Categories: MARKET

ANALIS MARKET (05/10/2021) : IHSG Memiliki Peluang Bergerak Menguat Terbatas

Beritamu.co.id – Riset harian Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan, pada perdagangan hari Senin, 04/10/2021 kemarin, IHSG ditutup menguat 113 poin atau 1,83% menjadi 6.342. Sektor energy, basic material, industrial, financial, consumer cyclicals, dan healthcare, bergerak poaitif dan mendominasi penguatan IHSG kali ini. Investor asing membukukan penjualan bersih sebesar IDR 1.852 miliar.

“Berdasarkan analisa teknikal, kami melihat saat ini IHSG memiliki peluang bergerak menguat terbatas dengan potensi koreksi pada level 6.235 – 6.397,” sebut analis Pilarmas dalam riset yang dirilis Selasa (05/10/2021).

Adapun cerita hari ini akan kita awali dari;

1.HARGA MINYAK SEMAKIN LICIN

Pada akhirnya OPEC+ setuju untuk mempertahankan jadwal kenaikkan produksi bulanannya secara bertahap pemirsa, dimana hal tersebut mendorong kenaikkan harga minyak untuk mengalami kenaikkan. Dan tentu saja pemirsa, emiten yang bergerak di bidang minyak, tentu akan kembali bergoyang hari ini dengan adanya kenaikkan harga minyak. Para Menteri yang tergabung dalam OPEC+ mengatakan bahwa mereka meratifikasi kenaikkan pasokan 400.000 barel per hari yang di jadwalkan November setelah video konfrence yang singkat kemarin. Ada spekulasi yang berhembus dalam para anggota OPEC yang dimana mereka berpotensi memilih peningkatan pasokan yang lebih besar, namun hal itu tidak terjadi pada pertemuan kemarin. Minyak mentah WTI mengalami kenaikkan hampir 3.3% menjadi $78.38 per barel di New York, kenaikkan ini merupakan yang tertinggi dalam kurun waktu hampir 7 tahun terakhir. Kesepakatan tersebut muncul karena OPEC+ sendiri tampaknya menginginkan untuk dapat mengendalikan pasar. Kebijakan produksi kartel merupakan salah satu factor utama pemirsa, untuk dapat mempengaruhi pergerakan harga minyak dalam kurun beberapa bulan mendatang. Sejauh ini Arab Saudi mencoba untuk mengubah kesepakatan OPEC+ mengenai kenaikkan produksi setiap bulannya sesedikit mungkin, namun ada kekhawatiran yang meningkat di dalam negara negara konsumen energi, kekhawatiran tersebut adalah kenaikkan harga minyak mampu mendorong kenaikkan komoditas lainnya seperti gas alam, makanan, dan logam. Hal tersebut yang berpotensi mendorong inflasi untuk terus mengalami kenaikkan sehingga dapat menggagalkan kebijakan ekonomi pada banyak negara nantinya. OPEC+ dan sekutunya sejauh ini telah kembali kepada langkah yang lebih stabil dibandingkan sebelumnya setelah harga minyak mencatatkan sejarah bisa berada di bawah 0 per barel. Meskipun ada konflik juga di dalam tubuh anggota, namun persekutuan tetap berjalan. Kesepakatan pada hari Senin kemarin memberikan kesempatan untuk dapat menormalisasikan situasi dan kondisi di pasar. Para Menteri yang tergabung dalam OPEC+ akan kembali bertemu pada tanggal 4 November mendatang. Sejauh ini fokus utama dari OPEC+ adalah menjaga keseimbangan yang sudah dicapai oleh OPEC+. Kekurangan gas alam, dapat mendorong harga bahan bakar menjadi setara dengan $190 per barel, sehingga mendorong peralihan kepada produk minyak dan mendorong permintaan secara keluruhan mengalami kenaikkan hingga 500.000 barel per hari. Produksi minyak di Amerika sendiri masih belum 100% pulilh sejak badai Ida kemarin yang menghancurkan 35 juta barel bulan lalu. 35 juta barel tersebut hampri setara dengan 2 bulan target pasokan OPEC+ pemirsa. Sejauh ini Amerika sendiri masih terlihat puas dengan kenaikkan jumlah pasokan yang di atur oleh OPEC+. Amerika sendiri juga sudah menghubungi Arab Saudi dalam beberapa hari terakhir. Dalam kesempatan tersebut Amerika menyampaikan bahwa mereka menginginkan OPEC+ tetap memperhatikan setiap perubahan yang memberikan dampak terhadap keseimbangan antara penawaran dan permintaan, terutama gas alam. Well, harga minyak kembali bergoyang hari ini, apakah komoditas yang lain akan ikut bergoyang?

