini Malah Diobral Asing, ikuti terus update berita dari kami

Sumber : https://www.cnbcindonesia.com/market/20211006155557-17-281902/ihsg-sentuh-6400-5-saham-ini-malah-diobral-asing