Beritamu.co.id – Riset harian Reliance Sekuritas menyebutkan, diperdagangan kemarin (27/9), IHSG melemah (-0.36%) dan berakhir di zona merah ke level 6122.49 setelah sempat menguat di awal sesi perdagangan. Saham sektor infrastruktur (-0.72%) dan teknologi (-0.84%) menjadi penekan indeks, sementara saham-saham sektor energi (+1.45%) berhasil menahan pelemahan IHSG lebih lanjut. Saham ELSA (+7.04%), MEDC (+2.64%), UNTR (+3.62%) menjadi leader di sektor energi. Sementara secara sentimen investor masih terus memantau dampak dari penularan krisis hutang Evergrande kepada perekonomian global. Adapun investor asing masih lanjut melakukan aksi beli bersih sebesar 355.71 miliar dengan saham yang paling banyak dibeli secara value, yaitu; BBRI, BBCA dan UNTR.
Di sisi lain, Saham Eropa terpantau naik karena investor menilai apakah pertumbuhan global dapat menahan perlambatan di China dan krisis energi global. mbal hasil Treasury stabil karena para pedagang bersiap untuk serangkaian pidato pembuat kebijakan Federal Reserve minggu ini. Di tempat lain, krisis energi yang berkembang mengancam akan menghambat pertumbuhan global lebih lanjut pada saat pasar sedang bersiap untuk pengurangan stimulus Fed. Minggu ini bisa melihat pergerakan yang bergejolak karena para pedagang mengamati pidato gubernur bank sentral, termasuk pertemuan Ketua Jerome Powell dengan panel Kongres.
Sementara itu, Indeks Nikkei (-0.25%) dan Topix (-0.28%) turun di pembukaan perdagangan hari ini, Selasa (28/9), ditengah kenaikan imbal hasil obligasi AS dan reli harga minyak dapat memicu kekhawatiran inflasi. Imbal hasil dua tahun AS naik ke level tertinggi sejak Maret 2020 karena para pedagang semakin mempertimbangkan prospek Federal Reserve yang segera mengurangi pembelian obligasi. Lonjakan imbal hasil menambah kekhawatiran tentang penilaian ekuitas yang tinggi, terutama di industri teknologi, yang telah mendorong reli pasar bullish. Pedagang bersiap untuk Federal Reserve untuk mulai mengurangi pembelian aset pada awal November menyusul kemiringan yang lebih hawkish.
Sedangkan dari komoditas, harga minyak WTI (-0.23%) turun pagi ini setelah sebelumnya naik signifikan karena kekhawatiran krisis energi global. Goldman Sachs Group Inc. mengatakan Brent bisa mencapai $90 pada akhir tahun karena pasar mengalami defisit yang lebih besar daripada yang disadari banyak orang. Sementara komoditas batu bara masih terpantau naik setelah Inggris kini kembali menggunakan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) berbasis batu bara.
“Secara sentiment, pergerakan IHSG masih berpotensi terkonsolidasi menanti rilisnya testimoni dari Ketua Gubernur Federal Reserve,” sebut analis Reliance Sekuritas dalam riset yang dirilis Selasa (28/9/2021).
https://pasardana.id/news/2021/9/28/analis-market-2892021-pergerakan-ihsg-masih-berpotensi-terkonsolidasi/
Beritamu.co.id - Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Rosan P. Roeslani,…
Beritamu.co.id - Manager Humas KAI Daop 1 Jakarta, Ixfan Hendriwintoko menginformasikan tiket kereta api…
Beritamu.co.id - Jap Astrid Patricia selaku Komisaris PT Prima Globalindo Logistik Tbk (IDX: PPGL)…
Beritamu.co.id - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) resmi meluncurkan Roadmap Pengembangan dan Penguatan Lembaga Keuangan…
Beritamu.co.id - PT BRI Multifinance Indonesia (BRI Finance) kembali hadir dalam KPR BRI Property…
Beritamu.co.id - PT Delta Dunia Makmur Tbk (Delta Dunia Group) (IDX: DOID), melalui anak…