Related Post

2.RASA YANG PERNAH ADA

Lagi lagi pemirsa, developer property di China memberikan sebuah pengalaman yang serupa dengan Evergrande. Karena nih pemirsa, ada lagi perusahaan developer property di China yang gagal bayar obligasi yang jatuh tempo kemarin, sehingga memberikan rasa yang pernah ada seperti kejadian Evergrande kemarin. Perusahaan tersebut bernama Fantasia Holding Group Co. yang dimana mereka tidak membayar obligasi yang jatuh tempo tersebut senilai $205.7 juta. Secara terpisah, perusahaan management property Country Garden Services Holding Co. mengatakan bahwa 1 unit Fantasia tidak membayar kemarin pinjaman senilai 700 juta yuan atau $108 juta yang dimana juga jatuh tempo di hari yang sama, sehingga berpotensi tercipta gagal bayar kembali. Harga obligasi jatuh di China kemarin, karena ada spekulasi yang meningkat, namun Fantasia sendiri akan berjuang untuk memenuhi kewajibannya. Sejauh ini Management dan Dewan di Fantasia akan menilai dampak dari situasi dan kondisi keuangan perusahaannya termasuk posisi cash nya. Saat ini tanda tanda ketegangan di sector property di China menyebar, karena developer property di China yang memiliki peringkat lebih rendah, mengalami kenaikkan imbal hasil ke level tertinggi dalam 1 dekade. Hal ini memicu obligasi yang lebih rendah dalam hal peringkat, tentu akan memiliki risiko yang besar, sehingga tentu saja pelaku pasar dan investor akan mencoba melepasnya terlebih dahulu untuk mencegah terjadinya gagal bayar lanjutan. Hal ini yang mendorong harga mengalami penurunan, sehingga memberikan imbal hasil obligasi yang lebih tinggi. Namun selama kita bisa mengukur rasio likuditas dan solvabilitas, ditambah dengan bantuan Altman Z- Score, setidaknya kita bisa mengukur potensi kebangkrutan suatu perusahaan. Sehingga hal ini tentu saja memberikan kita sebuah gambaran bahwa potensi kebangkrutan tentu merupakan sesuatu yang dapat kita ukur. Pemerintah China sendiri pada akhirnya mempertahankan aturan ketat mengenai leverage, ditambah lagi untuk mengurangi situasi dan kondisi yang terjadi, Pemerintah mulai mengurangi penjualan. Sinic Holdings Group Co sendiri telah menerima tuntutan untuk membayar beberapa utang yang dimana sebelumnya mereka melewatkan 2x pembayaran bunga. Fitch Ratings sendiri melakukan pemotongan peringkat terhadap surat utang Fantasia ke CCC-. Ini akan menjadi tekanan selanjutnya, sehingga memberikan volatilitas pasar akan kembali bergerak tidak menentu. Kenaikkan harga khususnya di sisi saham, telah memberikan alasan bagi pelaku pasar dan investor untuk melakukan aksi profit taking dalam jangka pendek ditengah situasi dan kondisi saatini. US Treasury yang juga mengalami kenaikkan, suka atau tidak suka akan menurunkan harga obligasi hari ini, waspadai dan cermati setiap pergerakan saham yang terjadi pada hari ini ya.

3.SEMOGA BISA MANIS

Pemulihan ekonomi pada semester II menjadi harapan pelaku usaha guna memperbaiki kinerja dan embali melakukan ekspansi bisnis. Saat ini industry perbankan menjadi garda terdepan dalam pemulihan ekonomi nasional dimana kinerja dari kualitas asset dan pertumbuhan kredit mencuri perhatian para pelaku pasar. OJK mencatat pertumbuhan kredit per Agustus telah mencapai 1.16% YoY dan 1.91% YTD. Secara sektoral, kredit sektor rumah tangga mencatatkan kenaikan terbesar secara bulanan yakni sebesar Rp 4,8 triliun. Perbankan tercatat akomodatif dalam penyaluran kredit untuk mendukung produk dan komoditas berorientasi ekspor yang tumbuh sebesar 4,92% YTD, sehingga turut mendorong surplus neraca perdagangan Indonesia. Seiring dengan perbaikan pertumbuhan ekonomi, pertumbuhan kredit perbankan kembali positif sejak bulan Juni sampai Agustus. Hal tersebut juga tercermin pada pertumbuhan kredit perbankan. Saat ini pendapatan berbasis komisi atau fee based income menjadi fokus para pelaku industri perbankan, guna mendukung dalam mencetak laba yang lebih optimal dan mengurangi tekanan pendapatan akibat kondisi-kondisi tertentu. Penurunan NIM dan naiknya risiko kredit tetap ada namun digitalisasi berpotensi untuk membuat marjin bisnis dapat lebih besar dimana fee based income dari berbagai platform dinilai dapat mendukung produk – produk perbankan terdistribusi lebih cepat. Di sisi lain, pertumbuhan eksponensial transaksi digital karena sentimen pandemic diharapkan mampu mendorong nasabah untuk mengoptimalkan pemanfaatan layanan digital yang dimiliki perbankan. Melihat kinerja yang masih optimal dan pertumbuhan kredit yang telah menunjukkan adanya korelasi dari pemulihan ekonomi, Kami melihat saat ini perbankan akan tetap menjaga pendapatan berbasis komisi dari segmen ritel utamanya banyak datang dari bisnis wealth management seperti bancassurance, reksadana, obligasi, dan transaksi valas.


https://pasardana.id/news/2021/10/5/analis-market-05102021-ihsg-memiliki-peluang-bergerak-menguat-terbatas/

Yulia Vera

Recent Posts

Menperin Sebut Investasi Samsung-Xiomi Jauh Lebih Besar Dari Apple

Beritamu.co.id - Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita menyebutkan nilai investasi Samsung dan Xiaomi memiliki…

18 mins ago

ANALIS MARKET (26/11/2024) : IHSG Masih Berpotensi Koreksi

Beritamu.co.id - Riset harian MNC Sekuritas menyebutkan, diperdagangan kemarin (25/11), secara teknikal, IHSG kembali…

1 hour ago

Danantara Belum Juga Diluncurkan, Rosan Ungkap Alasannya

Beritamu.co.id - Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Rosan P. Roeslani,…

5 hours ago

Jelang Peak Season Nataru, KAI Daop 1 Jakarta Jual 159.411 Tiket Kereta

Beritamu.co.id - Manager Humas KAI Daop 1 Jakarta, Ixfan Hendriwintoko menginformasikan tiket kereta api…

7 hours ago

Jap Astrid Patricia Tambah Porsi Kepemilikan Sahamnya di PPGL

Beritamu.co.id - Jap Astrid Patricia selaku Komisaris PT Prima Globalindo Logistik Tbk (IDX: PPGL)…

9 hours ago

Dorong Pengembangan Usaha Mikro, OJK Luncurkan Roadmap Lembaga Keuangan Mikro 2024-2028

Beritamu.co.id - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) resmi meluncurkan Roadmap Pengembangan dan Penguatan Lembaga Keuangan…

10 hours ago